Extra 1 : Merawat dua bayi

4.3K 303 31
                                    

Suara tangisan bayi membangunkan seorang pemuda yang tengah tertidur pulas. Mark bergumam pelan sambil beranjak bangun, "Bola kecil, ini masih pagi dan kau sudah menangis keras."

Dengan wajah yang masih mengantuk pemuda itu perlahan mendekati keranjang bayi. Dia memiringkan kepalanya dan menatap malas bayi tersebut.

"Berhenti menangis, bola kecil." Mark menguap. Dia kembali ke tempat tidur dan duduk di tepian sambil memandang bayi itu dengan wajah datar.

Ketika dia akan menutup matanya. Dia tersentak kaget saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya.

"Aku tidak mengerti denganmu. Anakmu menangis dan kau hanya membiarkannya begitu saja!" Seorang pemuda mungil meraung marah sambil mendekati keranjang bayi.

Kemudian Pemuda mungil itu memberikan bayi itu susu dalam botol. Dalam satu detik bayi tersebut berhenti menangis dan menatap pemuda mungil itu dengan lucu.

"Baby, kenapa kau memukul-ku?" Mark cemberut sambil mengusap bagian belakang kepalanya.

Nathan memutar bola matanya sambil menggerakan keranjang bayi dengan pelan. Lalu dia berkata dengan malas, "Aku hanya memukulmu menggunakan botol susu dan itu tidak keras. Jangan merajuk!"

"Lagi pula dia menangis terlalu keras dipagi hari." Gumam Mark pelan.

Nathan membalikkan badannya dan menatap tajam suaminya itu, "Suamiku, apa kau ingin aku menggigit-mu?"

Mark tersenyum lebar, dia sedikit memiring kepalanya, memperlihatkan lehernya. Lalu berkata menggoda sambil menepuk lehernya, "Silahkan baby. Aku menantikannya."

Nathan menatap datar, dia kembali membalikkan badan dan tersenyum lembut pada bayi, lalu berkata biasa, "Suamiku, ini sudah pukul satu siang. Jika kau tidak pergi bekerja. Aku akan memecat-mu, jangan lupa kau bekerja di restoranku."

Mark cemberut, dia beranjak bangun dan mendekati pemuda mungil itu, lalu memeluknya dari belakang, "Satu hari saja aku tidak ingin bekerja."

"Bukankah kau sudah beberapa kali meminta libur padaku?"

"Baby, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu. Semenjak ada bola kecil itu, perhatianmu padaku berkurang." Mark semakin mengeratkan pelukannya.

Nathan tertawa pelan, tangannya berhenti memainkan keranjang bayi. Satu tangannya mengusap lembut rahang pemuda itu, dan tangan lainnya mengusap lengannya.

"Jangan lupa dia sudah menjadi anakmu."

"Aku tahu, tetapi bukan anak kandung." Mark cemberut.

Nathan tertegun sejenak. Wajahnya berubah, dia berkata dengan pelan, "Maafkan aku, karena tidak bisa memberimu keturunan."

Mendengar nada sedih istrinya. Mark mengangkat wajahnya dari leher putih pemuda mungil itu, "Hei. Aku baik-baik saja dengan hal itu. Jangan terlalu dipikirkan, aku mencintaimu bukan karena ingin keturunan darimu."

Nathan tersenyum lebar.

"Maaf. Jika perkataan-ku menyakiti perasaanmu, baby." Mark menelusupkan wajahnya pada leher putih pemuda.

"Kau menangis?"

"Aku tidak menangis."

Nathan tertawa ringan, "Kau iya. Bayi kedua-ku menangis."

"Mn."

"Kapan kita berbulan madu?" Mark bertanya sambil bibirnya memainkan leher pemuda.

"Mark, kita baru menikah dua hari yang lalu jika kau lupa. Kau yang memaksa menikah secara mendadak."

"Itu semua salahmu. Kau menarik banyak perhatian pria dan wanita. Terutama pria, sudah banyak yang memintamu untuk menjadi kekasihnya."

"Bukankah aku sudah menolaknya? Kau juga sama banyak wanita yang meminta ... "

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang