Bab 10 : Serigala hitam dan harimau putih

17.4K 1.3K 43
                                    

Mengenyahkan pemikiran yang tidak baik. Mark kembali sadar, tetapi telinga masih memerah seperti tomat.

Nathan duduk di sofa singlenya, lalu berkata. "Apa kau sudah menjemput adik mu?"

"Mn."

Nathan mengerutkan alisnya, ketika melihat ada yang aneh dengan Mark dan telinga nya memerah.

Tunggu memerah?

Nathan segera bertanya. "Mark, ada apa dengan telinga mu?"

Nathan segera pindah dan duduk di sebelah Mark. Kemudian dia menyentuh telinga Mark.

Ketika di sentuh telinganya semakin memerah. Mark berkata dingin. "Jangan menyentuhnya."

Nathan sedikit terkejut. Ketika mendadak pihak lain berkata dingin.

Tetapi kemudian dia tidak peduli. Yang di pikirkan nya, Mark sedang tidak baik-baik saja.

Nathan kembali menyentuh telinga, bahkan dengan mengusap lembut. Nathan bertanya khawatir. "Apa kau baik-baik saja?"

Mark memejamkan matanya sebentar. Tangannya mengepal. Menjawab tanpa ekspresi. "Aku baik-baik saja."

"Apa kau yakin?"

"Mn."

"Apa perlu, memanggil dokter?"

"Tidak perlu."

Nathan mengangkat bahunya acuh tak acuh. Kemudian dia bertanya. "Apa kau merasa lapar?"

"Aku..."

Mark ingin mengatakan tidak merasa lapar. Tetapi suara perut berbunyi, sehingga membuat Nathan terkekeh kecil.

"Baiklah. Kau tunggu di meja makan, aku akan memasak untuk mu."

"Mn."

Dari ruang makan, Mark memerhatikan Nathan. Tubuh Nathan sedikit kurus.

Lima belas menit, Nathan kembali. Dia membawa beberapa makanan dan di sajikan di depan Mark.

Ketika makanan itu mendarat di lidah nya. Mark terdiam, matanya berbinar. Ini sangat lezat.

Kemudian dia langsung melahap beberapa makanan. Nathan yang memerhatikan tersenyum kecil.

Nathan bertanya. "Bagaimana rasanya?"

Mark terbatuk, menjawab. "Tidak terlalu buruk."

"Benarkah? Aku tidak mengira kau akan makan dengan lahap."

Mark terbatuk, kemudian dia memalingkan wajahnya. Nathan tertawa kecil, dia menangkup tangannya dan memerhatikan Mark makan.

Ketika melihat pihak lain hanya memerhatikan dirinya makan, mengerutkan alisnya. Lalu Mark bertanya. "Kenapa kau tidak ikut makan?"

Nathan tersenyum, lalu berkata. "Aku tidak lapar. Aku hanya senang membuat makanan."

Mark mengangguk. "Mn."

Nathan, "Habiskan. Jangan sampai ada yang tersisa."

Mark terbatuk, memalingkan wajahnya dan hanya bergumam. "Mn."

Nathan berkata. "Jika kau tidak bersekolah, lalu apa kau bekerja?"

"Mn."

"Bekerja apa?"

"Mn."

Nathan, "....."

Lupakan, Nathan tidak ingin bertanya lagi. Pemuda itu sangat dingin.

.....

Ketika hujan mereda, langit sudah mulai gelap. Mark dan Nathan saat ini berada di ruang santai, mereka menonton acara televisi.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang