Bab 40 : Ayah merestui hubungan kita

12K 889 27
                                    

Keduanya duduk berdampingan berhadapan dengan Mario Almerzio. Nathan menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya. Sedangkan Mark menatap Mario Almerzio tanpa ekspresi.

Suasana di ruang tamu itu sedikit menakutkan. Mario Almerzio menatap tajam anaknya.

Nathan sedikit melirik ayahnya, lalu berkata pelan. "Apa ayah marah?"

"Tentu saja! Apa yang kalian lakukan tadi? Kalian berdua sesama pria dan melakukan hal seperti itu!" Mario Almerzio membentak Nathan.

Mark melirik Nathan yang terlihat ketakutan, ketika ayah Nathan membentaknya. Mark berkata tanpa ekspresi. "Bisakah kau tidak membentaknya?"

Mario Almerzio. "..."

Nathan menatap Mark, dia meletakkan jarinya di bibir. Memperingati Mark untuk diam saja.

Mario Almerzio mengangkat tangan. Mengusap alisnya sendiri.

"Ayah sangat lelah. Ayah akan pergi ke kamar. Besok hubungan kalian harus berhenti." Kata Mario Almerzio dingin.

Lalu pria itu melenggang pergi ke lantai atas.

Nathan terkejut. Nathan kemudian melirik Mark.

Wajah Mark terlihat tenang, dan tanpa ekspresi.

"Apa?"

Nathan cemberut. Dia mencubit pinggang Mark, dan berkata kesal. "Ayah sudah mengetahui hubungan kita, dan menyuruh kita untuk memutuskannya. Bagaimana ini?"

Mark tersenyum, dia merasa lucu melihat wajah kesal Nathan.

"Tenang saja. Walaupun ayahmu tidak menyetujui hubungan kita, aku tidak peduli. Kau tetap menjadi kekasihku." Kata Mark tenang sambil mengecup bibir Nathan.

Nathan menghela nafas.

"Aku akan berbicara dengan ayah. Sebaiknya kau pulang dulu, nanti aku akan menghubungi mu."

Mark tersenyum dan mengangguk.

Mark kemudian memajukan wajahnya, dan berkata. "Cium?"

Nathan memutar bola matanya. Lalu segera mencium bibir pemuda itu.

Setelah itu, Nathan mengantarkan Mark ke depan.

......

Di dalam kamar, Mario Almerzio termenung. Dia tidak menyangka orientasi seksual anaknya akan menyimpang.

Itu membuatnya sedikit kecewa.

Mario Almerzio melirik pada foto istrinya.

"Sayang, anak kita sudah dewasa. Dia sudah memiliki kekasih, hanya saja ..."

Mata Mario terkulai.

Suara ketukan pintu bersamaan dengan suara lembut Nathan terdengar, "Ayah, apa aku boleh masuk?"

"Mn."

Pintu kamar di buka secara perlahan. Nathan masuk ke dalam.

Nathan tertegun melihat ayahnya terlihat sedih.

Dia mendekati ayahnya, dan duduk berlutut di hadapan.

"Apa ayah marah?" Tanya Nathan berhati-hati.

"Mn."

"Maaf, membuat ayah kecewa."

Nathan menundukkan kepalanya.

Mario Almerzio menghela nafas, dan berkata lembut. "Ayah tidak marah. Hanya saja sedikit kecewa."

Nathan mengangkat kepalanya. Kedua tangan Nathan di letakkan di pangkuan ayahnya.

"Maaf."

Mario Almerzio memegang tangan putranya, dan tersenyum lembut. "Tidak apa-apa. Apa kau benar-benar menyukai pria itu?"

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang