Bab 35 : Kencan pertama

12.5K 932 57
                                    

Begitu Nathan turun, dia terdiam. Di sana Mark duduk dengan penampilan nya yang sangat bagus. Mark memakai jaket kulit hitam, celana hitam dan kaos tanpa lengan. Tidak lupa juga dengan headband di kepalanya.

Nathan terpesona, Mark semakin tampan saja. Dia berdehem dan segera menghampiri Mark.

Sedangkan Mark terpukau dengan penampilan Nathan, walaupun pihak lain masih memakai kacamata tetapi masih terlihat manis dan cantik secara bersamaan, terlebih pakaian yang dikenakan nya terlihat elegan.

"Haruskah kita berangkat sekarang?" Tanya Nathan sedikit gugup.

Mark tidak menjawab. Dia terus memerhatikan penampilan Nathan. Mata Mark berbinar melihat Nathan.

Kemudian Mark berdiri, dia memerhatikan sekitar. Setelah memastikan tidak ada orang lain, Mark menarik pinggang Nathan dengan satu tangan, sehingga tidak ada jarak diantara mereka.

Kemudian tangan yang lain, mengangkat dagu Nathan, lalu Mark langsung menempelkan bibirnya dengan bibir lembut Nathan.

Mark mencium Nathan dengan lembut. Kali ini Nathan ikut menikmatinya, dia perlahan memejamkan matanya dan kedua tangannya memegang lengan atas Mark.

Kemudian Mark melepaskan ciumannya, dan tidak lupa juga sebelum mengakhiri ciumannya dia menjilati bibir Nathan. Lalu mengecup bibir Nathan.

Setelah itu, pandangan Mark tertuju pada leher Nathan yang di tutup oleh syal.

Mengerutkan alisnya, dan bertanya. "Kenapa kau memakai syal?"

"Ah, i-itu karena mu." Jawab Nathan gugup sambil memegang syalnya.

Mark menarik sudut bibirnya.

"Pergi sekarang?" Tanya Mark lembut dengan wajah tanpa ekspresi.

Nathan mengangguk. "Mn."

Kemudian Mark melepaskan pelukannya, dan tangannya mengambil tangan Nathan lalu menggenggamnya.

Wajah Nathan semakin memerah. Dia hanya bisa memalingkan wajahnya.

Melihat reaksi Nathan, Mark tersenyum tipis.

"Dia sangat lucu." Batin Mark.

......

Di dalam mobil, Nathan memerhatikan tangannya yang di genggam oleh Mark. Dia merasakan perasaan bahagia, tanpa sadar itu membuatnya tersenyum.

Tiba-tiba saja Mark mengangkat tangannya, kemudian Mark menciumnya sambil berkata lembut. "Kau ingin pergi kemana?"

Nathan tertegun melihatnya. Dengan wajah yang memerah, Nathan memalingkan wajahnya. Lalu berkata. "Bagaimana kalau pergi ke restoran bintang lima?"

Mark mengangguk. "Mn."

Sepanjang jalan, Nathan dibuat tersipu oleh Mark. Bagaimana tidak, Mark menggenggam tangan Nathan sambil mengusapnya lembut. Terkadang pihak lain akan menciumnya.

Sekitar lima belas menit mereka tiba di restoran bintang lima, yang terkenal mewah. Mark keluar terlebih dulu dan membukakan pintu untuk Nathan.

Setelah itu mereka masuk ke dalam restoran dan Keduanya memasuki ruang VIP. Begitu masuk, Mark sedikit tertegun melihat interiornya sangat mewah dan elegant. Ini merupakan pertama kalinya Mark datang ke sini.

"Apa kau sering kemari?" Kata Mark sambil mendudukkan dirinya.

Nathan mengangguk. "Mn."

Restoran itu memiliki tiga lantai. Ruang VIP yang mereka tempati berada di lantai paling atas dengan pemandangan yang sangat bagus yaitu laut. Karena restoran bintang lima ini terletak di pesisir pantai.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang