Bab 30 : Kenapa ada gelas ditempat tidurku?

11.3K 916 15
                                    

"Apa yang terjadi dengannya?" Tanya Nathan, saat dia melihat Mark tertidur diatas meja bar.

"Dia diabaikan oleh kekasihnya." Jawab Xander biasa.

Mendengar hal itu, Nathan tiba-tiba merasa tidak senang dalam hatinya.

Kemudian Nathan menghampiri Mark dan menepuk pelan pipinya. "Mark bangun."

Karena Mark terlalu meminum banyak alkohol jadi dia tidak merespon Nathan.

Nathan menghela nafas. Dia berusaha menyandarkan tubuh Mark pada tubuhnya, tetapi tidak berhasil. Dia meminta bantuan pada Xander. "Tolong, bantu aku."

Xander mendekati Mark dan membantu Nathan, Xander berkata pelan di telinga Mark. "Maaf menyentuh mu. Kekasih kecil mu itu meminta bantuan ku."

Nathan tidak mendengar perkataan Xander. Setelah itu, Nathan menyeret tubuh Mark. Untuk memastikan mereka berdua aman sampai keluar Xander mengikutinya dari belakang.

Taksi yang dipakai Nathan untuk ke sini masih menunggunya di depan bar. Meski sedikit kesusahan menyeret Mark karena perbedaan tubuhnya.

Nathan kemudian memasukkan Mark ke dalam taksi. Dia berkata pada Xander. "Terimakasih sudah membantuku."

"Tidak masalah. Untuk mobilnya aku akan membawanya nanti." Balas Xander.

Nathan mengangguk dan segera masuk ke dalam taksi. Sebelum itu, dia juga memberikan uang pada Xander untuk membayarkan alkohol yang Mark minum.

Nathan menyandarkan tubuh Mark pada tubuhnya. Dengan kepala Mark disandarkan di sela-sela lehernya.

Supir taksi yang melihat mereka melalui kaca spion memberikan pandangan aneh pada mereka berdua.

Nathan bisa merasakan bau nafas Mark, bau anggur. Dia juga berusaha terus untuk membangunkan Mark, tetapi tidak berhasil.

Bar yang dikunjungi Mark dengan rumah Mark tidak terlalu jauh. Sekitar tiga puluh lima menit mereka sudah sampai.

Nathan keluar dan kembali menyeret Mark. Melihat Nathan sedikit kesusahan membawa Mark. Supir taksi menawarkan bantuan. "Anak muda, apa kau perlu bantuan?"

"Tidak perlu Paman." Tolak Nathan lembut. Kemudian dia mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar taksi.

Nathan menyeret tubuh Mark sampai tiba di rumah. Dia sedikit kesusahan ketika akan membuka pintu rumah.

"Kenapa kau sangat berat Mark?" Kata Nathan pelan.

Setelah terbuka. Nathan masuk ke dalam, dia membawa Mark ke kamarnya dan merebahkan Mark diatas ranjang.

Setelah itu Nathan pergi ke ruang dapur mencari madu untuk membuat air madu. Begitu Nathan kembali, dia melihat Mark sudah merubah posisi menjadi duduk dengan bersandar pada sandaran ranjang. Dengan matanya yang masih tertutup.

Nathan kemudian mendekati dan berdiri disampingnya. Ketika Nathan akan menyuapkan air madu padanya, Mark sedikit membuka matanya.

Nathan tertegun saat Mark melihat ke arahnya. Kemudian secara mengejutkan Mark mengangkat dagu Nathan dan menipiskan jarak keduanya.

Bibir dingin dengan aroma anggur langsung menempel di bibir Nathan.

Mata Nathan membulat, air madu yang ditangannya jatuh dan tumpah di atas ranjang.

Mark mencubit dagu Nathan dengan satu tangan dan menggenggam erat pinggangnya dengan tangan lainnya. Ciuman itu nakal dan agresif. Ujung lidah yang lembut membuka paksa gigi Nathan dan mengaitkan pangkal lidahnya, menghisap, menjalin, dan membuat suara air.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang