Bab 26 : Dia seseorang yang disukai big brother

10.4K 934 12
                                    

Hari ini adalah hari dimana semua pelajar kembali ke sekolah. Di ruang makan, Nathan sarapan sambil memikirkan perasaan tidak nyaman dalam hatinya.

Jam tujuh pagi. Nathan tiba di sekolah. Seperti biasa sahabat nya menunggu di depan sekolah. Tetapi hari ini suasana hati Nathan tidak terlalu bagus.

Ketika Melvan mencoba memanggil Nathan. Pihak lain tidak menanggapi dan mengabaikannya, pada saat itu Nathan sedang memikirkan sesuatu.

Melvan mendekati Nathan. "Nathan, kau baik-baik saja? Aku memanggil mu dari tadi."

Melihat tidak ada respon dari pihak lain. Melvan kemudian menepuk bahu Nathan. "Hei."

"Oh, kapan kau tiba?" Kata Nathan setelah tersadar dari lamunannya.

Melvan. "....."

Melvan memutar bola matanya dan berkata. "Kau memikirkan apa?"

Nathan tertawa canggung. "Tidak ada."

Melvan menatap datar. "Jangan membohongi ku."

"Sudahlah. Itu tidak terlalu penting. Mari kita masuk." Nathan merangkul Melvan dan membawanya masuk.

pada saat jam pelajaran. Pikiran Nathan tidak fokus, dia masih memikirkan perasaan tidak nyaman dalam hatinya.

Nathan segera tersadar. Kemudian dia kembali fokus untuk mendengarkan materi.

Ketika bel istirahat berbunyi. Melvan sudah berada di depan kelas Nathan. Nathan segera menghampiri nya dan berkata. "Mari pergi ke kantin bersama."

Melvan bertanya. "Kau tidak membawa bekal?"

Nathan menggeleng kepalanya.

"Bagus."

Melvan merangkul bahunya dan mereka berdua pergi ke kantin.

Di kantin. Nathan dan Melvan memilih meja yang berada di pojok kantin. Pada saat mereka makan. Seorang gadis menghampiri mereka.

"Hai, bolehkah aku bergabung?"

Melvan terkejut dengan segera dia mengangguk semangat. "Tentu. Silahkan."

Melvan menatap gadis dengan mata berbinar. Siapa pun tau bahwa tatapan Melvan adalah tatapan suka pada gadis itu.

Melihat hal itu. Nathan mengerutkan alisnya. Dia berbisik pada Melvan. "Apa dia gadis yang kau sukai?"

Melvan mengangguk mantap.

Nathan kembali menatap gadis. Kemudian dia tersenyum dan bertanya. "Apa kau teman sekelas Melvan?"

"Iya." Jawab gadis itu dengan wajah memerah. Gadis itu sedikit salah tingkah di tatap oleh dua pemuda tampan dan manis.

Nathan berbisik pada Melvan. "Melihat dari tingkah gadis mu. Aku pikir dia pemalu."

"Dia memang seperti itu." Balas Melvan.

Nathan kembali pada gadis itu dan bertanya. "Siapa nama mu?"

"Nama ku Lucy Hale." Jawab gadis itu dengan lembut.

Nathan tersenyum, "Nathan Mario Almerzio. Senang berkenalan dengan mu."

Lucy Hale membulat terkejut, dia berkata. "Jadi itu kau, pemuda yang bernama Nathan."

Nathan dan Melvan saling melirik satu sama lain.

Lucy Hale berkata lagi. "Guru-guru selalu membicarakan mu dan bahkan kelas ku hari ini membicarakan mu."

Nathan dan Melvan mengerutkan alisnya, menatap Lucy bingung. Lalu Nathan bertanya. "Kenapa?"

"Kau mendapatkan nilai ujian akhir semester tertinggi. Jadi kelas ku dan guru-guru sering memuji mu, kau bahkan sangat manis dan tampan." Jawab Lucy.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang