Bab 41 : Apa dia calon suamimu? dia sangat tampan

13.4K 918 31
                                    

Pada hari Sabtu, libur sekolah. Nathan dan Mark dalam perjalanan menuju kota A.

"Kenapa kau tidak membawa Neron?" Tanya Nathan biasa.

Mata Mark melirik Nathan, dan menjawab. "Tidak. Itu sangat merepotkan."

Nathan mengangguk mengerti. Kemudian dia bertanya lagi. "Lalu, dengan siapa adik mu sekarang?"

"Aku menitipkan pada Bibi Callie."

Mark melirik lagi Nathan, berkata lembut. "Tidurlah. Setelah kita sampai, aku akan membangunkan mu."

Nathan mengangguk. Dengan patuh, dia segera memejamkan matanya dan tidur.

......

Jam delapan malam, keduanya tiba di mansion besar.

Mark membangunkan kekasihnya dengan pelan.

"Baby, bangun. Kita sudah sampai."

"Nnghh." Nathan mengerang.

Mark membeku di tempat. Telinganya langsung memerah.

"Sialan, suaranya sangat menggoda." Batin Mark.

Perlahan kedua mata Nathan terbuka. Dia melirik Mark, dan bertanya. "Kita sudah sampai?"

Tetapi Mark hanya diam, dan menatap Nathan intens.

Nathan mengerutkan alisnya.

"Mark? Kau baik-baik saja."

"Tidak."

"Huh?" Nathan semakin kebingungan.

Mark kemudian memegang pipi Nathan, dan mulai mencium bibirnya dengan nafsu.

Nathan mendorong pelan.

"Tunggu ... Ada apa denganmu?"

Wajah Mark memelas, dia melirik ke bawah celananya. "Junior Mark terbangun, akibat suara mu."

Nathan mengikuti arah pandangan Mark, tertegun melihat celana Mark sudah mengembung.

Itu sangat besar dan keras, mungkin.

Wajah Nathan memerah.

"Mark, kau ... "

"Baby, bisakah kau tolong ak-"

Sebelum kata-katanya selesai, Nathan sudah melarikan diri keluar dari mobil.

"Baby!" Mark meraung kesal.

Nathan tertawa.

......

Saat Nathan masuk ke dalam mansion. Dia di sambut oleh beberapa pelayan.

"Dimana Nenek?" Nathan bertanya pada kepala pelayan.

"Nyonya besar ada di ruang keluarga bersama Tuan besar, menunggu anda Tuan muda."

Nathan mengangguk.

Tidak lama kemudian, Mark datang. Melihat Mark, Nathan tertawa pelan.

"Baby, kenapa kau meninggalkanku?" Kata Mark kesal. Wajahnya cemberut.

Nathan tertawa, kemudian pandangannya melirik pada celana Mark.

"Bagaimana junior mu, apa sudah tertidur?" Bisik Nathan pada telinga Mark.

Mark mendengus kesal, dan menatap Nathan tanpa ekspresi.

Nathan menahan tawa, kemudian keduanya segera pergi ke ruang keluarga.

Sebelum itu, dia mengatakan pada pelayan untuk membawakan kopernya di mobil.

Nenek Nathan tersenyum bahagia, begitu melihat cucuk kesayangannya.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang