Our_Baby_20

74 16 3
                                    


Hari ini hari terakhir Ai memutuskan. Apakah ia akan menerima Ash? Atau menolaknya?

Pagi ini, gadis itu terlihat melamun sembari memperhatikan dirinya dicermin. Gadis itu benar-benar berpikir keras. Apa jawaban yang harus ia siapkan untuk Ash?

"Woy ngelamun mulu! Nanti kesiangan!"
Tiba-tiba Lubi muncul diambang pintu membuat AI tersadar.

"I-iya bentar, gw pake sabuk dulu"
Ujar Ai gelagapan lalu memasangkan sabuknya.

"Ai gw mau tanya sesuatu"

"Apa?"

"Lo pacaran sama Ash?"
Tanya Lubi penasaran. Ai sendiri bingung menjawab, dan, malas untuk menjelaskan.

"K-kenapa emangnya?"
Tanya AI gugup.

"Menurut gw, bagus sih. Ash itu bule yang ganteng, kaya raya, dan baik hati juga tidak sombong. Dengan Lo pacaran sama Ash, Zeyu pasti gak bakalan ngejar-ngejar Lo lagi"

Jelas Lubi membuat AI mempertimbangkan keputusannya, lagi.

"Sebenarnya, Ash nembak gw tiga hari yang lalu. Gw minta waktu buat ngasih jawaban. Sekarang hari terakhir gw mutusin."
Jelas Ai membuat Lubi mengangguk.

"Terus jawaban Lo apa?"
Tanya Lubi, Ai hanya mengendikan bahunya tanda tak tahu.

"Lo gimana sih, kok masih nggak tau"

"Iyakan gw gak pernah jatuh cinta. Jadi, sama Ash juga perasaan gw tetep netral. Gak ada rasa lebih,"
Ujar Ai yang benar-benar bingung.

"Lo bukan gak pernah jatuh cinta. Tapi di hati Lo udah ada satu nama, yang mungkin tanpa sadar, Lo perjuangin"
Jelas Lubi membuat AI heran.

"Siapa?"
Tanya AI bingung.

"Siapa lagi, ya Zeyu lah. Gw tau Lo cinta sama dia. Cuman, Lo bersikeras membohongi diri Lo sendiri karena dendam Lo sama dia."

Ai terdiam. Ternyata benar. Lubi lebih mengerti Ai daripada dirinya sendiri.

"T-terus jawaban yang harus gw kasih sama Ash apa?"
Tanya AI panik. Dia semakin sulit berpikir.

"Terima aja. Itu satu-satunya jalan biar Lo gak dikejar lagi sama si Zeyu."
Saran Lubi membuat AI mengangguk.

Biarkan saja Ash jadi benteng penghalang Ai dan Zeyu. Walaupun Ai tidak mencintai Ash, itu tak apa.

"Udah ayo berangkat, gw tunggu di mobil"
Ujar Lubi lalu pergi keluar.

"Gw mau samperin Haihai dulu bentar!"
Seru Ai sedikit keras karena Lubi sudah berada diluar kamar.

Saat datang kekamar Haihai, Ai melihat anak kecil itu sedang menggambar manusia lidi.

"Haihai gambar apa?"
Tanya AI lalu duduk disamping anak itu.

"Haihai gambalin papah. Haihai kangen papah, tapi Ndak bisa ketemu"
Jawab Haihai jujur.

"Haihai sedih nggak karena gak bisa ketemu papah?"
Tanya AI lagi membuat Haihai terdiam sejenak memikirkan jawabannya.

"Haihai nggak sedih. Kan papah Zeyu jahat, dia bikin buna nangis, papah juga bikin Haihai sakit, jadi kita ndak boleh deket-deket papah"
Jelas Haihai membuat AI tersenyum bangga. Ai pikir dia berhasil mengintimidasi Haihai.

"Buna sekalang sekolah?"
Tanya Haihai diangguki Ai.

"Yah.... Haihai pengen main sama buna...."
Ungkap Haihai sedih.

"Kan Yushan ada. Haihai main dulu sama Yushan, nanti kalo buna udah pulang, Haihai main sama buna"

"Yushan sekolah. Dia Ndak bisa main"
Jelas Haihai lagi membuat AI terdiam.

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang