Our_Baby_07

54 10 2
                                    



Sekarang waktunya makan malam. Seharian ini Lubi pergi keluar dan masih belum pulang juga.
Jadi, hanya ada Haihai dan Ai yang makan.

"Buna Ndak makan? Nanti adeknya sakitt"
Ucap Haihai khawatir melihat bundanya menelungkupkan kepalanya dimeja makan. Tapi Haihai tidak tahu kalau bundanya lagi nangis gara-gara Zeyu.

"Haihai makan aja, yang banyak sampai kenyang. Jangan pikirin buna, buna gak papa"
Ucap Ai bohong membuat Haihai tersinggung.

"Haihai Ndak hawatil kok sama buna, Haihai kasian sama adek bayiii"
Jujur Haihai membuat tangis Ai pecah saat itu juga.

"AAAAAAAKENAPA GAK ADA YANG PEDULI SAMA GW?! GW BENCI ZEYUUU!!!!! LUBI NGILANG SEHARIAN! HAIHAI SEKARANG MALAH SAYANG SAMA ADEK BARU!!! YANG BISA LIAT GW SIAPA?!!!!"
Ai teriak-teriak membuat Haihai tersentak kaget, namun ia malah melajukan makannya sambil mendengar unek-unek bundanya.

"Gw benci Zeyu..... Gw benci Jinha..... Gw benci mereka berdua..... Gara-gara mereka hidup gw hancur.... Kenapa Zeyu harus pacaran sama Jinha.... Kalo yang lain sih gw bodo amat.... Tapi kenapa harus Jinha......"
Ia terus berbicara sendiri dengan Haihai yang anteng menghabiskan makanannya.

"Buna bilang apa? Haihai Ndak ngelti"

"Sama Hai, papah juga nggak ngerti"
Entah dari mana asalnya dan datangnya, tiba-tiba Zeyu ada disamping Ai. Zeyu memeluk pinggang gadis itu sambil berjongkok, karena sekarang Ai lagi duduk dikursi.

"Lo? Lo? SEJAK KAPAN LO DATENG?!"
Ai tiba-tiba berteriak sambil berusaha melepas tangan kekar Zeyu yang melingkar diperutnya.

"Lepasin gw."
Ucap Ai panik dan terlanjur kesal. Namun Zeyu tidak peduli.
"Gak mau"
Ucapnya keras kepala.

"lepasin gw, GW BILANG LEPASIN GW! KALO ADA JINHA KENAPA HARUS GW?! GW BENCI JADI MAINAN LO! NYINGKIR LO! GAK SOPAN MAEN NYELONONG KERUMAH ORANG!"
Ai terus berteriak sambil berusaha melepas tangan Zeyu, namun Zeyu malah diam sambil tersenyum. Zeyu gila kayaknya.

"Aaaa nggak mauu. Mau peluk Dede bayi...."
Ujar Zeyu manja membuat Ai menoyor kepalanya dengan keras.
"Gak usah manja. Gak cocok sama Lo yang dinginnya lebih dari semua kulkas yang ada didunia!"
Sarkas Ai yang malah membuat Zeyu tertawa.

"Lo ngomong ke gw atau ke elo? Perasaan Lo juga jelmaan snow white deh"
Ejek Zeyu lalu melepas pelukannya dan berdiri.

"Pergi Lo dari rumah gw. Lo gak denger tadi? Gw benci sama Lo, sama Jinha, sama kalian berdua. Gw benci sama Lo karena Lo cuman mau tanggung jawab buat bayinya tapi Lo nggak tanggung jawab soal perasaan gw! Dan gw benci banget sama Jinha karena-"
Entah kenapa Ai menjeda celotehannya.

"Karena?"
Tanya Zeyu pelan sambil mengarahkan kursi yang di duduki Ai padanya. Setelah berhasil mengekang Ai dengan kedua tangannya, ia bertanya
"Karena apa?"

"Karena...."
Ai mengulum bibirnya. Ia tak berani menjawab. Gak boleh ada yang tau rahasianya sama Jinha pokoknya.

"Hm?"
Gumam Zeyu yang sudah mendekatkan wajahnya pada Ai membuat AI semakin ketakutan saja.

"Pokoknya gw benci kalian. Gw benci Lo, gw benci Jinha. Gw gak mau berbagi apapun sama Jinha. Sepeserpun nggak. Tapi sialnya Lo malah pacaran Ama dia. Lo emang suka bikin gw sakit"
Jelas Ai membuat Zeyu terdiam.

"Gw, nggak pacaran sama Jinha."
Jelas Zeyu singkat namun tak dipercaya oleh gadis itu.

"Terserah. Berduaan dikantor terus peluk-pelukan di cafe. Jinha ngobral sama Lo? Oh iya gimana Lo bisa nolak body nya kan bagus"

"Sekali lagi ngomong jelek kek gitu gw hukum Lo."
Ancam Zeyu namun tak didengarkan Ai.

"Oh iya? Bukannya emang kek gitu?"
Balas Ai tak peduli dengan ancamannya.

"Gw bilang kalo Lo ngomong lagi bakal gw hukum."
Ancam Zeyu namun tetap saja gadis itu tak mendengarnya.

"Oh iya? Gw gak takut. Gw gak peduli. Emangnya lommppphh-"

Sial. Zeyu malah menargetkan bibirnya sebagai hukuman, membuat Ai mati kata, mati rasa, dan sangat terkejut. Mereka lupa bahwa dibelakang mereka ada bocah yang tengah menyaksikan mereka sambil makan-makan.

"Buna halus pelcaya sama papah. Papah cium buna kalena papah sayang sama buna,"
Ujar Haihai membela Zeyu, membuat Zeyu melepas ciumannya lalu tersenyum bangga.

"Kurang ajar."
Umpat Ai setelah mengatur nafasnya beberapa saat, iapun berdiri dari duduknya lalu tak segan-segan membogem Zeyu meninggalkan warna merah dirahang indah Zeyu.

"Kok jahat sih? Ai gini biar gw kasih tau, kemarin gw peluk Jinha karena-gw terlampau seneng, hehe. G-gw, seneng, punya anak maksudnya adek bayi ah entahlah pokoknya gitu."
Zeyu sengaja berbohong karena ia tidak ingin Ai salah paham mengenai dirinya dengan Jinha.

"Oh iya? Lo gak cinta sama gw. Gak mungkin Lo bangga kalo gw hamill. Bukannya Lo pengen bunuh bayi ini yah kemarin?"
Tanya Ai yang tak percaya dengan perkataan Zeyu.

"Mm, itu, karena gw takut Ngancurin masa depan Lo doang,"
Sangkal Zeyu.

"Terserah. Gw gak peduli. Gini aja, gw tau gw hamil anak Lo dan Lo gak cinta sama gw. Tapi seenggaknya, hargain perasaan gw. Lo boleh pacaran. Tapi jangan ketahuan Ama gw. Bebas pacarannya sama siapa aja, tapi jangan Jinha. Gw benci banget sama dia."

"Aku pengennya sama Ai"
Ujar Zeyu lalu memeluk Ai dari belakang membuat AI merasa risih.

"Gw serius. Gak main-main."
Ucap Ai menekankan.

"Iya gw juga serius. Kalo gw cinta sama Lo gimana?"
Tanya Zeyu membuat AI terdiam.
"Gak mungkin Lo cinta Ama gw. Lo jaga hatikan? Gak semudah itu jatuh cinta sama yang lain kalo Lo beneran jaga hati."

"Aaaapokoknya sayang Ai."
Ucap Zeyu manja sambil mengendus leher gadis itu membuat AI sedikit risih.

"Yayaaa terserah gw capek ngomong sama Lo."
Ai sebenernya baper dalam hati, gengsi dia kalo ditunjukin didepan Zeyu.

"Maaf Ai gw bohong. Tapi ini buat jaga perasaan Lo. Jinha juga. Gw gak bisa pilih salah satu antara Lo sama Chu-Ling. Mungkin, gw sayang kalian?"_batin Zeyu.

Yaa, sebenarnya Zeyu bingung mau pilih yang mana. Jadi, dia pikir, dipacarin aja dua-duanya asal mereka berdua gak ada yang tau kalo ini cuman akal-akalan Zeyu buat tanggung jawab dan bahkan nggak melibatkan perasaan sama sekali pada mereka.

Semoga lancar bang rencananya.....


Holla I am back!

Kalian tim Ai, Jinha, atau Chu-Ling?!

Kalo aku, tim Mizhu lah wokawok!

Don't forget tinggalkan jejak!

Ai lop yu ol!

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang