"Papah?"
Gumam Haihai kaget melihat Zeyu."Haihai....."
Panggil Zeyu senang lalu berjongkok hendak memeluk bayi itu. Rasanya sudah lama Zeyu tidak memeluk Haihai."Haihai, itu papah kamu?"
Bisik Yushan takut yang ternyata berdiri dibelakang Haihai.Zeyu merentangkan tangannya, ia berharap bayi kecil itu akan memeluknya dengan semangat seperti biasanya. Tapi, kenapa sekarang Haihai diam saja?
"P-papah, Ndak sibuk?"
Tanya Haihai grogi. Ia sebenarnya takut. Bisa-bisanya Zeyu datang disaat buna nya tidak ada."Papah kangen Haihai,"
Jawab Zeyu sembari tersenyum manis, ia juga masih setia menunggu Haihai memeluknya."Haihai papah kamu kabur dari polisi?"
Bisik Yushan lagi membuat Haihai semakin gugup.Tanpa pikir panjang anak itu menutup pintu karena ketakutan. Zeyu yang diperlakukan kasar oleh Haihai tentu saja masih tak bisa menerima keadaan. Ia masih mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Haihai kenapa pintunya ditutup?"
Tanya Zeyu setelah berdiri. Ia berada diluar namun entah kenapa tak berani masuk."Buna bilang papah jahat. Haihai Ndak boleh deket-deket papah. Kalo buna liat nanti buna malah(marah)"
Ucap Haihai dibalik pintu yang tertutup.Ia kemudian mendudukan diri sambil menyandarkan punggungnya ke pintu.
"Buna kamu salah paham, papah bisa jelasin kok, ayo buka pintunya"
Pinta Zeyu yang masih menaruh harapan pada Haihai."Ndak mau. Papah bohong, katanya dipelut buna ada adek bayi tapi Ndak ada"
Ujar Haihai membuat Zeyu terdiam."Haihai marah sama papah?"
Tanya Zeyu."Iya. Haihai malah.(marah)"
Jawab Haihai dari dalam."Haihai jangan gitu dong sama papah, ayo buka pintunya, papah pengen peluk Haihai. Papah kangen Haihai"
Zeyu memelas namun tak membuat anak itu tersentuh oleh perkataannya."Ndak mau."
"Yaudah kalo gitu pokoknya papah nggak mau pergi dari sini sebelum Haihai buka pintunya."
Zeyu pun duduk sambil menyandarkan punggungnya le pintu, sama seperti Haihai didalam."Gw gak tau ayah kandung Lo siapa Hai, tapi satu hal yang pasti, gw sayang sama lo. Sayang banget. Entah kenapa rasanya gw lebih sayang sama Lo dari pada siapapun ayahnya."
Zeyu bergumam pelan lalu tersenyum sejenak.Ia tidak sedih saat Haihai membencinya. Baginya, wajar jika anak kesal pada ayahnya. Zeyu benar-benar merasa seperti ayah kandung. Tidak canggung seperti yang lain.
Kalo orang lain ke ayah angkat pasti jarang ada yang berani, tapi Haihai beda. Makanya Zeyu seneng. Rasanya posisi Zeyu di kehidupan Haihai bukan orang asing.
"Kemalin Haihai sakit papah temenin Haihai, tapi sekalang Haihai udah sembuh papah sibuk lagi. Haihai halus sakit dulu bial papah mau datang ke Haihai"
Ucap anak itu dari dalam membuat Zeyu terdiam. Kenapa anak itu pandai sekali berbicara?Apakah kedua orang tua kandungnya juga pintar sama sepertinya? Yang tahu harap koment:)
"Papah dari kemarin mau kesini tapi dilarang sama buna kamu"
Jawab Zeyu."Buna bilang papah jahat. Papah bikin buna nangis"
Ujar Haihai lagi membuat Zeyu kembali tertegun."Itu karena, papah juga harus tanggung jawab sama orang lain selain buna kamu"
Yang Zeyu maksud adalah Chu-Ling. Ingat saat ia tak bisa memilih antara AI dan Chu-Ling?Mungkin Ai menangis karena Zeyu selingkuh sama, Jinha? Yang ternyata bukan Chu-Ling? Itu pikir Zeyu.
"Buna bilang Haihai Ndak boleh deket-deket papah lagi nanti Haihai sedih lagi Telus sakit lagi"
Penjelasan yang ini kenapa begitu menyakitkan?Zeyu, speechless. Hatinya pilu mendengar ini. Ia meneteskan air matanya. Kenapa sesak sekali?
"Haihai......"
Panggilnya pelan. Apa yang harus Zeyu katakan? Dia kehabisan dialog."Haihai sayang papah, Haihai juga sayang buna. Haihai pengen kita bahagia kayak boneka belbi punya Yushan. Haihai pengen lihat foto buna sama papah waktu menikah. Haihai pengen liat buna pake baju putih, pengen liat papah pake baju hitam, tapi kenapa buna Ndak punya foto waktu menikah?"
Bukan Haihai jika tidak bawel. Dia bukan anak yang biasa memendam rasa penasarannya. Sebenarnya, ia tidak merasa sedih saat mengatakan itu. Dia anak yang polos, hanya penasaran dan rasa ingin tahunya sangat besar.
Zeyu terpukul mendengar itu. Haihai berpidato dengan lancar. Bahkan berhasil menyita air matanya. Oke sepertinya rasa sedih berpindah ke Zeyu. Bagaimana caranya menjelaskan kalo ia dan AI tidak pernah menikah? Dan, Haihai juga bukan anaknya? Oh tuhan tolonglah Zeyu.
"Haihai?"
Panggil Zeyu pelan dibalas gumaman kecil dari yang lebih muda."Papah sayang sama Haihai, papah cinta sama buna"
Ucap Zeyu diangguki Haihai."Haihai tau."
Mendengar ayah dan anak berdrama, Yushan hanya diam sambil duduk disamping Haihai. Yushan tidak mengerti apa-apa jadinya ia diam saja.
"Lo ngapain disini?"
Tanya AI yang entah sejak kapan berdiri didepan Zeyu. Ah, dia baru pulang dari kantor.Melihat mata dan hidung Zeyu yang memerah itu membuat AI paham. Pria itu habis menangis. Benar?
"Lo, nangis?"
Tanya AI heran.Zeyu tak mengatakan apapun. Dia berdiri lalu memeluk Ai dengan erat. Sangat erat. Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu. Zeyu merindukan paras tenang dan dingin dari gadis itu. Merindukan wangi rambutnya. Merindukan tubuh tegaknya yang membuat Zeyu nyaman saat memeluknya.
"Jangan jauhin gw. Gw sakit. Jangan jauhin gw dari Haihai juga. Gw terlanjur sayang sama kalian,"
Ucapnya yang ternyata menumpahkan air mata sejak awal memeluk Ai.Gadis itu terdiam. Ada rasa kasihan saat mendengar perkataan Zeyu. Namun pelanggaran yang di lakukan Zeyu tiga tahun lalu masih belum bisa dimaafkan oleh gadis itu.
Ai diam.Dia tidak membalas pelukan Zeyu. Dia bingung, dia menangis karena terharu oleh Zeyu atau karena penderitaan yang diberikan oleh Zeyu tiga tahun lalu?
Walaupun itu masa lalu, tapi semuanya berbekas. Gadis mana yang bisa melupakan kejadian seperti itu jika tragedi yang sama menimpanya?
Perlahan air matanya menetes. Membuat AI mendorong Zeyu lalu menghapus air matanya.
"Pergi Lo dari sini"
Sarkasnya lalu hendak mendorong pintu agar ia bisa masuk.Namun Zeyu menahan tangannya, ia menarik Ai lalu memeluknya lagi.
"Sekali lagi. Plis Jan lepas. Gw masih kangen sama Lo"
Ucap Zeyu pelan.Ai juga tak menggubris. Ia membiarkan Zeyu memeluknya karena, kasihan? Ah entahlah. Tapi hanya karena Zeyu memeluknya bukan berarti rasa benci Ai pada Zeyu itu sirna.
"Udah selesai? Gw mau masuk. Capek."
Ucap Ai membuat Zeyu melepas pelukannya."Makasih"
Ucap Zeyu sembari tersenyum dan menghapus air matanya.Ai sendiri tak mengatakan apapun. Dia masuk kedalam begitu saja, membiarkan Zeyu diluar sendirian. Biarkan dia pulang. Ai butuh waktu untuk bisa akur dengan pria itu.
Jika ia masih bisa merawat Haihai sendirian, kenapa ia harus memberitahu Zeyu bahwa dia Chu-Ling? Dia tidak membutuhkan sosok Zeyu untuk melanjutkan kehidupannya.
Saat menutup pintu dari dalam, gadis itu reflek meneteskan air matanya. Ia merasa sakit. Sakit sekali.
Bagaimana bisa orang sebaik Zeyu adalah bajingan yang sangat dibenci Ai?
"Sebaiknya Lo lupain Chu-Ling Zey. Lupain Qing-Ai juga. Chu-Ling sama Qing-Ai gak bakalan peduli sama Lo. Karena mereka itu orang yang sama. Yaitu gw."_batin Ai.
Hayok guys voment!
Kalo di pikri pikri ceritanya makin panas yagak sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby 2!!!
Teen FictionCerita berjudul "Our Baby" karangan nonamizhu5 dilanjutkan disini. Buat yang tanya atau mau tau kenapa lanjutannya ada disini, saya sudah jawab di chapter pertama. Jadi kalian check aja ya part awalnya. Ayo semangat baca everyone! Yang plagiat kuran...