Our_Baby_24

61 11 4
                                    



Seorang gadis terbaring lemas di tempat tidur. Sayup-sayup dia mendengar suara orang-orang yang sedang mengobrol. Matanya perlahan terbuka, dan sosok pertama yang ia lihat adalah mata orang yang sama yang memperkosanya 4 tahun lalu.

"AAAAAA!!!"
Teriak Ai terkejut. Dia mendorong Zeyu yang berada tepat diatasnya.

"Ai Lo kenapa? Ini gw Zeyu. Lo sadar sekarang?"
Tanya Zeyu khawatir membuat Ai tersadar dan mengontrol keterkejutannya.

"Buna, buna udah bangun!"
Teriak Haihai semangat lalu memeluk bundanya dengan senyumnya.

"Ai Lo sadarkan? Kalo Lo masih gak sadar gw siramin air dingin"
Ucap Lubi khawatir.

"Kenapa banyak orang disini?"
Tanya AI sedikit takut.

Pasalnya, Zeyu, Lubi, Haihai, dan temen geng Lubi ada disini.
Ya, tak lain dan tak bukan adalah Xinlong, Mingrui, Shuyang, Hanyu dan Zihao.

"Zeyu ceritain semuanya sama kita. Jadi kita Dateng. Lo gak apa kan?"
Tanya Mingrui khawatir.

"Gw kenapa emangnya?"
Tanya AI linglung. Pasalnya, ia benar-benar tak mengingat apapun. Hal terakhir yang dia ingat adalah, dia bersama Ash di restoran semalam.

"Ash nyoba merkosa lo"
Ungkap Zihao terang-terangan membuat Ai terkejut. Sangat terkejut.

"Dia masukin obat ke minum Lo"
Jelas Hanyu selanjutnya. Ai semakin merasa tidak enak dan malu.

"Dia bawa Lo ke villa"
Tambah Shuyang semakin membuat Ai ketakutan.

"Terus dia apain gw?!"
Seru Ai panik, suaranya sontak membuat Haihai ketakutan dan memilih masuk kedalam pelukan Zeyu.

"Zeyu nyelamatin Lo."
Jawab Mingrui. Ada sedikit rasa sesak saat menjelaskan itu padanya.

"Ash belum nyentuh gw kan??"
Tanya AI pada Zeyu. Matanya terlihat penuh harap, Ai ingin Zeyu mengangguk.

"Dia... Dapetin Lo. Setengah"
Jawab Zeyu jujur sembari menghindari tatapan Ai, Zeyu mengalihkan pandangannya kearah lain sambil mengusap kepala Haihai.

"WTF!!!"
Umpat Ai. Dia terkejut setengah mati. Terdengar menyakitkan saat mendengarnya.

"Di leher lo ada bekasnya Ai. Itu bukasnya Ash"
Tunjuk Lubi membuat Ai meraba lehernya sendiri.

"Enak aja. Itu punya gw."
Sahut Zeyu tiba-tiba sontak membuat semuanya melongo.

"Jadi yang nyentuh gw itu Ash atau elo?!"
Bentak Ai. Dia merasa marah, dan juga malu. Wajahnya memerah sekarang.

"Ash sama gw."
Jawabnya singkat mendapat pelototan dari semua orang.

"BAJINGAN! GELUT LO AMA GW!"
Umpat Lubi kesal. Pasalnya, ini adalah kali kedua Zeyu menyentuh soulmate nya.

"Denger Ai. Lo punya gw. Ash gak boleh nyentuh Lo. Kalo Ash nyentuh elo, gw bersihin bekasnya."
Jelas Zeyu singkat, padat, dan jelas.

Semua orang bermuka merah. Ingin rasanya mereka memaki Zeyu. Namun suara seorang anak kecil membuat mereka terdiam.

"Papah belsihin buna?"
Tanya Haihai membuat suasana menjadi hening.

"Sumpah njing gw pengen marah tapi ada Haihai."
Geram Shuyang menahan amuknya pada Zeyu.

"Kalo gak ada Haihai udah gw bogem Lo."
Sinis Lubi di sebelah Zeyu.

"Jancok Lo Zey"
Umpat Zihao.

"Bangsat."
Mingrui dan Xinlong bersamaan.

"Definisi kulkas rusak ya kayak Zeyu"
Tambah Shuyang. Lalu geng itu bubar keluar. Menyisakan Zeyu, Ai dan Haihai.

"Lo! Lo kurang ajar!"
Umpat AI marah. Ia tak dapat mengendalikan emosinya lagi. Ini sudah melewati batas. Ai bahkan tak menghiraukan Haihai yang sekarang ada dalam pelukan Zeyu.

"Lo bukan nyelamatin gw! Tapi Lo juga ngelecehin gw!"
Teriak Ai selanjutnya membuat Haihai ketakutan. Bayi itu menenggelamkan wajahnya dalam pelukan ayahnya-huft, Zeyu....

"Gw benci sama Lo! Gw benci sama Ash! Kalian berdua!"
Tambahnya sambil memegang kepalanya yang sedikit sakit mengingat trauma nya kembali mengisi pikirannya.

"Keluar! Jauh-jauh dari gw! Jangan deketin gw lagi! Diantara semua laki-laki yang gw benci, Lo yang pertama! Jangan harap bisa dapetin cinta dari gw! Semakin Lo harapin semakin gw benci sama Lo!"

Akhirnya Ai mengeluarkan sebagian isi dari beban pikirannya. Zeyu tertegun. Hatinya sakit mendengar ini. Sakit sekali. Kenapa Ai bisa semarah ini?

Haihai yang melihat Ai menangis, ia spontan memeluk bundanya lalu mengusap air matanya.

"Buna jangan nangis..."
Ucap Haihai lemah sembari memeluk Ai erat, namun caranya memberikan perhatian itu malah membuat Ai menangis semakin kencang.

"Gw... G-gw..."
Zeyu speechless. Apa yang bisa ia katakan dikala hatinya sakit seperti ini?

Zeyu reflek berdiri lalu meninggalkan ibu dan anak itu.
Air matanya pecah disana.

Untuk pertama kalinya Zeyu merasa sakit ketika mendengar umpatan Ai. Rasanya lebih sakit dari apapun yang pernah Zeyu rasakan.

Pria itu berlari kemobilnya lalu pergi meninggalkan kediaman Xiè.

"Buna...."
Haihai merasakan sakit kala melihat kedua orang tuanya menangis, Haihai tak bisa menahan ayahnya pergi, tapi Haihai tidak akan membiarkan bundanya pergi juga.

Cukup sampai disini pertengkaran mereka. Haihai takut mendengar bentakan demi bentakan yang keluar dari mulut mereka.

"Kalian jangan belantem...."
Ucapnya lirih lalu ikut menangis. Haihai itu bayi yang polos. Namun kecerdasan dan kepekaan terhadap sekitar membuatnya mampu untuk mengerti keadaan di sekitarnya.

"Haihai pengen kita beltiga bahagia... Kayak di TV.... Haihai pengen kita tidul baleng... Pelukan... Kita Ndak boleh beltengkal... Buna bilang Ndak baik.... Ndak boleh..."
Ungkapnya lagi membuat air mata Ai turun semakin deras. Betapa sakitnya hati Ai mendengar keinginan anaknya.

Bagaimana Haihai bisa tahu kalau Zeyu adalah ayah kandungnya? Kenapa keinginan Haihai adalah sesuatu yang dibenci Ai? Tolong tuhan ini sakit dan sulit untuk di lewati.....

"Dengerin buna yah Haihai, kamu masih kecil. Belum ngerti apa-apa. Tapi kalo udah besar nanti, buna yakin kamu bakalan ngerti dan maafin keras kepalanya buna nanti...."


Holla mizhu up!!

Voment guys!!

Oh iya pengumuman, btw bentar lagi tamat!!!

Semangat baca sampai end!

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang