Our baby_34

44 10 11
                                    

Satu Minggu berlalu. Semua siswa bernafas lega setelah ujian terakhir mereka selesai, termasuk Ai. Gadis itu memasukkan alat tulisnya, sesaat dia melihat ke kursi kosong, tempat duduk Zeyu. Cowok itu mengerjakan ujian di rumah sakit. Artinya, dia tidak akan menginjakkan kaki lagi ke sekolah karena dia menyelesaikan ujiannya di rumah sakit. Ada perasaan aneh didalam hati Ai setelah lama tak bertemu Zeyu.

"Ada what Ai?"
Tanya Lubi tiba-tiba, dia lihat Ai melamun sambil melihat tempat duduk Zeyu. Apakah Ai... Merindukan Zeyu? Itu pikir Lubi.

"Gak ada. Ayo pulang. Haihai belum sembuh"
Ucap Ai, lalu mereka berdua pulang bersama ke rumah.

Our Baby

"Non! Tolong non!!"
Baru saja memarkirkan mobil di bagasi, Ai dan Lubi di kejutkan dengan teriakan bi Ina dari dalam rumah. Dengan panik, mereka berdua berlari dan melihat apa yang terjadi.

Ai membulatkan matanya terkejut kala melihat Haihai sesak nafas dan batuk-batuk, kondisinya semakin hari semakin parah, penyakit TBC itu kambuh lagi, tanpa pikir panjang Ai dan Lubi membawa Haihai ke rumah sakit.

Our Baby

Di rumah sakit, Zeyu sedang membereskan barang-barangnya. Hari ini dia sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Cowok ini juga sudah memesan tiket ke London dan jadwal keberangkatannya adalah besok, sekitar jam delapan. Mungkin ini terlalu cepat, apalagi dia harus mengikuti acara kelulusan. Namun Zeyu tidak mau hadir karena ia tidak ingin Ai melihat wajahnya, lebih baik Zeyu langsung pergi ke London. Lebih cepat lebih baik kan?

Cowok itu berjalan keluar di susul beberapa bodyguard yang menjaganya selama beberapa hari ini atas suruhan ayahnya.

Di lorong rumah sakit, Zeyu berjalan sambil memainkan ponselnya, ia lihat jam di ponselnya menunjukkan jam setengah 6 sore. Dari arah berlawanan ada seorang gadis yang tengah panik sambil membantu suster mendorong brankar berisi anak kecil yang di larikan ke ruang darurat. Dia Ai dan Haihai.

Walaupun Zeyu dan Ai saling melewati, namun mereka tidak menyadari kehadiran satu sama lain.

Our Baby


Berbeda dengan Zeyu yang saat ini tengah bersiap-siap untuk pergi ke London, maka Ai, sekarang sedang menunggu dokter menangani Haihai. Gadis itu sangat gelisah, Lubi sendiri sama khawatirnya dengan Ai, namun dia berusaha kuat dan mengusap punggung sahabatnya itu.

Setelah sekitar empat, dokter akhirnya keluar dari ruangan Haihai. Dokter itu membuka maskernya lalu berkata
"Kondisi pasien sangat kritis, Kami sudah mencoba yang terbaik, namun kondisi pasien tidak kunjung baik, dia terus menggumamkan ayahnya, bisakah ayahnya datang kemari dan menemani pasien melewati masa kritis ini?"

Ucapan dokter membuat Ai dan Lubi terkejut. Hati Ai seakan tersambar petir, rasanya sakit, dan sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata. Tanpa sadar bulir air matanya lolos, memberitahu bahwa kondisi hatinya sama kritisnya dengan keadaan Haihai. Kenapa anak itu sungguh tidak bisa dilepaskan dari Zeyu? Yang notabenenya adalah pria brengsek yang menghancurkan kehidupan Ai beberapa tahun lalu.

"Bisakah, saya ketemu pasien sebentar..?"
Tanya Ai memelas, dokter pun mengangguk mengizinkan lalu gadis itu masuk kedalam.

Ai lihat Haihai bernafas melalui bantuan selang pernafasan, tubuh mungil anaknya itu di penuhi selang-selang kecil yang menjalar ke sebuah alat, penderitaan terbesar Ai adalah ketika melihat Haihai sudah dalam kondisi seperti ini. Rasanya Ai sangat putus asa. Terlebih lagi saat anak kecil itu dengan penuh susah payah mengucapkan kata "papah..." Seolah menginginkan Zeyu tepat di sampingnya saat ini.

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang