Our_Baby_35

50 11 9
                                    

Setelah sampai di bandara, Ai berlari secepat yang ia bisa untuk menemukan Zeyu. Gadis itu berlarian seperti orang gila, tak lama kemudian ia lihat sebuah pesawat telah lepas landas, jantung Ai seolah berhenti berdetak. Tubuhnya melorot ke tanah, dia kembali terisak dan berteriak

"YU ZEYUUUUUUU!!!!"

Teriakan menggelegar itu berhasil menarik perhatian semua orang yang ada di bandara, termasuk seseorang yang sudah bersiap untuk masuk kedalam pesawat. Semuanya menatap Ai, namun gadis itu tidak peduli, dia hanya ingin Yu Zeyu saat ini.

Di sisi lain, seorang cowok yang hendak masuk kedalam pesawat, langkahnya terhenti kala mendengar teriakan yang terasa begitu familiar. Ya, dia Zeyu. Dan pesawat yang lepas landas tadi bukan pesawat keberangkatannya.

Ai yang menangis putus asa, melihat seseorang yang ia cari dari kejauhan, Ai langsung berlari sekencang mungkin menuju Zeyu. Zeyu sendiri diam, dia melihat Ai dengan kondisi yang sangat... Berantakan? Iya, kacau.

Setelah sampai di hadapan Zeyu, Ai tidak basa-basi, dia bersujud, memeluk kaki Zeyu sambil menangis dan memohon dengan kondisi yang berantakan, membuat semua orang merasa iba melihatnya.

"Gue mohon jangan pergi..."
Ucapnya di sela isak tangis dan sesak nafas yang ia rasakan. Zeyu sendiri terdiam, dia menunggu Ai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Gue mohon... Haihai, dia lagi butuh Lo Zey, Lo tau? Dia sakit parah Zey, jangan pergi please... Haihai pengen elo Zey..."
Ujar Ai lirih, ia memohon sambil memeluk kaki Zeyu dan berlutut, namun keputusan cowok sudah bulat, dia menggeleng tegas.

"Kayak yang pernah Lo bilang, gue itu pembawa sial. Buat apa Lo bawa gue ke Haihai? Yang ada Haihai mati. Udah, biarin gue pergi."
Ucap dingin Zeyu membuat tenggorokan Ai terasa tercekat, hatinya serasa di banting, tubuhnya melemas, perkataan singkat nan dingin itu berhasil menusuk hingga ke ulu hati.

"Gak! Lo gak boleh pergi Zey, gue mohon! Gue, ok fine! Gue ngaku Zey! Tentang masa lalu kita, gue Xue Chu-Ling! Dan iya! Haihai itu anak kandung kita! Sebagai ibunya Haihai, gue mohon... Please, jangan pergi... Lo ayah kandungnya Zey... Haihai sekarang butuh Lo... Gue mohon... Dia butuh ayah kandungnya... Tuberculosis Haihai kambuh lagi, keadaannya parah banget, dia ngamuk pengen ketemu sama Lo, dokter nyaris gak bisa ngendaliin dia! Gue mohon Zey..."

Mendengar penjelasan Ai, hati Zeyu terasa... Campur aduk. Dia menjadi bimbang, matanya menatap Ai yang tampak menyedihkan, lalu menatap kedua orang tuanya di belakang Ai yang menatap Zeyu seolah meminta penjelasan. Akhirnya Zeyu menghela nafas panjang, dan memilih membatalkan kepergiannya ke London.

"Oke... Gue, bakalan temuin anak kita,"
Ucap Zeyu lalu berjongkok dan mengusap air mata gadis yang ia cintai itu, Ai langsung memeluk Zeyu dengan erat, seolah lupa bahwa pria didepannya ini adalah pria yang sama yang telah menghancurkan dirinya beberapa tahun lalu.

Our Baby

Setelah sampai di rumah sakit, Zeyu di buat terkejut oleh Haihai yang mengamuk tidak terkendali dan terus berteriak "papaaaa!!!!"

Cowok itu reflek berlari dengan air mata yang tidak terasa sudah tumpah, Zeyu langsung memeluk Haihai erat, wajah mungil itu tenggelam di dadanya, Zeyu menekan bibirnya pada kepala bocah itu, dengan air mata berlinang, Zeyu mengusap punggung Haihai, kondisi anaknya yang separah ini membuat hati Zeyu terasa remuk.

"Haihai sayang... Tenang... Papa disini... Ini papa Zeyu..."
Suara yang selama ini Haihai rindukan, pelukan yang selama ini ia inginkan, akhirnya, anak kecil itu mulai merasa tenang, matanya bengkak seperti tersengat lebah, wajahnya merah, dengan selang-selang kecil yang menjalar di tubuh mungilnya, Haihai terlihat sangat mengenaskan, Zeyu hanya bisa menangis sambil memeluk dan menenangkannya, awalnya ia pikir kondisi anaknya tidak separah ini.

Ai pun bergabung memeluk mereka berdua, membuat Haihai tersenyum tipis, ini yang selama ini Haihai impikan, keluarga kecil yang harmonis, matanya terpejam, walaupun Haihai merasakan sesak nafas dan gatal di tenggorokannya, namun sebisa mungkin Haihai menahannya, ia ingin momen bahagia ini bertahan lebih lama.

Setelah Haihai merasa lebih tenang, dokter kemudian membujuknya supaya Haihai mau di rawat, namun Haihai yang keras kepala memilih untuk menahan rasa sakit dan memeluk Zeyu dengan erat, Haihai takut ayahnya pergi jika dia tidur.

Zeyu menghela nafas berat, dia mengusap kepala mungil Haihai, lalu berkata pelan
"Haihai sayang... Kamu harus nurut sama dokter, biar kamu cepat sembuh... Kalo kamu bandel kayak gini, papa bakalan pergi."

Perkataan Zeyu membuat Haihai ketakutan, akhirnya ia memilih untuk menurut dan membiarkan dokter merawatnya.


Our Baby


Sambil menunggu Haihai ditangani oleh dokter, Zeyu dan Ai menunggu diluar. Ayah dan ibu Zeyu menunggu penjelasan dari mereka berdua. Akhirnya, Zeyu memilih membuka suara dan menceritakan semuanya, karena ia pikir, mau bagaimana pun, mereka berdua tetap kakek dan neneknya Haihai.

Setelah mendengar kisah pilu itu dari Zeyu, ibunya menangis lalu memeluk Ai, membuat Ai merasa canggung. Ayah Zeyu nampak marah dan malu, namun ia tahu bahwa anaknya ini berusaha bertanggung jawab dan memperbaiki semuanya, itu membuatnya merasa bangga.

Tak lama kemudian, mereka mendengar teriakan dari dalam. Terdengar jelas bahwa itu adalah suara Haihai, Ai dan Zeyu yang panik langsung berlari kedalam, Zeyu pun memeluk Haihai erat lalu bertanya "Haihai sayang ada apa? Kamu kesakitan?"

"Haihai pengen Buna sama papah nikah!!"
Satu teriakan di sela amukan dari bocah itu membuat Ai dan Zeyu terbelalak kaget dengan jantung berdetak kencang.

Hehehe, makasih buat kalian yang udah dukung Mizhu, sayang kalian banyak²!!!

Janlup voment!! Biar author tambah semangat hehe:)


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang