Our_Baby_23

77 14 3
                                    



"Are you ready honey?..."
Tanya Ash lembut dan menggoda, dia mengunci Ai dibawahnya saat ini.

"Why not?"
Tanya AI tak kalah menggoda. Gadis itu melingkarkan kedua tangannya di leher Ash.

Saat tangan pria itu hendak melepas gaun bagian bawah Ai, tiba-tiba terdengar suara dobrakan pintu,

BRAK!!!

"JAN SENTUH CEWEK GW!!"
Itu Zeyu. Member boystory. Maksudnya, pahlawan kita.

Kemunculannya yang tiba-tiba tentu membuat Ash terkejut.

"Sedang apa kau disini?!"
Tanya Ash panik lalu mulai berjalan tak santai menghampiri Zeyu.

Mata Zeyu memerah. Tangannya mengepal. Uratnya mencuat. Kemarahan menguasai dirinya saat ini.

"LO APAIN CEWEK GW HAH?!"
Sentaknya sambil menatap Ash tak bersahabat.

Namun saat melihat Ai yang setengah telanjang dan menatap polos kearah Zeyu, Zeyu seketika murka lalu meninju rahang Ash sampai pria bule itu tersungkur kelantai.

BUGH!

Zeyu memuluk Ash lagi.

"BERANI-BERANINYA LO LIAT PUNYA GW!"

BUGH!

Zeyu tak memberikan celah pada Ash.

"INI HUKUMAN BUAT LO KARENA COBA-COBA NYENTUH CEWEK GW!"

BUGH!

"INI PELAJARAN BUAT LO KARENA COBA-COBA NGAMBIL MILIK GW!"

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Zeyu tenggelam dalam api cemburu. Dia benar-benar ingin membunuh Ash saat ini. Zeyu terus memukulnya keras tak peduli dengan wajah Ash sudah di penuhi darah bahkan Ash hampir tak sadarkan diri.

"BAJINGAN!"

BUGH!

Itu pukulan terakhir Zeyu. Paling keras dan paling menyakitkan. Ash langsung tak sadarkan diri setelah mendapatkannya.

Tak ada yang dapat menolong Ash disana. Villa itu lumayan jauh dari keramayan.

Setelah sadar tangannya dipenuhi darah, Zeyu akhirnya memandang kearah Ai. Terlihat Ai yang setengah telanjang di atas kasur.

Bra nya terbuka namun masih menutupi dadanya karena Ai menahannya. AI menatap sedikit takut.

Aksi kekerasan yang di lakukan Zeyu pada Ash di hadapannya, membuat Ai tersadar perlahan dari obat itu.

"Maafin-maafin gw Ai..."
Zeyu akhirnya menangis. Dengan perlahan ia berjalan kearah Ai sambil sesekali menyeka air matanya.

"Maaf gw telat Ai. Maaf gw gagal jagain Lo. Maafin gw..."
Akhirnya Zeyu menangis di hadapan Ai sambil menyandarkan keningnya pada kening gadis itu.

Zeyu menangis. Rasanya sakit sekali. Melihat Ai yang sudah hampir termakan seluruhnya, itu membuat Zeyu hancur, sedih, kesal, merasa bersalah, semuanya menyatu.

"Gw minta maaf oke?"
Tanya Zeyu sambil menatapnya dengan penuh harap dan menangkup kedua pipi Ai, AI hanya menatapnya tanpa bicara. Mungkin bingung dan masih mencoba mencerna keadaan.

Tanpa ragu, Zeyu mencium bibir itu. Ai terkejut, namun ia tak menolaknya. Cara Zeyu melakukannya sangat lembut dan penuh cinta.

"Ini buat hapus bekasnya Ash oke?"
Ucap Zeyu lalu mengusap bibir Ai dengan ibu jarinya dan tersenyum.

Tapi Ai masih diam dan menatapnya.

"Mmmh... Ini buat ngilangin jejaknya Ash di leher lo. Tanda ini punya gw. Lo punya gw oke?"

Ai masih diam. Dia tidak sepenuhnya sadar. Masih ada sedikit efek dari obatnya.

"Dan ini,"

Zeyu menunjuk kearah dada Ai dengan dagunya, dia menciumnya namun hanya sekilas. Hanya sekilas.

"Gw yakin gw yang pertama disini."

Zeyu akhirnya memeluk Ai dengan erat, dia mengusap rambut gadis itu seraya mengatakan
"Maafin gw, gw telat. Tapi gw udah bersihin bekasnya Ash. Oke?"

Tangan Zeyu perlahan meraba punggung Ai, lalu memasangkan penaut bra AI dengan lembut dan hati-hati.

"Lo gak boleh telanjang depan gw. Nafsu gw sama Lo tinggi."

Ucapnya sambil memakaikan dress milik Ai kembali. Setelah selesai, Zeyu merapihkan rambut Ai yang sedikit berantakan, lalu tersenyum kearahnya.

"Kenapa diem aja dari tadi?"
Tanya Zeyu sambil tersenyum. Zeyu tahu gadis itu masih belum sadar secara keseluruhan. Namun melihat Ai seperti itu nampak lebih polos dan menggemaskan.

Saat mengelus rambut Ai dan tersenyum, Ai tiba-tiba memeluknya. Zeyu terkejut. Namun ia tak melewatkan kesempatan ini, Zeyu membalas pelukan Ai dengan erat.

"Akhirnya Lo mau peluk gw Ai"
Ucapnya senang.

Namun tak ada pergerakan lagi dari Ai. Nafasnya juga mulai teratur.

"Ai? AI lo baik-baik ajakan?"
Tanya Zeyu mulai merasa panik namun mencoba untuk tetap tenang.

Sial. Ternyata Ai pingsan.

"Ayo Kita pulang Ai. Gw udah benci sama tempat ini."

Akhirnya Zeyu memangku AI ala bridal menuju mobilnya lalu pergi dari villa milik Ash. Ash sendiri masih tak sadarkan diri karena di pukul habis-habisan oleh Zeyu.

"Sekali lagi Ai, gw minta maaf. Gw sebenernya ngintai Lo dari pertama Lo keluar dari mobil sebelum ketemu Ash. Itu sebabnya gw nelepon lo. Gw lihat Lo ngobrol sama dia. Tapi, gw telat Dateng kesini, karena...... Detektif minta gw ketemu dan dia ngasih gw kabar tentang Chu-Ling..... Maaf... Maafin gw...."

Entah Ai mendengarnya atau tidak tapi Zeyu tetap mengeluarkan isi hatinya.

Rasanya sulit memilih antara Ai dan Chu-Ling. Zeyu mencintai Ai, tapi ia tidak bisa mengabaikan Chu-Ling. Ini membuat Zeyu gila.

Pria itu lanjut mengemudikan mobil ke rumah Ai agar gadis itu bisa beristirahat.



I'm back semua!!

Hehe, langsung up karena ada readers yang sempetin vote dan komen:)

Makasih kalian udah support!

Bikin aku semangat ngetik:)

Thank you....

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang