Our_Baby_28

45 8 4
                                    

"Bagaimana hasil tes DNA nya?"
tanya Zeyu pada dokter yang kini berada di hadapannya. Sudah tiga hari Zeyu menunggu. Sekarang ia memeluk Haihai erat-erat sambil berdoa agar hasilnya tidak mengecewakan.

"Hasil apa pah?"
Tanya Haihai polos. Ia merasakan pelukan ayahnya yang begitu erat namun seluruh tubuhnya bergetar dan jantung ayahnya itu berdegup cukup kencang.

"Hasil tes DNA kalian........ Cocok,"
Ucap sang dokter lalu tersenyum. Ia memberikan selembaran formulir kepada Zeyu untuk membuktikan perkataannya adalah benar.

Zeyu yang diberi kabar mengejutkan dan membahagiakan itu tak kuasa menahan senyumnya, ia memeluk Haihai erat-erat lalu mencium puncak kepala anak itu berkali-kali.

"Kamu anak Papah, Haihai kamu benar-benar anak Papah, Papah kangen kamu...."
Ucapnya gembira sambil memeluk Haihai erat-erat.

"Sekarang kita tunggu bunda mu bangun, lalu kita bisa hidup bahagia, Haihai paham?"
Zeyu tak sabar menunggu Ai bangun dari koma-nya. Ia ingin segera merasakan kehangatan gadis itu di sampingnya, bersama anaknya tentunya.

Ternyata benar, Ai adalah Chu-Ling. Zeyu tak sabar untuk memeluknya dan memasang cincin berlian yang indah di jari manis nya.

Untuk sementara waktu, Zeyu akan menyembunyikan apa yang ia tahu dari semua orang. Dari Lubi, teman-temannya dan orang tuanya. Biarlah ini jadi rahasia Zeyu untuk sementara waktu.

Dengan perasaan bahagia dan senyum lebar yang merekah di bibirnya, pria tinggi itu memangku anaknya dan tak henti-hentinya mencium pipi anak kecil itu.

"Papah geli ih!"
Rengek Haihai yang merasa jengkel sambil berusaha menjauhkan wajah ayahnya dari pipinya.

Sialnya tingkah bocah polos itu membuat Zeyu semakin gemas terhadapnya. Setelah memberi ciuman terakhir, pria itu mendudukkan Haihai di pundaknya, lalu melanjutkan perjalanan menuju ruang rawat Ai.

"AI sekarang gue tau, gue tau semuanya. Lo Chu-Ling kan? Benerkan? Itu sebabnya Lo jauhin gue? Karena Lo terlanjur benci sama gue? Jinha tau kalo Lo sebenernya adalah Chu-Ling tapi dia gak kasih tau gue karena permintaan lo. Iyakan? Lo berusaha berhentiin Ash yang hampir bongkar semua rahasia itu waktu di gubuk, karena Lo gak pengen gue tau kalo Lo itu Chu-Ling dan Haihai adalah anak gue, benerkan? Lubi berusaha jauhin gw dari Lo karena permintaan Lo, bener? Tapi sekarang gue tau semuanya Ai, gue tau. Maafin gue ok? Ayo kita mulai lagi dari awal, gue janji kita bakalan bahagia, gue tunggu Lo bangun....."

Setelah mengatakan itu di hadapan Ai yang matanya tertutup rapat, Zeyu pun mencium kening gadis itu lalu tersenyum. Tangan kanannya beralih meraih tangan kiri Ai lalu mencium tangan itu dengan lembut dan penuh cinta.

"Papah sayang banget sama buna, tapi kenapa seling belantem??"
Tanya Haihai di sofa yang terletak di samping brankar Ai, ah iya itu adalah ruang VVIP jadi ada sofa-nya.

"Itu.... Karena, mm.... Karena, intinya, seperti yang Haihai bilang, papah sayang buna, ok?"
Haihai memicingkan matanya tanda tak mengerti.

Perbuatannya yang memicingkan matanya dengan pipi chubby itu membuat Zeyu terkekeh karena anak itu terlihat seperti panda, Zeyu akhirnya menghampiri anak itu dan menggelitik nya, membuat Haihai tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata.

"Haihai, kamu tau gak?"
Tanya Zeyu setelah menggelitik Haihai lalu mendudukkan anak itu di pangkuannya.

"Tau apa?"
Tanya Haihai bingung,

"Kamu itu anak Papa, darah daging Papa, anak kandung Papa, kamu itu asalnya dari sperma Papa, gak heran kalo kamu ganteng+pinter, karena kamu kayak Papa,"
Ucap Zeyu berbangga diri, dia tersenyum tiada henti sambil bermonolog dalam hati,

"Sekali gue nyolok udah dapet Haihai, kalo gue nyolok Ai tiap hari kayaknya kita bakalan ternak bayi... Produk gue emang bagus, berkelas dan berkualitas... Haihai aja ganteng, imut, manis, kiyowo, pinter, polos, pokoknya kayak gue. Benih gue emang mahal... Kalo gue jual benih gue, gue bakal dapet berapa milyar??"

Sepertinya Zeyu lupa bahwa dia sudah kaya, dia terus berkhayal sambil sesekali tersenyum, Haihai yang memperhatikan ayahnya seperti orang gila itupun merasa heran

"Pa? Papa kenapa senyum-senyum??"
Tanya Haihai membuat Zeyu tersadar dari dunia halu-nya

"Biasalah, Papa lagi mikirin debut adekmu,"
Jawab Zeyu asal ceplos namun membuat balita polos itu merasa girang ketika mendengar kata "adek",

"Haihai bakalan punya adek?!"
Tanya bocah itu bersemangat dengan mata berbinar. Zeyu pun tertawa sedikit keras melihat anak kecilnya mengharapkan seorang adik, sekarang pria itu memikirkan bagaimana dia membuat bayi dengan Ai. Aish... Diam-diam sagne

"Haihai kamu mau adek cowok atau cewek?"
Tanya Zeyu, kini ia juga mulai bersemangat memikirkan bayi baru.

"Pengen dua-duanya!!!"
Teriak Haihai dengan semangat menggebu-gebu,

"Cara buat bayi kembar gimana?"
Tanya Zeyu pelan namun dapat didengar oleh Haihai,

"Cara buat bayi gimana?"
Tanya anak itu membuat Zeyu terkejut dan sedikit malu, Zeyu berusaha menghindari kontak mata dengan Haihai, namun bocah itu tetap menatapnya dan menanti jawaban dari sang ayah.

"Kamu masih kecil, entar kalo udah gede kamu tau"
Jawab Zeyu sambil memalingkan wajahnya dari Haihai, hal itu membuat Haihai semakin bingung

"Tapi Haihai pengen tau sekalang!"
Haihai bertingkah keras kepala, dan terus mencoba melakukan kontak mata dengan Zeyu,

"Oke gini, biar Papa jelasin.... Jadi, cara buat bayi itu... Ummm, Buna sama Papa harus bertumpuk-"

Belum sempat Zeyu melanjutkan, Haihai sudah terlebih dahulu memotongnya
"Beltumpuk? Nggak belat pah??"
Tanya-nya polos membuat pipi Zeyu memerah

"Itu.... Kalo itu, tanyain sama buna mu, soalnya Papa diatas, Buna mu dibawah"
Jawab Zeyu, Haihai menatap Ai yang masih koma diatas ranjang, lalu kembali menatap Zeyu

"Buna-nya lagi tidul, gak bisa tanya Buna. Tapi Pah, kenapa halus beltumpuk? Kasian Buna... Papa kan belat"
Celetuk Haihai membuat Zeyu tertawa, sial. Anak ini terlalu polos untuk mengetahui reproduksi.

"Bunga sama papa harus tumpukan, umm, maksudnya... Papa sama buna harus bercocok tanam, biar kita dapet benih bayi, kalo benih bayi-nya udah dapet, baru Papa tanam didalem rahim buna, terus, nanti benihnya bakal jadi janin.... Terus jadi bayi, gitu"
Jelas Zeyu. Sudah tahu Haihai ini bayi, masih saja diladeni. Haihai yang mendengar itu hanya terdiam, dia mencoba memproses penjelasan papa-nya di otaknya, tapi Haihai tetap tak mengerti.

Akhirnya Haihai mengatakan
"Tapi Pa-" belum selesai Haihai berucap, Zeyu sudah terlebih dahulu menutup mulutnya, lalu Zeyu mengatakan

"Ssssh... Buna lagi tidur"

Guys😭😭😭

Maaf karena setelah berbulan-bulan saya tidak up, saya sibuk di siang hari, malamnya senggang tapi selalu kecapean😢

Di karenakan bentar lagi ramadhan, jadi saya senggang karena sekolah libur🤣🤣🤣

Maaf buat yang nunggu lama.... Insyaallah kalo senggang lagi saya up!!!

Voment guyss!
Biar akunya semangat up:)

 

Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang