Sudah beberapa hari ini Ai merasa tenang. Tapi merasa aneh juga. Ai tidak pernah bertemu dengan Ash lagi, namun ia juga tak pernah bertemu dengan Zeyu lagi.
Zeyu absen tanpa kabar beberapa hari ini. Ok sebenarnya Ai merasa senang. Tapi ada sisi kesepian yang juga ia rasakan.
Proyek collaborasi mereka di Macau diurus oleh Zhu, skeretaris Ai, dan Lim, Sekretaris baru Zeyu.
Jadi Ai tidak terlalu khawatir tentang itu.
Saat pulang sekolah, Ai berjalan bersama Lubi menuju parkiran.
"Akhir-akhir ini gw gak liat Zeyu. Kemana tuh cowok? Lo gak bunuh dia kan?"
Tanya Lubi heran."Gak tau."
Jawab Ai singkat. Dia tidak peduli dengan pria itu. Tapi, ada sedikit firasat buruk yang membesit di hatinya. Gadis itupun mengusap dadanya."Lo kenapa Ai?"
Tanya Lubi heran. Ai terlihat sedikit sesak."Gpp. Gw cuman ngerasa ada sesuatu yang gak beres. Tapi gak tau apa"
Jelas Ai sambil mengontrol nafasnya."Oh... Mungkin itu cuman firasat Lo doang. Oh iya, gw bawa motor. Gw mau balik ke markas."
Ucap Lubi lalu naik ke motor sportnya."Gw juga mau kekantor bawa mobil. Bye."
Final AI lalu masuk ke mobil dan memajukan mobilnya.Saat berkendara menuju kantor, gadis itu sepertinya lupa, laptopnya ada dirumah. Ia pun memutuskan untuk pulang sebentar.
Namun saat sampai, dia merasa, rumah ini sangat hening. Iya, biasanya juga kayak gitu. Tapi, sekarang rasanya beda.
Ah iya, jadwal bekerja para maid sudah selesai. Mereka mungkin sudah pulang. Karena para maid di rumah Ai tidak tinggal disana. Kecuali Ina.
"BI Ina?"
Panggil Ai was-was sambil mendorong pintu perlahan. Namun panggilannya tak mendapat jawaban."Haihai? Kamu tidur?"
Panggil Ai lagi. Namun ia juga tak mendapat sahutan.Akhirnya gadis itu memeriksa dapur. Ah, tak ada bi Ina disana. Perasaannya sudah mulai tak enak. Gadis itupun berlari kelantai atas, ia memeriksa kamar Haihai, oh, ada yang sedang berbaring di balik selimut.
"Haihai sayang kamu tidur?"
Tanya AI sambil menarik selimut. Tapi ternyata hanya guling."Kemana semua orang?"
Ai merasa curiga. Ah tapi, ia mencoba berpositif thinking dulu.
Mungkin bi Ina sama Haihai lagi belanja ke Mall."Ada orang diluar?! Siapapun tolong buka pintunya!"
Teriakan dari dalam gudang membuat Ai berlari secepatnya kesana."BI? Bi Ina? Ngapain disana?"
Tanya AI sedikit panik."Non tolong non Bi Ina terkunci didalem"
Sahut bi Ina dari dalam gudang. Ternyata benar saja. Ada yang menyegel gudang dari luar.Akhirnya Ai membuka pintu gudang yang dikunci dari luar.
"BI? BI Ina gak papa? Kenapa bisa kekunci? Haihai dimana?"
Untuk pertama kalinya Ai bertanya secara bertubi-tubi."Non, non tadi ada orang asing masuk kerumah, dia nyeret bibi ke gudang terus bibi di kunci di dalem. Bibi denger suara teriakan Haihai. Tapi setelah itu gak denger apa-apa lagi"
Jelas bi Ina.Oh shit! Ai mulai khawatir. Apakah mereka penculik? Iya, bisa jadi. Mereka sepertinya bukan perampok. Kalau mereka perampok, rumah pasti sudah berantakan bekas mereka nyuri.
"O-oke bi Ina tenang yah? Saya akan cari Haihai keluar"
Ai pun berlari keluar rumah dan menyalakan mobilnya.Tiba-tiba ada pesan masuk ke hp nya. Dari, Ash? AI sedikit terkejut. Setelah kejadian memalukan beberapa hari yang lalu, dia masih berani menghubungi Ai?
Saat membuka pesan dari Ash, ah ternyata isinya video.
"AAAAA!!!"
Teriak Ai kaget. Dia menutup mulutnya. Didalam video itu, terlihat Haihai yang tak sadarkan diri di pangkuan Ash. Ah, apa Haihai tidur? Tapi mulutnya di bekap oleh pria tidak waras itu!Di video kedua terlihat Zeyu yang sangat lemas. Pria itu telanjang dada. Tak berpakaian. Hanya memakai celana. Campuran darah segar dan darah kering menghiasi wajahnya sampai ke dadanya. Kedua tangannya di rantai.
Dengan lemas Zeyu bicara
"Jang-an.... Ke... Sini... Ai..."Lalu mendapat tendangan di perutnya dari pria kekar. Mungkin anak buahnya Ash.
Ai terkejut. Takut. Panik. Ash sampai senekad ini. Dia tidak percaya Ash bisa seburuk ini. Ash bukan manusia!
Ai pun mendapat pesan suara dari Ash.
"Nona Xie? Apa kau melihat video yang ku kirim? Anakmu... Orang yang kau cintai... Keduanya berada di tangan ku. Jika kau ingin bertemu dengan mereka, datanglah ke lokasi yang ku kirimkan. Jika kau datang bersama seseorang atau polisi, maka anakmu atau Zeyu akan mati di tangan ku. Tepat di hadapanmu.... Kau mengerti? Baiklah, Sampai jumpa nanti cantik....."
Mendengar pesan suara itu, tangan Ai terkepal. Ada perasaan marah yang begitu besar memenuhi dirinya. Dendam muncul dalam genggaman tangannya. Urat-uratnya mencuat menandakan titik sabar Ai sudah mencapai penghabisan. Dia di kuasai kebencian sekarang.
Tanpa rencana yang matang dan tanpa pikir panjang, gadis itu mengemudi sendirian ke tempat yang sudah di sharelock oleh Ash.
Sekitar 25 menit Ai mengemudi, ia akhirnya sampai. Tempat ini.... Tempat yang sangat familiar.
Tempat ini, adalah gubuk tua di dekat hutan, ada sungai yang mengalir tak jauh dari sana. Ai dapat mendengar suara air yang mengalir.
Tempat ini.... Adalah tempat Ai dan Lubi bertahan hidup dulu. Tempat Ai mengandung Haihai. Tempat Ai melahirkannya. Tempat mereka bertahan hidup bersama Lubi. Bagaimana Ash bisa tahu tempat ini?!
"Oh, hi Nona Xie, kau sudah datang?"
Disaat gadis itu menatap kosong tempat yang baru saja ia datangi, suara seseorang di belakangnya membuatnya terkejut. Tangannya mengepal lagi. Mata dan telinganya memerah.
Gadis itu melayangkan tinju seraya berbalik membuat Ash tersungkur hanya dalam satu pukulan.
"Aww! Kenapa kau begitu kasar nona Xie? Hey kalian! Tahan gadis ini!"
Titah Ash pada anak buahnya sambil berdiri dan mengusap pipinya.Akhirnya Ai di tahan oleh kedua anak buah Ash. Ai panik, ia mencoba memberontak namun anak buah Ash terlalu kuat, tubuh mereka juga kekar.
"Shit!"
Umpat AI kesal. Tak tahu harus apa lagi."Jadilah gadis yang baik nona. Bawa dia masuk kedalam"
Ash pun masuk kedalam gubuk dengan kedua anak buahnya yang menyeret Ai masuk di belakang Ash.
"Kau lihat nona?"
Tanya Ash setelah membuka pintu gubuk.Ai terpaku. Ia terdiam seribu bahasa. Matanya membelalak. Dirinya tiba-tiba melemah.
Ia melihat Zeyu yang tak memakai pakaian, tangannya di rantai oleh Ash. Darahnya bercucuran dari wajahnya hingga ke dadanya. Namun Zeyu masih memakai celana. Jadi inilah sebabnya Ai tak melihat Zeyu selama beberapa hari ini?
Air matanya menetes. Rasanya sakit melihat Zeyu menderita karena dirinya. Terlihat di sebelah kiri, Zeyu masih mencoba bertahan dan bernafas, pria itu tersenyum, memberi kode pada Ai bahwa ia baik-baik saja. Padahal keadaannya saja sangat kacau.
"Oh nona, tolong lihat sebelah kanan juga"
Tunjuk Ash membuat Ai melihat ke sebelah kanan.Dia melihat Haihai dengan mulut yang di bekap. Tangan kiri Haihai di talikan pada sebuah kursi, tapi tidak dengan tangan kanannya. Anak buah Ash pun membuka bekapan di mulut Haihai.
Haihai yang girang melihat bunda nya, ia berteriak
"BUNA!! BUNA HAIHAI TAKUT! PENGEN PELUK BUNA!"Seketika air mata keduanya pecah. Ai yang menangis melihat Haihai dalam kondisi yang buruk, dan Haihai yang ketakutan ingin diselamatkan oleh bundanya.
"Bagaimana pertunjukan ku nona Xie?"
Tanya Ash membuat Ai marah dan mencoba memberontak. Namun usahanya sia-sia. Ai ditahan oleh dua laki-laki kekar.
"BAJINGAN!!!!"
Vomen guyss!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby 2!!!
Teen FictionCerita berjudul "Our Baby" karangan nonamizhu5 dilanjutkan disini. Buat yang tanya atau mau tau kenapa lanjutannya ada disini, saya sudah jawab di chapter pertama. Jadi kalian check aja ya part awalnya. Ayo semangat baca everyone! Yang plagiat kuran...