"Papa... buna masih tidul?"
Tanya Haihai pada ayahnya dengan raut wajah sedih yang tertuju pada ibunya.Sudah tiga Minggu Ai mengalami koma di rumah sakit. Selama tiga Minggu juga Haihai dirawat oleh Zeyu. Setiap hari mereka berdua menemani Ai di-rumah sakit sambil menanti sadarnya Ai dari koma.
Iya, tembakan peluru yang dilepaskan Ash dalam tragedi tiga Minggu lalu itu melesat sekejap mata dan menancap sempurna di punggung milik Ai.
Namun, walaupun sudah menjalani operasi untuk mengambil peluru dari tubuhnya, gadis itu tetap tak sadarkan diri hingga sekarang.
"Papa... kenapa nggak jawab Haihai? Buna masih tidul? Kapan bangunnya?"
Beginilah Haihai jika di diamkan. Ia akan semakin banyak bertanya. Zeyu sendiri tak tahu harus menjawab apa."Sabar yah Haihai.... mungkin buna nya capek banget, jadi tidurnya nyenyak... kalo buna udah gak capek ntar dia bangun kok"
Ucap manis Zeyu sambil mengusap punggung kecil Haihai dan memeluknya erat, walaupun perkataannya menenangkan, tapi dia sendiri masih ragu, apakah Ai akan bangun lagi atau tidak."Papa, Haihai lapal...."
Rengek anak kecil itu lalu memeluk erat pinggang ayahnya, perutnya bersuara saat ia memeluk ayahnya."Haihai mau makan apa? Ayo kita beli diluar"
Tawar Zeyu dengan senyum tipis membuat Haihai sedikit bersemangat."Haihai mau makan.... umm, Haihai mau makan masakan nenek!"
Serunya setelah sebuah ide terlintas di pikirannya.Yang Haihai maksud nenek adalah ibunya Zeyu, sudah 3 Minggu Haihai tinggal bersama Zeyu dan orang tua Zeyu, walaupun pada awalnya orang tua Zeyu sedikit bingung dengan hubungan Zeyu dan Haihai, begitu juga cerita Haihai dan latar belakang nya yang misterius, tapi akhirnya mereka terbiasa dipanggil kakek nenek oleh Haihai.
Our Baby
Saat ini, Haihai, Zeyu dan ibunya Zeyu sedang makan siang bersama. Anak kecil itu nampak makan dengan lahap saat dia disuapi oleh neneknya.
"Kamu imut, gemesin, jadi sayang deh"
Ucap ibunya Zeyu sambil mencubit pipi Haihai, siapa yang tidak tahan melihat wajah menggemaskan dari anak itu?"Haihai kalo udah besal mau jadi ganteng, kayak papa"
Ucapnya dengan laga sombong karena pujian dari neneknya, membuat kedua orang yang lebih tua darinya itu tertawa pelan."Oh iya Zey, kamu masih sekolah, masih kecil, tapi kamu kayak papa aslinya Haihai. Muka kalian juga mirip, kamu yakin cuman kebetulan kamu ketemu sama Haihai?"
Tanya ibu Zeyu membuat yang ditanya kini merenung berpikir."Kamu gak hamilin anak orang kan? Ahaha, nggak sayang, bercanda"
Kalimat gurauan yang dilontarkan ibunya itu bukannya membuat Zeyu tertawa, tapi malah membuat Zeyu terkejut.Sial. Zeyu sebenarnya pernah melakukan itu, tapi bukan pada Ai. Melainkan pada Chu-Ling. Dan kedua sosok itu jauh-jauh berbeda. Tidak mungkin mereka orang yang sama. Tapi mengingat perkataan Ash dulu, entah kenapa Zeyu merasa ini semua ada hubungannya dengan Ai.
Apakah Ai dan Chu-Ling adalah sosok yang sama? Sial. Jantung Zeyu berdebar kencang memikirkan itu. Zeyu ingat-ingat Ai dan Chu-Ling mempunyai mata yang mirip, dan usia Haihai juga pas dari waktu Zeyu melakukan tindakan vulgar itu pada Chu-Ling bertahun-tahun lalu. Apakah Ai adalah Chu-Ling? Apakah Haihai benar-benar anak kandung Zeyu?
"Haihai udah selesai makan?"
Tanya Zeyu sambil melihat kearah Haihai dan ibunya."Udah pa, Haihai kenyang"
Jawab Haihai sambil mengusap perutnya puas."Ikut Papa ayok"
Ajak Zeyu lalu memangku Haihai dan membawa anak kecil itu ke mobil.Yang ada di pikirannya saat itu adalah, lakukan tes DNA. Jika Ai mencoba menyembunyikan kebenaran, maka Zeyu yang akan mencarinya.
"Papa kita mau kemana?"
Tanya Haihai polos sambil melihat kearah ayahnya yang sedang fokus menyetir."Kita kerumah sakit lagi sayang"
Jawab Zeyu sambil mengusap puncak kepala Haihai pelan lalu menaikan kecepatan mobilnya.Our Baby
Setelah melakukan tes DNA, kini Zeyu hanya perlu menunggu hasil tes sekitar dua atau tiga hari.
"Papa, Haihai Ndak sakit, kenapa Haihai di peliksa tadi?"
Tanya Haihai bingung, tapi Haihai ingat ia juga di manjakan oleh beberapa suster cantik saat itu."Haihai, Papa cuman periksa aja, ternyata Haihai sehat kata dokter"
Bohong Zeyu. Padahal tadi mereka melakukan tes DNA hanya untuk menjawab rasa penasaran Zeyu."Papa ayo kita kekamal buna"
Ajak Haihai sambil menarik tangan besar milik Zeyu, lalu mereka berdua berjalan kekamar Ai.Disana terlihat AI yang masih berbaring. Seperti biasanya. Dia berada diambang kehidupan dan kematian. Koma. Tak tahu sampai kapan gadis itu koma.
"Haihai kangen buna..."
Lirih Haihai sambil memegang tangan ibunya, ia duduk di ranjang Ai, lalu memeluk buna nya guna memeriksa detak jantungnya. Zeyu yang mengajari Haihai, kata Zeyu Haihai harus lakukan itu untuk mengetahui Ai masih hidup atau tidak."Papah, buna bakal baik-baik aja kan? Buna udah lama tidul dilumah sakit, Haihai takut....."
Haihai sudah lelah menunggu. Kenapa ibunya ini tidur lama sekali? Ini membuat Haihai khawatir apalagi saat melihat wajah sang ibu yang begitu pucat."B-buna muu, dia gak papa. D-dia, cuman lagi tidur, tapi belum bangun"
Sebenarnya Zeyu tak tahu harus mengatakan apa. Ia hanya mengucapkan iming-iming itu supaya Haihai tidak bersedih lagi."Masih lama tidulnya? Haihai takut buna nggak bangun lagi,"
Ucap Haihai sedih lalu memeluk ibunya dengan erat."Haihai nggak boleh bilang gitu,"
"Tapi buna pelnah bilang, olang yang tidul dan gak bangun bangun, belalti dia tidul selamanya, dia diambil tuhan, apa buna juga diambil sama tuhan?"
Tanya Haihai polos membuat Zeyu speechless. Ah ralat, Zeyu memang speechless dari tadi."H-Haihai, s-soal itu, papah gak bisa jawab-"
"Papah Haihai takuuuut"
Akhir-akhir ini saya sibuk banget, jarang buka hp, saya sempatkan buat menulis, maaf kalo gaje:)
Entah kenapa saya perhatiin makin sini makin banyak haters.
Jadi bingung sendiri saya, kalian ini beneran suka cerita saya atau nggak?Saya cuman pengen di hargai saja sebagai penulis, menyempatkan menulis untuk menghibur dsn mengembangkan imajinasi kalian, balasannya cukup vote atau komen.
Kalian di buat rugi yah?
Kalo rugi gapapa....
Kritik aja kalo ceritanya gaje ok?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby 2!!!
Teen FictionCerita berjudul "Our Baby" karangan nonamizhu5 dilanjutkan disini. Buat yang tanya atau mau tau kenapa lanjutannya ada disini, saya sudah jawab di chapter pertama. Jadi kalian check aja ya part awalnya. Ayo semangat baca everyone! Yang plagiat kuran...