Our_Baby_03

51 12 2
                                    


Sekarang sudah waktunya pulang. Pulang sekolah maksudnya. Ai pulang sendirian karena Lubi, katanya pengen ngehias tempat special yang udah dia sewa buat party nanti malam.

Ai dijemput sama Ash. Gak tau kenapa cowok itu selalu tiba-tiba datang dan pergi. Ai sendiri terdiam melihat Ash yang membukakan pintu mobil untuknya. Entahlah, males banget rasanya, mungkin karena Ash bukan mas crush-_-

"Jadi sopir sekarang?"
Tiba-tiba Zeyu datang melewati Ash dan mengejeknya, ia pun menaiki motor sport besarnya lalu pulang.

Ash sendiri tak ambil hati. Gak papa yang penting penumpangnya canti-gak gak, canda.

Setelah melihat motor Zeyu menjauh, Ai pun masuk ke mobil disusul Ash yang kemudian melajukan mobil.

Ai diam. Dia memikirkan sikap Zeyu padanya hari ini. Dia sangat dingin. Katanya gak pengen jaga jarak gegara Zeyu punya cewek, tapi kok malah dia yang ngejauh, bikin readers heran aja. Eh, Ai juga.

"Apa yang sedang anda pikirkan?"
Tiba-tiba Ash bertanya memecah keheningan dan kecanggungan, membuat Ai gelagapan karena bingung harus menjawab apa. Masa iya harus jawab lagi mikirin Zeyu?

"Mmm, hanya, tugas kantor"
Jawab Ai. Ash hanya mengangguk saja lalu tersenyum sejenak.

"Kenapa, anda ingin bersekolah? Maksudnya, anda sudah punya karier, pastinya anda lebih sibuk. Biasanya orang lain, mereka akan melakukan home schooling atau paling tidak paket C untuk menghemat waktu."
Tanya Ash penasaran. Iya, emang bener sih, jadi CEO sama jadi murid SMA sekaligus itu sulit.

"Teman saya Lubi bersikeras ingin saya sekolah. Dia ingin saya bisa menikmati masa remaja seperti yang lainnya."
Jawab Ai apa adanya.

"Oh..... Hebat. Semangat yah, saya tahu kok itu sulit,"
Ucap Ash sembari tersenyum manis dibalas Ai dengan mengangguk beberapa kali.

Selama berbincang dalam perjalanan, mereka tak sadar dengan seseorang yang memperhatikan mereka jauh dari depan, iya, dia Zeyu. Menggunakan cermin dari motor sportnya, ia terus memicingkan matanya mencoba memperhatikan Ash dan Ai. Zeyu takut si Ash macam-macam. Entah kenapa dia mau ngelakuin itu.



Our Baby



"Cari informasi tentang gadis bernama Xue Chu-Ling. Nanti gw kasih upah yang banyak."
Di kantor tepatnya di ruangannya, Zeyu mengundang sekelompok detektif swasta untuk mencari gadis yang hilang itu. Ini rencana awal yang ia lakukan untuk mencari kebearadaan Chu-Ling. Semoga saja berhasil.

Setelah diberi tahu detail dari seorang Chu-Ling, barulah para detektif itu pergi. Disaat para detektif itu keluar, disaat itu juga masuk Xue Jinha.

Jinha hari ini terlihat seperti, Jinha yang biasanya. Tank top putih dibalut Jaz hitam dengan rok ketat selutut, gadis itu terlihat sangat cantik dan sexi seperti biasanya.

"Ada urusan apa mereka datang kemari, tuan Yu?"
Tanya Jinha sambil berjalan pelan layaknya model, lalu berdiri disamping Zeyu yang tengah duduk.

"Mereka-hanya menanyakan hal yang tidak berguna."
Jawab Zeyu berbohong. Dia tidak ingin siapapun tahu mengenai rencananya. Apalagi Jinha yang hanya orang asing.

"O-ouh........ Tuan, ada sesuatu dibawah mata mu, biar ku ambil"
Ucap Jinha lembut lalu agak berjongkok supaya bisa melihat dengan jelas sesuatu dibawah mata Zeyu.

Itu, hanya bulu mata. Jinha mengusapnya dengan lembut dan pelan, berharap Zeyu dapat menikmati sentuhannya. Zeyu sendiri hanya diam menunggu sesuatu itu menyingkir dari wajah tampannya.

"Sudah hilang?"
Tanya Zeyu yang baru tersadar bahwa Jinha sedang menggodanya, ia merasa risih, apalagi wanita itu sedikit berjongkok berusaha menunjukan belahan dadanya.

"Saya rasa sudah, mmm, saya, akan mengambilkan capuccino untuk anda"
Saat berbalik membelakangi Zeyu, tiba-tiba alas sepatu high heels nya patah membuatnya terjatuh kearah Zeyu, namun karena pria itu adalah pria yang sigap, dia dengan cepat menangkap Jinha.

Jinha diam. Saat ini dia sedang dalam pelukan CEO Yu, manik mata Zeyu terlihat lebih indah dari dekat, membuatnya diam terpaku.

"Permisi-oh, maaf saya mengganggu waktu kalian, saya akan kembali nanti,"
Dia Ai. Niatnya datang kekantor Zeyu karena akan membahas lanjutan soal bisnis Collab.

Pas dia tiba di kantor, sekretaris nya Zeyu gak ada. Jadinya dia dikasih tau penjaga letak ruangan Zeyu. Eh pas pintu otomatis ruangan Zeyu terbuka, Ai malah ngeliat pemandangan yang gak enak diliat.

Melihat Zeyu dengan Jinha bermesraan, Ai membalikan badan, ini tidak patut dilihat menurutnya.

"E-eh, Ai, y-yang tadi, gak seperti yang Lo liat, tadii-"

"Iya gak papa gw gak bilang apa-apa kok oh iya gw ganggu yah? Yaudah gw kesini lagi kapan-kapan,"
Ucap Ai lalu pergi dari hadapan Zeyu.

"Aaaiiiiiiiiii,"
Panggil Zeyu lalu mengikutinya beberapa langkah dan memegang tangannya.

"Apa? Iya ini gw mau pulang kok,"

"Ai gw serius, tadi, beneran gak sengaja! Jinha kesandung terus gw tangkep biar dia gak jatuh!"
Jelasnya membuat Ai menatapnya heran.

"Elo kenapa ngegas gitu? Gw kan gak bilang apa-apa"

"Iyaaa, gw takut Lo salah paham,"
Setelah mengatakan itu, datanglah Jinha dari dalam ruangan lalu ditatap Ai dengan sengitnya.

"Permisi, saya, pergi dulu"
Ucap Jinha setelah beberapa detik beradu tatap dengan Ai.

"Tuhkan. Dia mau pergi. Ayo kita masuk, kan mau bahas soal Collab"
Ujar Zeyu lalu menarik tangan Ai masuk keruangannya.

Didalam, mereka membahas soal lahan. Mereka sepakat menggunakan lahan yang ada di Macau. Walau Ai sebenarnya membenci tempat itu, tapi tidak apa. Lagi pula, itu hanya masa lalu.

Mereka juga mulai menyebarkan para pekerja konstruksi disana untuk segera membangun apartemen raksasa mereka, soal konsep, mereka sudah mententukan konsep istana seperti apa yang akan mereka bangun. Tinggal pembuatan saja.

"Beberapa hari lagi kita pergi ke Macau, buat periksa proses pembangunannya disana. Oke?"
Ujar Zeyu serius mendapat anggukan dari Ai.

"Oke. Oh iya udah selesaikan bahasnya? Ini udah sore gw mau pulang"
Ucap Ai lalu berdiri.

"Di anterin Ash?"
Tanya Zeyu memastikan karena sejujurnya ia khawatir.

"Nggak. Sama sopir gw. Kenapa emang?"
Tanya Ai herman.

Ng-nggak papa"

Ting!

Hp mereka berbunyi. Ada pesan yang datang bersamaan ke hp mereka membuat keduanya membuka hp masing-masing.

Ternyata pesan dari Lubi yang mengundang mereka berdua ke party.
Sebenarnya, tidak banyak yang mereka undang. Hanya anggota gank geng dan Zeyu sama Ai.

"Lo mau dateng?"
Tanya Zeyu pada Ai yang masih dalam posisi berdiri. Belum beranjak.

"Lubi ngancam gw. Jadi gw Dateng. Lo gak akan Dateng?"
Tanya Ai balik.

"Gw Dateng."









Holla double up!

Ayo tinggalkan jejak!







Our Baby 2!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang