BULAN PRIDEEntah apa yang mahu diraikan? Matlamatnya apa?
Begitulah pertanyaan dari mereka yang tidak mengerti termasuk rakan rakan dari komuniti LGBT sendiri setelah selesa menjalani kehidupan aman, damai setelah berdekad berdiam diri serta berlebih kurang akan dirian mereka dalam masyarakat setempat.
PRIDE secara literal membawa makna Bangga, bulan yang didedikasi untuk keraian peringatan akan kewujudan LGBT di negara barat. Perarakan Pride bermula setelah rusuhan Stonewall, jujukan protes leberasi gay pada tahun 1969 dan setelah itu mula diiktiraf di negera negara luar dari Amerika Syarikat.
Bicara LGBT sehingga kini kekal sensitif dalam banyak segmen kehidupan. Ia bukan hal yang mudah. Mampu digunakan sebagai serangan politik, moral, agama dan budaya. Palit tuduh soal LGBT masih lagi jadi senjata ampuh apabila manusia hilang modal mahu jadi pemenang.PRIDE penting demi normalisasi keluarga dan individu yang memecah acuan 'Hetronormative'.
Setelah menjejak tahun 2023 masih ada mereka yang terkejut atau pura pura kaget ketika berkisah tentang SOGIE. Penerangan dan perbincangan tentang toleran tidak membawa makna kerana jauh di sudut hati sesetengah manusia tidak wujud 'Penerimaan dan Pengiktirafan' terbuka. Bertambah terkejut memikirkan tentang 2 ayah atau 2 ibu yang dikatakan tidak normal, sedangkan mereka menjalani kehidupan serupa seperti keluarga hetero lain. Begitu juga perubahan yang terjadi pada orang yang kita kenal: Tiba tiba lain gayanya... kenapa?
Menyantuni PRIDE adalah tentang kebangaan dan keberanian. Menghargai siapa diri sebenar, merencana bagaimana menusuk dalam masyarakat berjantina majmuk, pertumbuhan manusiawi, membina keyakinan dan mencari dukungan serta tahu saya tidak hidup bersendirian.
Meski dikontroversikan dari pelbagai sudut, perayaan PRIDE semakin diberi perhatian, bukan hanya di kalangan komuniti LGBT. Ada yang menjadikan ia bulan untuk mengeji, berhibur, melekeh secara tahunan, pokoknya semakin popular sambutan yang sudah tentu menuai tentangan, hadangan dan pertikaian. Dalam skala kecil atau besar sambutan, sebaiknya bertumpulah pada perjuangan kaum LGBT yang memilih untuk hidup dalam kebenaran, tiada penafian dan mendukung sesama mereka sepanjang mereka bernafas.
LGBTQ – Singkatan yang perlu ditelaah mendalam. Inilah bulan bilamana individu meraih kekuatan setelah "coming out' atau paling tidak duduk di tepi berfikir tentang kejadian manusia.
Bulan PRIDE bukanlah tentang perarakan untuk menyaksikan Drag Queen melambai lambai dari lori berhias, bukan juga si gay badan berketak tanpa baju melenggok atau melihat aksi berahi dua perempuan fem/butch berahi bercium. Aksi aksi bulan Pride sedemikian pastilah menakutkan bagi penduduk dunia dari belahan konservatif tentunya.
Bulan PRIDE diraikan untuk kemantapan ruang manusia LGBTQ.- Forum & Seminar tentang SOGIE- Konsultasi ibubapa hetero yang tidak keruan- Penerangan kesihatan fizikal/mental setempat tentang LGBTQ - Peringatan tentang kekerasan fizikal dan emosi terhadap LGBTQ- Gesaan penghentian lelucon terhadap kehidupan LGBTQ.- Penerangan jelas positif/negatif sikap 'Heteronormatif'- Kesedaran "awareness" dalam kelompok LGBTQ dan manusia hetero.
Bendera pelangi yang dilucu jenakakan (buli) setiap bulan Jun membawa makna yang lebih dari itu. Ia mewakili perjuangan dan ketabahan komuniti LGBTQ dalam mengharungi kehidupan di dunia yang dikongsi bersama.
Nota: Manusia seringnya TAKUT terhadap apa yang kabur tidak difahami. Saya mendukung bulan PRIDE jika ia menjurus pada sesi sesi penting pengukuhan manusiawi. Tidak pernah menghadiri sebarang pesta perarakan PRIDE namun terus memberikan penerangan SOGIE dari waktu ke waktu. Each of the original eight colors had their own unique symbolism. Hot pink: sex; Red: life; Orange: healing; Yellow: sunlight; Green: nature; Turquoise: magic and art; Indigo: serenity; and Violet: spiritBerurusan dengan sang hetero/cisgender yang tegas akan lingkung benar/salah cara hidup mereka bukanlah hal yang mudah. Ia akan berulang dalam sesi cetek dan akademik selagi tidak ada ruang pemahaman. Nilai dijuall tanpa sedar sebenarnya, meskipun ada yang tampil mengakui mereka adalah sekutu (Ally).
"Lawa baju kau, Pelangi you....,"
YOU ARE READING
NONEN
Non-FictionChallenges of a Transwoman. Self introduction. This is not a workshop to sell values and lifestyle. Just to nurture some understandings about ts living and working in Malaysia. Not to represent any NGO or to glamorize transsexuals life style...