"Brengsek! Apa yang sebenarnya kalian lakukan selama ini hah?!" Jack terlihat melempar barang-barang yang ada diatas mejanya kearah anak buahnya yang tertunduk lemah akibat kemarahan Bosnya.Jack benar-benar murka karena mereka kembali dikalahkan oleh Ali kali ini pria itu berhasil mendapatkan club malam termewah dan termahal di negara mereka bahkan Ali juga mendapat dukungan dari pihak-pihak pejabat serta masyarakat karena pria itu berhasil membangun 1000 unit rumah yang dikhususkan untuk masyarakat kalangan bawah yang belum memiliki tempat tinggal.
Rumah yang didesain mewah dan lumayan luas itu dibandrol dengan harga yang sangat-sangat murah sehingga membuat nama Ali semakin melambung keatas tidak hanya negara mereka yang memuji kebaikan pria itu bahkan negara-negara bagian Eropa juga turut membicarakan pria tampan yang menduduki peringkat nomor satu sebagai pria tampan, mapan dan juga sexy body se Asia selama tiga tahun berturut-turut.
Dan Jack yang merupakan musuh utama Ali jelas tidak menyukai pemberitaan tentang keberhasilan serta kebaikan-kebaikan pria itu. Jack ingin menghancurkan Ali namun sayangnya segala upaya yang dia usahakan selalu saja berhasil mereka gagalkan. Ali memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika saja pria itu tidak membunuh Anna, cinta pertamanya mungkin mereka tidak akan bermusuhan seperti sekarang ini.
"Bos besar mengubungi Bos."
Jack kembali dibuat pusing dengan pria yang dipanggil Bos besar oleh anak buahnya, ternyata pria itu sudah mendapat kabar perihal kekalahan mereka dan Jack kembali menjadi bulan-bulanan kemarahan Bos besarnya.
"Baik Bos! Secepatnya kami akan mencari cara untuk menghancurkan mereka." Sahut Jack dengan lirikan mata terlihat mematikan.
Setelah sambungan telepon terputus kini Jack meminta anak buahnya untuk keluar dari ruangannya. Ia tampak berdiri kaku menatap keluar jendela kantornya. Pemandangan padatnya jalur lalu lintas di bawah sana sedikit membuat beban pikiran Jack teralihkan.
"Seandainya kamu masih ada Anna, aku dan Ali pasti tidak akan saling menghancurkan seperti ini." Lirih Jack dengan pandangan jauh menatap kedepan. "Kenapa kamu tidak bisa menepati janjimu Anna. Kamu berkata akan bahagia jika kamu hidup bersama Ali sampai akhirnya aku rela melepaskan mu tapi kenapa bukan kebahagiaan yang kamu perlihatkan padaku Anna? Kenapa justru kematian yang datang dan merenggut kamu dariku?" Jack terlihat begitu emosional. Kedua matanya terlihat memerah jika sudah mengingat Anna ia pasti akan seperti ini jadi sebelum ia benar-benar kehilangan kendali atas dirinya maka ia harus keluar dan menenangkan pikirannya.
Jack meraih kunci mobilnya lalu beranjak keluar dari ruangannya. "Bos mau kemana?"
"Aku ingin mencari sesuatu di kota. Jangan ikuti aku!" Larang Jack ketika melihat anak buahnya beranjak dan bersiap untuk mengikuti dirinya seperti biasa.
"Aku tidak akan lama!" Ujarnya sebelum benar-benar menghilang dari pandangan anak buahnya. Jack perlu waktu untuk dirinya sendiri.
***
"Nyonya tidak boleh pergi kemana-mana ini perintah langsung dari Tuan Ali." Dua orang anak buah Ali tampak menghalangi Prilly yang ingin keluar dari kediaman Ali.
Prilly tampak begitu cantik dan imut dengan pakaian yang ia kenakan serta tas kecil yang menyelempang di tubuh kecilnya. "Aku cuma mau ke mall!" Pekik Prilly yang mulai habis kesabarannya, ia bosan mendekam dirumah ini terus, Prilly butuh suasana baru untuk menghidupkan semangat di dalam dirinya yang sempat padam setelah melihat kebersamaan Ali dan binatang itu pagi tadi.
Sudah nyaris satu minggu penuh ia mendekam di rumah ini tanpa dibiarkan pergi kemanapun oleh pria bernama Ali itu. "Memangnya ada apa sih diluar sana sampai Tuan kalian mengurungku seperti ini?" Marah Prilly yang justru terlihat sangat menggemaskan di mata orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mafia
RomanceNext story yang menceritakan tentang seorang mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis setelah mereka melalui malam panas tanpa kesengajaan. Jangan lupa vote dan komennya yaaa..