Bab 21

7.7K 468 39
                                    


"Kalian tunggu disini, aku ingin membeli beberapa keperluanku." Titah Prilly begitu mereka tiba di salah satu mall terbesar yang ada di pusat kota.

Prilly memutuskan untuk membeli beberapa keperluannya daripada ia harus menunggu Ali yang katanya akan mengantarnya kerumah tapi lihat pria itu justru sibuk dengan betina jahat itu. Prilly belum merasa puas sebelum ia kembali beradu jotos dengan wanita itu. Ia masih belum puas membalas luka ditangan Karmila akibat ulah wanita gila itu.

Lihat saja nanti, Prilly benar-benar akan menguliti wanita itu dengan tangannya sendiri.

"Tapi kami harus menjaga Nyonya."

"Kalian tidak mungkin berkeliaran di toko khusus wanita ini." Prilly menunjuk kearah papan peringatan dimana kaum Adam dilarang memasuki area khusus untuk wanita ini.

"Kalian tunggu disini saja!" Dan Prilly segera beranjak memasuki toko khusus itu meninggalkan kedua anak buah Ali yang siap berjaga didepan toko.

Prilly tampak begitu senang ketika menjelajahi area toko yang menjual segala kebutuhan wanita terutama pakaian dalam yang dipajang dengan berbagai model dan juga warna, Prilly sampai kebingungan untuk memilih.

Prilly sudah merencanakan semuanya, ia akan menghabiskan tabungan yang ia siapkan untuk berangkat ke Swiss dengan memanjakan dirinya seperti ini karena setelah ini ia berencana untuk memoroti Ali sampai pria itu muak lalu membebaskan dirinya. Prilly sungguh sangat cerdik bukan?

Prilly merasa bangga sekali pada dirinya.

Setelah memilih beberapa pakaian dalam untuk dirinya dengan beberapa model tentunya kini Prilly beralih pada bagian kosmetik, ia membeli beberapa barang untuk makeup juga kebutuhan untuk perawatan wajah dan tubuhnya. Setelah ditotal Prilly menghabiskan 3 juta untuk membeli keperluannya.

"Nggak apa-apa 3 juta nanti gue bakal minta ganti rugi sama Ali 30 juta." Gumam Prilly dengan wajah cerianya.

"Sudah selesai Nyonya?" Tanya anak buah Ali ketika melihat Prilly keluar dengan menenteng paper bag.

"Sudah. Lama ya?" Prilly merasa tidak enak dengan mereka. "Tidak apa-apa Nyonya sudah tugas kami untuk menunggu dan menjaga Nyonya."

Prilly tersenyum ia mulai terbiasa dengan kehadiran dua pria yang menjaganya ini meksipun ia sempat risih karena menarik perhatian orang lain tapi sekarang Prilly sudah merasa lebih baik.

Prilly terus berjalan sambil menoleh ke kiri dan kanan untuk melihat barang-barang lain yang ingin ia beli sampai akhirnya ia tidak sengaja menabrak seorang perempuan. "Maaf Mbak saya nggak sengaja." Prilly buru-buru meminta maaf atas kecerobohannya.

"Nggak punya mata lo ya?"

Prilly segera mendongak, ekspresi wajahnya seketika berubah saat melihat siapa yang baru saja ia tabrak. "Oh ternyata babi hutan." Gumam Prilly pada dirinya sendiri.

"Lo bilang apa?" Alena mau tahu.

Prilly bersidekap pelan membalas tatapan Alena dengan tak kalah tajam. "Babi hutan!" Ulang Prilly kali ini volume suaranya lebih besar sehingga Alena dan dua orang pengawalnya serta orang-orang yang berlalu lalang bisa mendengarnya.

Wajah Alena sontak memerah, niatnya ingin menghibur diri karena kembali diabaikan oleh Ali justru membawa dirinya kembali bertemu dengan wanita bar-bar ini. Alena ingin memukul Prilly namun kedua anak buah Ali serentak berdiri dihadapan Prilly menghalangi Alena menyakiti Nyonya mereka.

Prilly menyeringai kecil, ia tatap Alena dengan tatapan remehnya yang membuat kepala Alena berapi-api. "Minggir kalian! Aku akan menghajar wanita jalang ini."

Married With MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang