Jeno dan Renjun telah sampai di kediaman Renjun, setelah menyuruh Jeno duduk Renjun pun segera pamit untuk menyiapkan barang-barang yang akan di bawa nya.
sepeninggalan Renjun, Jeno terus memperhatikan seisi rumah Renjun.
rumah nya sederhana dan minimalis, sangat bersih dan semua barang-barang di tata dengan rapih membuat siapa saja betah berlama-lama di sana.saat sedang asik memperhatikan seisi rumah Renjun, tiba-tiba ada satu benda yang menarik perhatian Jeno.
Jeno menghampiri benda tersebut, itu adalah sebuah figura foto yang terdapat foto tiga orang di dalam nya, sepasang suami-istri dan seorang balitamenggemaskan
Jeno terlalu fokos memperhatikan foto itu sampai tidak menyadari kedatangan Renjun.
Renjun melihat Jeno yang sedang memperhatikan foto nya bersama kedua orang tua nya." eum daddy?" Renjun menepuk pundak Jeno membuat Jeno kaget
Jeno memperhatikan tas yang di bawa oleh Renjun, tas berukuran sedang dan sebuah tas gendong.
" kenapa hanya membwa sedikit? " tanya jeno
" barang-barang ku memang hanya sedikit " jawab Renjun dengan polos
barang-barang Renjun memang hanya sedikit, karena ia jarang berbelanja, Renjun terlalu sibuk bekerja.
Jeno hanya menganggukan kepala nya lalu berjalan keluar dari rumah itu menuju mobil nya. Renjun mengunci pintunya terlebih dahulu sebelum menyusul Jeno. Jeno menyuruh Renjun meletakkan tas nya pada bagasi mobil, setelah nya mereka pun masuk ke dalam mobil lalu pergi menuju rumah trio J.setelah menempuh waktu sekitar dua puluh menit mereka pun sampai.
Renjun terkejut melihat rumah yang sangat mewah dan besar berada tepat di hadapan nya, halaman nya sangat luas dan bagus, karena terdapat beberapa bunga dan beberapa bohon berukuran kecil hingga sedang.Jeno memarkirkan mobil nya tepat di depan garasi lalu turun dari mobil, Renjun yang masih mengagumi rumah besar itu seketika tersadar saat mendengar pintu mobil yang tertutup.
Renjun segera keluar dari mobil dan mengambil tas nya yang berada di bagasi, lalu mengikuti Jeno masuk ke dalam rumah.Lagi-lagi Renjun di buat terkejut melihat betapa besar dan mewah nya ruangan yang ada di dalam rumah tersebut. Jeno menuntun renjun ke kamar nya yang berada di lantai dua rumah tersebut.
Renjun terlalu sibuk memperhatikan setiap sudut ruangan sampai tidak menyadari bahwa Jeno telah berhenti berjalan, mengakibatkan Renjun menabrak punggung tegap Jeno. Renjun hampir saja jatuh jika saja Jeno tidak menangkap tubuh nya.
" perhatikan langkah mu " ucap Jeno tepat di wajah Renjun, wajah mereka saat ini sangat dekat sampai-sampai Renjun dapat merasakan hembusan nafas Jeno.
Renjun merasa pipi nya memanas dan langsung melepaskan pelukan Jeno dari tubuh nya.
Jeno membuka pintu kamar tersebut lalu masuk kedalam di ikuti oleh Renjun di belakang nya.
Renjun menatap kagum kamar itu, kamar nya sangat luas, rapih dan bersih." mulai sekarang ini adalah rumah mu dan di sini kau akan tidur. di rumah ini kau boleh melakukan apa saja, tidak perlu takut " jelas Jeno pada Renjun, Renjun hanya menganggukan kepala nya. Jeno melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya lalu kembali menatap renjun
" aku akan kemabli ke kantor, jika butuh sesuatu beritahukan saja pada kami"
" baik lah" setelah nya Jeno langsung keluar dari kamar Renjun namun saat melewati Renjun, Jeno menyempatkan untuk mengusap kepala Renjun dan itu berhasil membuat pipi renjun kembali memanas.
setelah kepergian Jeno, Renjun langsung merapikan barang-barang nya.
memasukkan baju-baju nya pada lemari besar yang berada di sana yang bahkan saking besar nya baju-baju yang di miliki Renjun tidak dapat memenuhi sebagian dari lemari tersebut. setelah selesai renjun langsung merebahkan diri nya pada kasur king size yang berada tepat di tengah kamar tesebut, mata nya terasa sangat berat dan akhir nya Renjun tertidur..
.
.pukul setengah enam Renjun terbangun dari tidur nya, sedikit merenggangkan otot nya renjun pergi kekamar mandi yang ada di dalam kamar tersebut untuk membersihkan diri.
selesai membersihkan diri renjun langsung turun kebawah, menuju dapur berniat memasak untuk ketiga sugar daddy baru nya dan juga diri nya.
setelah sampai di dapur Renjun memulai kegiatan memasak nya.Jaehyun, Jeno dan Jeno sampai di rumah mereka secara bersamaan. awalnya mereka ingin pergi ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan mengistirahatkan diri mereka yang lelah, namun saat melewati dapur mereka mencium bau masakan yang sangat harum, mereka pun berjalan ke arah dapur.
" Renjun sedang apa?" tanya Jaehyun saat menemukan Renjun berada di dapur.
Renjun yang sedang fokus memotong sayuran pun terkejut mendengar suara Jaehyun dan tak sengaja melukai tangan nya dengan pisau yang di gunakan nya.
" sshh ahh " renjun tak sengaja mendesah akibat perih dari jari nya yang terluka.
ketiga pria dominan itu menelan saliva nya kasar mendengar desahan Renjun. Jaemin segera menghampiri Renjun di ikuti kedua Jung.
Jaemin mengambil tangan renjun yang terluka lalu memasukkan salah satu tangan nya yang tidak memegang tangan Renjun ke saku celana nya. mengambi plester luka dari saku nya, setelah melepaskan bungkus dari plester itu, Jaemin langsung memasangkan plester itu pada luka Renjun dengan hati-hati." kamu baik-baik saja?" tanya Jaemin dengan wajah khwatir
" aku baik-baik saja, terimakasih " jawab Renjun
" kamu sedang memasak apa? " tanya Jaehyun sambil melihat dapur yang masih berantakan
" aku hanya memasak sup, nasi goreng kimchi dan udang tepung"
" aku bantu ya" Jaemin sudah menggulung lengan kemeja nya namun di tahan oleh Renjun
" ini sudah hampir selesai, kalian pergi lah mandi lalu turun untuk makan malam" ucap renjun
" baiklah " ucap mereka bersamaan lalu pergi ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri.
⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
FanfictionRenjun, seorang pemuda miskin yang terpaksa mencari sugar daddy akibat masalah keuangan nya. niat mencari satu sugar daddy tetapi ia malah mendapatkan tiga sekaligus. akan kah Renjun mampu melayani mereka bertiga? apakah Renjun akan betah bersama...