38

1.7K 139 11
                                    

tepat pukul tiga dini hari Jeno dan Jaemin pulang ke rumah. mereka memang berangkat bersama tadi karena Jeno dan Jaemin memang saling bekerja sama untuk membangun perusahaan mereka. walaupun mereka memiliki perusahaan mereka masing-masing namun mereka saling bekerjasama untuk mengembangkan dan membesarkan perusahaan mereka hingga dapat di kenal sebagai perusahaan yang teramat sukses.

selama seminggu ini mereka hanya pulang untuk membersihkan diri dan tidur selama kurang lebih dua sampai tiga jam saja. selebihnya mereka lakukan semuanya di kantor mereka.

perusahaan Jeno saat ini tengah bermasalah karena salah satu karyawan nya yang tidak sengaja membuat suatu kesalahan fatal dan kesalahan itu juga berdampak pada perusahaan Jaemin akibat kerjasama yang mereka lakukan. sehingga Jaeminpun mau tidak mau harus ikut terseret dalam kesibukan tersebut. walaupun ia tidak sepusing Jeno dalam menyelesaikan permasalahan tersebut karena Jaemin hanya terkena imbas dari kesalahan tersebut. walaupun seperti itu Jaemin tetap membatu Jeno dalam menyelesaikan masalah perusahaan milik jeno

kerja keras Jeno dan Jaemin selama seminggu ini telah membuahkan hasil. akhirnya perusahaan mereka kembali berjalan dengan baik dan mereka dapat bernafas lega sekarang.

Jaemin dan Jeno keluar dari mobil setelah Jaemin selesai memarkirkan mobil di dalam garasi.
segera mereka masuk kedalam rumah, bayangan kasur yang empuk telah bersarang di pikiran masing-masing, namun itu hanya lah banyan semata karena saat mereka masuk kedalam rumah. tepat nya saat mereka melewati ruang tengah dapat mereka liat Jaehyun yang tengah tengah mengusap punggung Renjun yang tertidur di pangkuan nya.

Jaehyun melihat Jaemin dan Jeno yang baru saja tiba. ia memberikan isyarat pada kedua adik nya untuk duduk di sofa, sementara ia akan membawa Renjun untuk tidur di kamar nya.
Jeno dan Jaemin menurut, mereka duduk di sofa yang sama yang tadi di duduki oleh Jaehyun dan Renjun.

Jaemin dan Jeno menghela nafas lelah saat setelah Jaehyun pergi. tidak ada obrolan di antara mereka, kedua nya sibuk memejamkan mata mereka karena sungguh mereka sangat lelah dan ingin segera beristirahat, namun apalah daya sang kakak malah meminta mereka untuk menunda itu semua.

" bagaimana perusahaan kalian? "

Tiba-tiba saja terdengar suara dari samping mereka. segera Jeno dan Jaemin membuka mata nya dan menoleh pada Jaehyun yang mengajukan pertanyaan.

" yah... sudah lebih baik " Jawa Jeno sambil menegakkan tubuh nya.

" sekarang kami bisa bersantai " ucap Jaemin sambil mengangkat kaki nya keatas paha Jeno namun segera Jeno tepis.

" baguslah, sekarang kalian harus meminta maaf pada Renjun " perkataan Jaehyun mengalihkan atensi Jeno dan Jaemin yang sedang saling tendang karena Jaemin tidak menerima Jeno menepis kaki nya tadi.

" minta maaf kenapa? " tanya Jeno

" kalian tidak menyadari kesalahan kalian?, terutama kau Jeno "

" aku? kenapa aku?" tanya Jeno dengan wajah bingung nya

" seminggu yang lalu kau menolak memeluk nya, kalian juga tidak mau memakan makanan nya walaupun sedikit, padahal kita baru saja pulang dari luar negeri dan ia menyempatkan diri memasak untuk kita. namun kalian lebih memilih melanjutkan pekerjaan kalian di rumah. Renjun khawatir pada kalian karena kalian tidak pernah sarapan atau pun makan malam di rumah, ia bahkan sampai berfikir apakah makanan buatan nya tidak sesuai dengan kalian lidah kalian lagi sehingga kalian tidak mau makan dirumah. ia juga khwatir karena setiap kalian pulang penampilan kalian sangat mengerikan. ia takut kalian sakit, ia khawatir apa kah kalian sudah makan atau belum " Jaehyun berucap panjang sambil menatap kedua adik nya itu.

apa yang di katakan Jaehyun memang benar ada nya. ia melihat dan bahakan mendengar sendiri bagaimana khawatir nya Renjun setiap kali ia melihat Jeno dan Jaemin pulang dengan penampilan yang acak-acakan, di tambah lagi mereka akan melanjutkan pekerjaan mereka di rumah. Renjun ingin menghampiri mereka namun ia takut akan menganggu konsentrasi mereka. Renjun bahkan tidak bisa tidur tanpa pelukan Jaehyun dan kata-kata penenang yang Jaehyun katakan pada nya setiap akan tidur.

berlebihan memang, namun itu lah Renjun, ia tidak bisa membiarkan orang-orang yang paling ia sayangi jatuh sakit. itu akan terus bersarang dalam pikiran nya dan membuat nya menjadi tidak tenang. terlebih orang-orang itu adalah orang-orang yang paling ia cintai.

kepala Jeno berdenyut mendengar kalimat demi kalimat yang terlontar dari mulut sang kaka.

" mengapa ia harus mengkhawatirkan kami? memang nya dia siapa? " perkataan Jeno membuat orang yang paling tua di antara mereka menatap nya tajam

" jaga ucapan mu Jung Jeno " geram Jaehyun, tangan nya mengepal mendengar apa yang baru saja Jeno ucapkan.

" kenapa? dia memang bukan siapa-siapa kita, kenapa harus sangat mengkhawatirkan kami? dan mengapa kita harus meminta maaf pada orang yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan kita? "

" Jung Jeno! "

Jaehyun semakin mengeratkan kepalaan nya mendengar ucapan Jeno.
Jaemin sedari tadi hanya diam karena jujur ia sangat lelah dan sekarang harus di hadapkan dengan dua kaka beradik kandung yang sedang bertengkar.

" apa? Renjun itu hanya pemus nafsu kita. ia ada di rumah ini karena perjanjian yang saling menguntungkan! "

bugh

satu pukulan berhasil di berikan oleh Jaehyun pada Jeno tepat di pipi bagian kiri. pukulan Jaehyun sangat kuat hingga Jeno terjatuh di atas lantai. Jaemin tentu terkejut, tidak pernah sekali pun Jaehyun melayangkan pukulan pada adik nya itu walaupun sebesar apapun kesalahan yang di buat oleh adik kandung nya itu.

" kak Jae! " pekik Jaemin lalu segera menjauh kan tubuh Jaehyun dari Jeno

terlihat darah mengalir di sudut bibir Jeno, Jeno tertawa pelan saat menyadari apa yang baru saja di lakukan oleh kaka nya sendiri pada nya.

" kau memukul ku hanya karena aku mengatakan Renjun adalah pemuas nafsu? "

Jeno menatap mata Jaehyun.

" kau ingin membela si jalang itu? apa kau tau sudah berapa penis yang menikmati lubang lacur nya itu hah? "

bugh bugh

Jaehyun kembali melayangkan pukulan pada Jeno. sungguh ia tidak terima Renjun nya di hina seperti itu. dominan mana yang akan terima jika submissive nya di katai jalang apa lagi pelacur?.
terlebih lagi yang mengatakan itu adalah Jeno yang notabe nya adalah adik kandung nya sendiri, dan salah satu dari orang yang sangat di cintai oleh Renjun.

tanpa mereka sadari pertengkaran mereka di lihat oleh seseorang di belakang mereka. mata nya berkaca-kaca mendengar perkataan Jeno.

⋇⋆✦⋆⋇ 



selamat merayakan idulfitri yaa untuk yang merayakan.
🥳🥳



Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang