40

1.6K 145 7
                                    

sedari pagi Renjun sibuk kesana kemari untuk membersihkan rumah nya. begitu banyak debu, kotoran tikus dan cicak serta sarang laba-laba di setiap sudut ruangan. ya bagaimana tidak rumah ini sudah lama Renjun tinggalkan karena ia harus tinggal bersama dengan para sugar daddy nya.

Renjun mengusap peluh yang keluar dari kulit nya, cukup melelahkan, untung saja rumah yang ia tempati ini tergolong minimalis sehingga tidak terlalu lelah saat membersihkan nya.
selesai dengan bagian dalam rumah Renjun pergi keluar guna membersihkan halaman yang sudah di tumbuhi begitu banyak rumput liat.
Renjun mencabut semua rumput-rumput yang telah tinggi tersebut, bahkan saking tinggi nya Renjun berfikir tinggi rumput-rumput tersebut hampir sama dengan diri nya.

setelah selesai membersihkan halaman Renjun masuk kedalam rumah guna mengambil korek api untuk membakar rumput-rumput dan daun-daun kering di halaman nya. setelah mendapat korek api ia pun segera kemabali ke halaman rumah milik nya lalu membakar semua sampah yang ada.

saat tengah menaruh tumpukan rerumputan keatas api tiba-tiba terdengar suara dari depan rumah Renjun.

" Renjun? kau kah itu? " tanya orang tersebut.

Renjun menoleh lalu tersenyum saat mendapati seorang seorang ibu-ibu yang dulu nya pemilik rumah Renjun ini.

" iya bu " jawab Renjun dengan sopan

" yaampun, aku baru melihat mu, kemana saja selama ini? setelah membayar uang sewa dan membeli rumah ini kamu langsung menghilang begitu saja "

" aku dapat kerja di luar kota bu, dan baru sempat pulang sekarang " bohong Renjun

" ah seperti itu, pantas saja kamu bisa membeli rumah ini "

" haha iya bu " Renjun tertawa canggung

" kalau begitu saya permisi dulu ya, mau tagih uang sewa dulu, sampai nanti Renjun " setelah nya Ibu itu pun pergi meninggalkan Renjun

Renjun menghela nafas nya lalu kembali melanjutkan kegiatan nya. setelah selesai semua Renjun masuk kedalam rumah nya lalu pergi kedalam kamar untuk mengambil handuk. ia berniat membersihkan diri nya terlebih dahulu sebelum membeli bahan bahan untuk mengisi dapur nya.
Renjun mengambil ponsel yang berada di meja di dalam kamar nya lalu mencoba menyalahkan nya namun tidak bisa.

sepertinya lowbat

Renjun pun mengambil pengisi daya lalu mulai mengisi daya ponsel nya, kemudian mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

lima belas menit kemudian Renjun selesai membersihkan diri nya. segera ia mengganti pakaian lalu dan pergi keluar untuk membeli bahan-bahan makanan tanpa membawa ponsel nya.

.
.
.
.
.

" Injun kamu dimana "

tiga kata itu terus saja keluar dari mulut Jaemin. mata nya sibuk melihat sekeliling mencari lelaki manis tersebut.
namun sedari pagi hingga siang seperti ini pun lelaki manis itu pun sama sekali tidak terlihat.
Jaemin membelokan mobilnya kearah salah satu supermarket untuk membeli minuman dan beberapa makanan ringan karena sedari pagi ia tidak sempat sarapan dan minum air karena terlalu khawatir pada Renjun. jadi lah sekarang ia merasa perut nya mulai sakit dan tenggorokan nya terasa sangat kering.

Jaemin berjalan menuju tempat minuman lalu pergi ke tempat cemilan. saat Jaemin menoleh kekiri ia melihat seperti seseorang yang ia kenal. segera ia mengambil ponsel nya yang berada di saku lalu mulai melakukan pangggilan suara tanpa mengalihkan pandangan nya pada seseorang tersebut yang sedang memunggungi nya. namun panggilan tersebut tidak tersambung, segera Jaemin berjalan dengan cepat menghampiri orang tersebut.

namun karena terburu-buru dan pandangan nya hanya fokus pada apa yang ia lihat, Jaemin tidak melihat jika ada seorang wanita yang menggendong bayi tengah berjalan ke arah nya.

brak..

Jaemin menabrak wanita tersebut.

" maaf-maaf " ucap Jaemin.

" hati-hati kalau jalan, kalau kena anak saya gimana? " ucap wanita tersebut dengan marah, tangan nya sibuk menepuk pelan punggung bayo tersebut sambil memeriksa keadaan bayi milik nya. Jaemin melihat tempat keberadaan seseorang yang ia yakini adalah Renjun namun orang tersebut telah menghilang entah kemana.

" iya, saya minta maaf ya, saya buru-buru, maaf yaa, bayi ada yang luka? biar saya ganti rugi " Jaemin berucap sambil melihat bayi tersebut.

" tidak ada, lain kali hati-hati, ini tempat umum, bukan kamu saja yang ada di sini " ucap wanita tersebut lalu pergi meninggalkan Jaemin dengan kesal.

Jaemin menghela nafas nya lalu dengan segera pergi kekasir untuk membayar apa yang ia beli.
Jaemin keluar dari supermarket lalu melihat sekeliling nya, berharap orang yang ia lihat seperti Renjun tadi masih berada di sekitar supermarket tersebut. namun nihil, Jaemin tidak menemukan Renjun di mana pun, akhirnya ia memutuskan untuk masuk pada mobil nya dan lanjut mencari Renjun.

.
.
.
.
.

Renjun masuk dalam rumah nya lalu pergi kedapur untuk menaruh berbagai bahan makanan yang ia beli, sebelum menata bahan makanan tersebut ia terlebih dahulu pergi ke kamar untuk mengganti pakaian nya lalu kembali kedapur untuk memasak makanan.

setelah selesai merapihkan sekaligus memasak, Renjun pun duduk di kursi meja makan lalu mulai memakan makanan nya.

sepi, hening, sendirian.

tiga kata yang menggambarkan Renjun sekarang.

Renjun memutuskan pindah kembali ke rumah lama nya ini karena semalaman ia tidak bisa tidur karena perkataan Jeno terus berputar di kepala nya.

sakit, sesak.

Renjun tidak tahan dengan semua rasa yang membuat nya tidak nyaman, berakhir jam tiga dini hari ia memutuskan berkemas dan pergi dari rumah besar itu dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang dapat membangunkan seisi rumah. Renjun juga meninggalkan semua kartu kredit pemberian ketiga sugar daddy nya pada laci meja kamar karena ia merasa tidak pantas menerima uang-uang tersebut.

Renjun hanya menyisakan uang tunai untuk dibawa nya, karena bagaimana pun ia membutuhkan uang tersebut. walaupun tidak sebanyak yang berada di kartu kredit namun setidaknya uang tunai yang ia bawa dapat membiayai hidup nya untuk beberapa saat. entah sampai kapan.





⋇⋆✦⋆⋇ 


alooo gesss muehehee

sebenarnya ga maksud gantungin klean, tpi ya akhir-akhir ini tu mata aku kalau ngetik lama tu suka sakit gitu, trs kayak cape sma pusing juga, jdi agak males gtu ngetik karena, biasa lagi ngalir nih alur, eh mata malh sakit trs pusing jga.

pdhl dulu tuu ga gini, apakah ini ciri-ciri mata akuh akan mines? 😐

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang