lima belas menit waktu yang di tempuh oleh Jaehyun dan Soobin untuk sampai di sebuah restoran mewah bintang lima tempat mereka akan melakukan pertemuan.
setelah memarkirkan mobil, mereka segera keluar dari mobil lalu masuk ke dalam restoran. baru saja mereka masuk, ada seorang pelayan yang menghampiri mereka lalu menunjukkan tempat yang sudah di sediakan khusus untuk pertemuan mereka.
masuk ke dalam sebuah ruangan. di dalam sana sudah ada seorang pria paruh baya tengah duduk sambil sibuk memainkan ponsel nya.
" ah kalian telah tiba. silahkan duduk " ucap pria tersebut yang menyadari kedatangan Jaehyun dan Soobin.
Jaehyun dan Soobin berjalan menuju dua kursi kosong yang ada di sana.
" maaf telah mengganggu waktu kalian karena pertemuan yang tiba-tiba ini, di karenakan saya harus pergi ke tempat lain dalam waktu dekat. maka dari itu saya harus segera menyelesaikan pekerjaan saya di sini" jelas pria itu.
Jaehyun dan Soobin mengangguk paham, karena mereka juga orang sibuk, jadi mereka tahu seperti apa rasa nya di kejar oleh pekerjaan.
tiga puluh menit sudah Jaehyun dan Soobin terjebak di ruangan itu sambil membahas pekerjaan. namun selama itu juga Jaehyun tidak fokus dengan pembahasan mereka. pikiran nya sibuk berkelana entah kemana. Soobin yang akhirnya menyadari bahwa sedari tadi hanya dia yang berbicara dan Jaehyun yang hanya bersuara jika di tanya pun menyikut tangan Jaehyun agar Jaehyun juga ikut berkontribusi dalam pekerjaan ini, Soobin bukanlah sekertaris Jaehyun yang akan mencatat dan menjelaskan kembali apa yang di katakan oleh klien mereka.
Jaehyun yang di sikut oleh Soobin pun akhirnya kembali ke dunia nyatanya lalu berusaha kembali fokus pada pembahasan mereka. tidak lama setelah itu klien mereka meminta izin untuk pergi ke toilet sebentar.
" ada dengan mu? kau terlihat tidak fokus "
Soobin bertanya namun mata nya tidak teralihkan dari tablet yang ada di tangan nya. Jaehyun menghela nafas nya, lalu mengambil gelas berisi minuman di hadapan nya lalu menegak nya, guna membasahi tenggorokan nya yang kering.
" bayak pikiran "
jawab nya singkat. Soobin mengalihkan pandangan nya pada Jaehyun lalu menatap sahabat nya itu dengan seksama.
" tidak biasanya "
Soobin memicingkan mata nya.
" apa karena Renjun? "
pertanyaan Soobin membuat Jaehyun yang sedang minum pun tersedak. bukan nya membantu Jaehyun yang tengah terbatuk-batuk Soobin malah tertawa terbahak-bahak.
" sudah kuduga " kata Soobin sambil menepuk pelan bahu Jaehyun.
" sejak kapan? "
lanjut nya.
" apa? "
Jaehyun ini pura-pura tidak mengerti atau bodoh?
" sejak kapan kau menyukai si mungil itu? "
" jika Renjun mendengar mu menyebut nya mungil pasti kau akan di mutilasi oleh nya "
Renjun memang tidak suka jika diri nya di panggil mungil atau pendek. jika ia mendengar ada yang memanggilnya dengan salah satu panggilan keramat itu ia pasti akan memberikan orang itu pelajaran. waktu itu Jeno pernah bercanda memanggil Renjun dengan sebutan pendek dan berakhir selangkanan Jeno di tendang dengan sangat kuat oleh Renjun. Jaehyun dan Jaemin yang melihat itu pun seketika meringis, mereka yang melihat saja sudah dapat merasakan sakit nya bagaimana Jeno yang merasakan nya langsung.
semenjak saat itu Jeno tidak pernah lagi memanggil Renjun dengan sebutan pendek.
" sshh "
Soobin meringis sambil memegang bagian bawahnya, ia juga dapat merasakan apa yang Jeno rasakan walaupun hanya mendengar cerita Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
FanfictionRenjun, seorang pemuda miskin yang terpaksa mencari sugar daddy akibat masalah keuangan nya. niat mencari satu sugar daddy tetapi ia malah mendapatkan tiga sekaligus. akan kah Renjun mampu melayani mereka bertiga? apakah Renjun akan betah bersama...