53

1.3K 111 2
                                    

" kenapa tiba-tiba membicarakan itu? "

" kami sudah membicarakan ini sejak lama, bahkan sebelum Jeno keluar dari rumah sakit. tidak mungkin kami membiarkan mu merawat anak kami sendirian" Jaehyun mencoba menjelaskan pada Renjun.

"kamu mau ya menikah dengan kami " Jaemin memegang tangan Renjun karena ia duduk tepat bersebelahan dengan Renjun. Jaemin mengelus lembut tangan Renjun.

Renjun menatap tangan nya yang di elus oleh Jaemin. Renjun menoleh pada Nara.

" aunty... " Renjun mencoba meminta pendapat Nara.

" Jika memang kamu ingin, lakukan saja, itu hak mu sayang " Nara tersenyum, ia mengelus lembut rambut Renjun.

Renjun menatap Jeno, Jaehyun dan Jaemin. dengan mata yang mulai berkaca-kaca Renjun mengangguk. Jaehyun, Jeno dan Jaemin tersenyum.

"kalian sudah menetukan tanggal? " tanya Nara

" belum, kita mau yang menentukan tanggal adalah Renjun, dan untuk persiapan dan biaya kami yang tanggung " Jeno yang sedari tadi diam, akhirnya berbicara.

" Injun mau kapan? " Jaemin masih setia mengelus tangan Renjun

" bagaimana jika setelah anak ini lahir? "

" pilihan yang bagus, kami juga memikirkan seperti itu, karena kata dokter kamu selama kemamilan tidak boleh kelelahan " ucap Jaemin.
Renjun mengangguk.

.
.
.
.
.

" HAH MENIKAH??! " Haechan dan Yeonjun terkejut mendengar pernyataan Renjun.

saat ini Haechan dan Yeonjun sedang berada di rumah Trio J, Renjun meminta mereka datang karena untuk sekedar bersenang-senang bersama. Jaehyun, Jeno dan Jaemin sudah berangkat bekerja selesai selesai sarapan. dan saat itu lah Renjun meminta kedua teman nya untuk datang.

" Injun juga kaget tadi saat mereka mengatakan itu, apa yang di katakan Nana ada benarnya juga, tidak mungkin mereka meninggalku di saat aku telah hamil anak mereka " Renjun mengelus perut besar nya yang berusia lima bulan tersebut.

" tapi bisa saja Injun, mereka kan orang kayaaaa " perkataan Haechan memelan di akhir.

" memang nya kenapa kalau kita orang kaya? kamu pikir kita lelaki biadab? " Tiba-tiba terdengar suara dari belakang Haechan dan Yeonjun.

Yeonjun dan Haechan menoleh ke arah belakang mereka. di belakang mereka terdapat Jeno yang berdiri menatap datar mereka.

" aha hahaha, tidak seperti itu maksud ku " Haechan menggaruk tengkuk ny yang tidak gatal, di semping nya Yeonjun tengah menahan tawa nya.

" Nono kenapa balik? ada yang tertinggal? " tanya Renjun sambil menghampiri Jeno.

" iya, Flashdisk Nono tertinggal, itu flashdisk berisi materi meeting hari ini " Jeno melembutkan tatapan nya saat Renjun menghampiri nya.

" di mana flashdisk nya? "

"sepertinya di ruang kerja "

" biar Injun ambil kan " Tanpa mendengarkan perkataan Jeno lagi Renjun langsung berjalan menuju ruang kerja Jeno yang berada di lantai bawah. Jeno baru saja ingin mengatakan sesuatu namun Renjun sudah pergi lebih dulu.

" kalian tunggu di sini ya " Jeno berkata pada Haechan, Yeonjun dan Nara lalu berlari menyusul Renjun.



Renjun masuk kedalam ruang kerja Jeno, ia berjalan mendekati meja kerja Jeno, mata nya melihat flashdisk yang tergeletak di atas beberapa kertas di atas meja Jeno.

" ini dia " ucap Renjun senang.

" bukan yang itu, yang ini "

tiba-tiba saja Jeno datang lalu mengambil flashdisk yang berada di samping beberapa kertas tersebut. Renjun memandang flashdisk yang berada di genggaman nya dan yang di genggam oleh Jeno.

" apa beda nya? " bingung Renjun, bagi Renjun flashdisk nya terlihat sama saja

" warna nya "

Renjun kembali melihat kedua flashdisk tesebut, memang terlihat warna kedua flashdisk tersebut berbeda. yang berada di tangan Jeno berwarna biru dan yang berada di tangan Renjun berwarna merah.

Jeno mendekat ke arah Renjun, menatap Renjun dengan intens.

" kamu tahu apa isi flashdisk yang kamu pegang? "

" tau, isi nya file kantor Nono kan" jawab Renjun dengan semangat.

Jeno terkekeh " salah " ucap Jeno kemudian.
Renjun menatap Jeno bingung.
Jeno menarik kursi kerja nya lalu duduk di kursi tersebut. Jeno perlahan menarik tangan Renjun lalu mendudukan Renjun dengan hati-hati di pangkuan nya. ia mengambil flashdisk yang berada di tangan Renjun lalu memasukan Flashdisk tersebut pada laptop milik nya yang selalu berada di ruang kerja nya.
setelah terpasang Jeno pun membuka sebuah file lalu memperlihatkan isi file dari flashdisk tersebut pada Renjun.

wajah Renjun seketika memanas saat melihat diri nya yang sedang di jamah oleh ketiga sugar daddy nya, terdapat foto dan video pada file tersebut

" cantik " bisik Jeno tepat pada telinga Renjun.
wajah Renjun semakin memanas saat mendengar perkataan Jeno.

" Nono... " lirih Renjun

" hm? " tangan Jeno masuk kedalam baju kebesaran milik Renjun lalu mengelus perut Renjun.

" kenapa Nono simpan yang seperti ini? " kata Renjun dengan pelan

" karena tubuh kamu indah " Jeno mencium leher Renjun hingga ke pundak Renjun. Jeno membuat beberapa tanda kemerahan pada bahu Renjun.

" enghh.. " lenguhan keluar dari bibir Renjun.

" jangan Nono... " Renjun mecoba menghentikan tangan Jeno yang mulai menyentuh dan menekan-nekan puting Renjun.

" Nono bilang ada meeting, nanti Nono telat " Renjun berucap dengan sekali tarikan nafas karena jujur permainan Jeno pada puting nya hampir membuat nya terbawa suasana.

" Nono kangan Injun " Jeno menenggelamkan kan wajah nya pada ceruk leher Renjun, sesekali mengecup leher Renjun.

" nanti yaa, pulang kerja " Renjun paham apa yang di inginkan Jeno, bahkan kedua saudara nya yang lain, namun Renjun tidak mungkin memberikan apa yang mereka ingin kan di saat mereka sedang sibuk nya dalam pekerjaan, terlebih lagi Jeno baru saja kembali masuk bekerja.

awalnya Renjun tidak akan melayani mereka sampai anak mereka lahir, namun ketiga orang kelebihan hormon itu malah menayangkan apakah mereka bisa mendapatkan jatah mereka selagi Renjun hamil, dan sial nya dokter mengizinkan, namun harus berhati-hati agar tidak menyakiti sang bayi.

" benar ya pulang kerja " Jeno dengan semangat mengangkat wajah nya lalu menatap Renjun. Renjun mengangguk.

" iyaa, tapi Nono harus izinkan Injun keluar bersama temen-temen Injun "

" nanti kamu kelelahan "

" tidak, kami hanya pergi ketaman untuk membeli eskrim "

" jangan banyak memakan eskrim "

" tidaaakk, hanya satuuu "

" baik lah "












⋇⋆✦⋆⋇ 

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang