39

1.7K 142 9
                                    

Renjun masuk kedalam kamar nya dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi gembil nya.
hati nya sakit mendengar perkataan Jeno. seharusnya dari awal ia tidak menaruh perasaan pada mereka hanya karena mereka memperlakukan ia dengan sangat baik. mereka melakukan itu karena Renjun adalah pemuas mereka.
namun ia malah menyalah artikan perlakuan mereka selama ini dan malah menaruh rasa lebih pada mereka.

beberapa saat setelah Jaehyun keluar dari kamar, Renjun terbangun karena rasa haus yang menyerang tenggorokan nya sehingga ia memutuskan untuk pergi kedapur.
namun bukan nya ia mendapatkan air untuk memuaskan dahaga, justru ia malah mendapatkan rasa sakit yang begitu menyakitkan bagi nya.

"Renjun itu hanya pemus nafsu kita. ia ada di rumah ini karena perjanjian yang saling menguntungkan! "

hati Renjun semakin terasa sakit saat mengingat perkataan Jeno.

"apa kau tau sudah berapa penis yang sudah menikmati lubang lacur nya itu hah? "

air mata Renjun semakin deras menuruni pipi nya. ia berjalan dengan tertatih menuju ranjang nya.

" Injun... Injun bukan jalang... Injun bukan pelacur.. " ucap Renjun dengan lirih

Renjun melihat pada ranjang yang selama ini selalu mereka gunakan mereka untuk bercinta.

" Injun hanya bercinta dengan kalian... Injun bukan pelacur... " Renjun meremas seprai kasur tersebut.
air mata nya jatuh membasahi seprai berwarna coklat tua tersebut.

Renjun menoleh pada pintu kamar saat mendengar langkah kaki. ia segera masuk kedalam selimut lalu berpura-pura tertidur membelakangi pintu.
terasa bagian kosong dari tempat tidur itu bergoyang lalu sebuah tangan kekar memeluk pinggang nya dan mengelus perut Renjun. dengan sekuat tenaga Renjun menahan tangis nya agar orang di belakang nya tidak mengetahui rasa sakit yang ia rasakan.

.
.
.
.
.

Jaehyun terbangun saat merasakan kasur di samping nya kosong. ia membuka mata nya lalu bangun dari tidur nya. ia melihat jam yang berada di dinding kamar. pukul sembilan lewat lima belas menit. ia heran mengapa ia bisa bangun sesiang ini?.

karena biasanya Renjun akan membangunkan nya di jam enam pagi untuk pergi ke kantor. ia juga tida melihat keberadaan Renjun di mana pun.
Jaehyun bangun, sedikit merenggangkan otot nya lalu ia turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi, berharap kesayangan nya berada di sana.
namun saat Jaehyun membuka pintu kamar mandi, tidak ada Renjun di dalam sana, bahkan lantai kamar mandi pun terlihat kering tanpa ada air sedikit pun. Jaehyun memutuskan keluar dari kamar lalu pergi ke dapur. namun hanya maid yang sedang menyiapkan sarapan yang ia dapatkan.

Jaehyun berjalan menghampiri salah satu maid.

" Injun ada di mana? " tanya Jaehyun langsung pada maid tersebut.

" maaf tuan saya tidak tahu diamana Injun " jawab maid tersebut.

Jaehyun menghela nafas nya lalu ia menyuruh maid tersebut pergi. Jaehyun lanjut mencari Renjun hingga keluar rumah. halaman depan rumah Jaehyun melihat salah satu maid nya yang bernama Rena, segera ia menghampiri nya.

" apa kau melihat Injun? " tanya Jaehyun langsung saat ia berada di belakang Rena.

Rena yang sedang menyiram tanaman sambil bernyanyi itu seketika terkejut. hampir saja ia menyiram Jaehyun dengan air yang ada di tangan nya.

" maaf tuan tapi saya tidak melihat Injun sejak pagi " jawab Rena

Jaehyun menghela nafas nya, ia mengusap wajahnya dengan kasar, wajahnya menyiratkan rasa khwatir. Rena yang dari tadi masih berada di hadapan Jaehyun terus memperhatikan Renjun.

" maaf tuan kalau boleh tahu ada apa ya? mengapa tuan mencari Injun? " tanya Rena dengan hati-hati

" Injun tidak ada di manapun di rumah ini " jawab Jaehyun dengan gusar

" sudah coba menelfon nya? " tanya Rena lagi

Jaehyun menatap Rena. bener. mengapa ia tidak menelfon nya. segera Jaehyun berlari masuk kedalam rumah lalu masuk kedalam kamar Renjun. ia mengambil ponsel milik nya yang terletak di atas meja di samping tempat tidur. dengan terburu-buru Jaehyun mencari nama Renjun lalu menghubungi nya. terdengar nada sambung panggilan beberapa kali namun si penerima tidak mau mengangkat telfon nya sampai nada sambung tersebut selesai.

Jaehyun kembali menelfon Renjun namun kali ini panggilan nya tidak terhubung. Jaehyun menghela nafas kasar.

" Injun kamu di mana sayangg... "

.
.
.
.
.

Jaehyun menjalankan mobil nya dengan sangat pelan sambil melihat kesekeliling jalan yang ia lewati, berharap menemukan orang yang sangat ia cintai di suatu tempat yang ia lewati, namun seperti nya tidak ada tanda-tanda orang itu akan terlihat.

drett.. drett..

Tiba-tiba saja ponsel Jaehyun yang berada di saku nya bergetar, segera ia mengambil ponsel milik nya lalu melihat siapa yang menelfon dan mengangkat nya.

" halo Jaem? " ucap Jaehyun pada orang di sebrang sana. walaupun ia sedang menelfon, namun mata nya masih sibuk melihat kesekeliling.

"apa kaka sudah menemukan Injun? " tanya Jaemin

" belum, aku masih mencari nya"

terdengar helaan nafas dari seberang sana.

" baiklah, aku mau lanjut mencari Injun "

" ok, kakak tutup ya "

setelah nya Jaehyun pun menutup panggilan dan melajukan mobil nya untuk mencari keberadaan Renjun.
tapi pagi saat Jaehyun tak kunjung menemukan Renjun, dan juga Renjun yang tidak bisa di hubungi lagi. Jaehyun langsung mencari keberadaan kedua adik nya lalu memberitahukan mereka bahwa Renjun pergi dari rumah.
Jaemin terkejut dan langsung meminta untuk mencari Renjun, namun berbeda dengan Jeno, ia malah kemabali masuk kedalam kamar nya dan memilih melanjutkan tidur nya.

hal tersebut sungguh membuat Jaehyun geram, ingin rasa nya ia kembali melayangkan pukulan pada wajah adik kandung nya itu, namun ia harus segera mencari keberadaan pria yang ia cintai.
Jaehyun bahakan meminta anak buah nya untuk ikut mencari agar Renjun segera di temukan.

.
.
.
.
.

Jeno terbangun dari tidur nya, mata nya mengerjap berusaha menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk kedalam indra penglihatan nya. Jeno melihat jam yang berada di atas meja di samping ranjang nya.

15.00

ah ia sudah tidur sangat lama. Jeno bangun lalu duduk di atas ranjang, kepala nya terasa sangat pusing.

apa karena tidur terlalu lama?

pikir Jeno.

dengan perlahan Jeno turun dari ranjang nya lalu berjalan menuju kamar mandi, ia mulai membuka seluruh pakaian nya lalu mulai membersihkan diri.
cukup lama Jeno mandi karena di saat ia mandi pun kepala nya masih terasa pusing dan malah semakin pusing.

Jeno berjalan ke arah wastafel lalu mengambil pasta gigi dan sikat gigi, setelah menaruh sedikit pasta gigi di atas bulu-bulu sikat gigi, Jeno melihat wajah nya di cermin.

baru saja akan memulai membersihkan gigi nya. tiba-tiba saja darah mengalir dari hidung Jeno




⋇⋆✦⋆⋇ 

pada nungguin yaaa

nih tuu up muehehee 😁

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang