Renjun perlahan membuka mata nya saat merasakan kasur di samping nya bergoyang. setelah mata nya terbuka sempurna ia menoleh ke samping. ia mendapati Yeonjun yang tengah duduk di atas kasur sambil memainkan ponsel nya.
" Njun" panggil Renjun. Yeonjun yang merasa terpanggil pun menoleh pada Renjun" eh aku gangguin Injun bobo ya? maaf, Injun bobo lagi saja "
" tidak kok. Daddy Jef mana? " tanya Renjun sambil bangun dari tidur nya.
" sudah pergi bersama Soobin, kak Jae menitipkan mu pada ku tadi, ia meminta ku menjaga mu selama ia pergi" jelas Yeonjun.
tadi sebelum Jaehyun pergi, ia memang meminta Yeonjun untuk menjaga Renjun, ia juga memesankan makan malam untuk mereka, namun makanan yang di pesan belum juga datang.
Renjun mengangguk mendengar penjelasan Yeonjun, kemudian ia turun dari kasur." mau ke mana? " tanya Yeonjun
" mandi " jawab Renjun singkat lalu pergi ke dalam kamar mandi setelah sebelumnya mengambil baju ganti yang masih ada di dalam koper.
tidak lama setelah Renjun masuk ke kamar mandi, terdengar bel berbunyi. Yeonjun segera turun dari kasur lalu melihat siapa yang datang.
itu adalah pelayan hotel yang di tugaskan untuk mengantarkan makanan mereka.setelah di persilahkan masuk, pelayan itu pun masuk dan meletakkan beberapa makanan yang di bawa nya ke atas meja lalu pemit untuk pergi setelah semua makanan telah tersajadi di atas meja.
lima menit setelah pelayan itu pergi Renjun keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar. seperti nya jat lag nya sudah membaik setelah tidur beberapa saat.
" Injun ayo makan dulu" ajak Yeonjun saat melihat Renjun keluar dari kamar mandi.
Renjun mengangguk lalu duduk di samping Yeonjun. mereka pun mulai memakan makanan yang telah di sajikan
tingg...
tingg...
tingg...terdengar deretan notif dari ponsel Renjun. segera ia mengambil ponsel nya yang berada di atas meja di samping tempat tidur lalu kembali duduk di sofa bersama dengan Yeonjun.
Renjun mebuka ponsel nya lalu melihat siapa yang mengirimi nya pesan.saat ia membuka aplikasi chatting terlihat lah grup yang berisi ketiga daddy dan diri nya yang berada di deret paling atas. mereka memutuskan membuat grup yang berisi mereka berempat agar lebih mudah dalam menjalin komunikasi jarak jauh.
segera saja Renjun membalas satu persatu pesan dari daddy nya itu yang menanyai keadaan nya.
Renjun terlalu sibuk dengan ponsel nya sampai tanpa sadar bibir nya memperlihatkan senyum yang cukup membuat siapa saja yang melihat nya akan terpana.
Yeonjun yang sedari tadi menyantap makanan nya dengan khidmat pun menoleh pada Renjun. ia heran saat melihat Renjun tersenyum bahkan semakin lebar setiap saat nya. Yeonjun pun menjadi sedikit bergidik, ia takut bibir Renjun akan sobek karena terlalu lebar tersenyum.
" Injun kenapa senyum-senyum dari tadi? "
pertanyaan Yeonjun membuat Renjun menoleh pada nya. senyum nya tidak luntur sedikit pun dari bibir mungil itu.
" ehehe ini daddy-daddy Injun lucu banget "
Renjun kembali mengalihkan atensinya pada ponsel nya lalu terkekeh saat membaca pesan yang pertengkaran antara Jeno dan Jaemin. mereka selalu saja bertengkar di manapun dan kapan pun.
" Injun bahagia bersama mereka? "
pertanyaan Yeonjun kembali mengalihkan Renjun, ia mematikan ponsel nya lalu meletakan nya di atas meja.
" bahagia, bahkan Injun tidak pernah merasa sebahagia ini "
ungkapan Renjun membuat Yeonjun merasa ikut bahagia. setelah pertemuan mereka yang tidak di sengaja, Renjun menceritakan semua kisah hidup nya.
mulai dari ia di tinggalkan orang tua nya untuk selama nya, membuat ia harus hidup bersama dengan tante dan paman nya yang tidak pernah mengurus nya dengan baik.
saat telah dewasa dan keluar dari kehidupan paman dan tente nya pun ia tidak dapat hidup dengan baik, karena ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.
pertemuan mereka di minimarket saat itu tentu sangat mengubah hidup Renjun. Yeonjun dapat melihat nya sendiri. terlihat dari tubuh Renjun yang lebih berisi, sangat berbeda dari saat pertemuan pertama mereka.
" syukur lah kalau Injun merasa bahagia, tapi Injun.. " ucapan Yeonjun terpotong, ia tampak ingin mengatakan sesuatu.
" apa? " tanya Renjun
" apakah selama kamu bersama dengan mereka, tidak ada perempuan mau pun lelaki yang berusaha mendekati mereka? atau mungkin salah sati dari mereka memiliki pasangan? "
pertanyaan Yeonjun membuat kerutan di kening Renjun terlihat. ia melihat ke langit-langit kamar. berusaha mengingat-ingat apakah ada yang mendekati ketiga daddy nya atau ada yang sudah memiliki pasangan.
" tidak, selama ini Injun tidak mendengar kalau ada yang mau mendekati mereka atau bahkan mereka sudah memiliki pasangan. mereka hanya tinggal bertiga di rumah mereka"
" kamu beruntung " kata Yeonjun
perkataan Yeonjun membuat Renjun bingung, ia mengeser duduk nya mendekati Yeonjun.
" beruntung? " tanya Renjun
" iya, sebenarnya Soobin sudah memiliki kekasih"
perkataan Yeonjun cukup membuat Renjun terkejut.
" hah? kalau sudah punya kekasih, mengapa ia memakai situs itu? " tanya Renjun dengan wajah terkejut
" kita tidak bertemu di situs itu, yang bertemu di situs itu hanya Haechan dan ka Mark, ya kamu dan ketiga daddy mu juga. tapi aku tidak. aku bertemu dengan Soobin secara tidak sengaja "
perkataan Yeonjun membuat rasa penasaran Renjun semakin memuncah. segera ia mengambil cemilan yang tersedia di atas meja, memperbaiki duduk nya seolah-olah akan mendengarkan dongeng penghantar tidur.
" ceritakan pada Injun bagaimana kalian bertemu" kata Renjun dengan antusias
Yeonjun ikut memperbaiki duduk nya, lalu ia mulai menceritakan bagaimana ia bisa bertemu dengan Soobin.
Flashback
Prang...
terdengar suara pecahan kaca dari sebuah kamar.
Yeonjun yang baru saja pulang sejabis bekerja pun mendengar keributan dari dalam kamar ibunya. langsung saja ia berlari masuk dalam kamar. Yeonjun terkejut saat membuka pintu tak kala ia mendapati ibunya tengah terbaring di lantai. segera Yeonjun berlari menghampiri ibu nya." Ibu! Ibu! bangun Ibu " Yeonjun menepuk-nepuk pipi Ibu nya, berusaha membangunkan wanita yang tengah memejamkan mata di dalam pelukan nya.
merasa Ibu nya tidak akan bangun Yeonjun pun segera membawa Ibu nya kerumah sakit.
sampai di rumah sakit Ibu Yeonjun segera di tangani.satu jam berlaru, selama satu jam pula Yeonjun tidak bisa tenang. ia terus saja duduk lalu berdiri kemudian duduk kembali. begitu seterusnya sampai pintu ruang IGD terbuka. Yeonjun segera menghampiri pintu yang perlahan mulai terbuka.
dapat ia lihat seorang dokter keluar dari dalam dengan raut wajah yang susah di artikan.
" dengan keluarga pasien? " tanya dokter memastikan.
" iya, saya anak nya dok "
perasaan Yeonjun terasa tidak nyaman saat melihat raut wajah sang dokter.
" kami mohon maaf sebelumnya. kami sudah berusaha semampu kamu, namun pasien tidak dapat kami selamatkan "
seketika Yeonjun terdiam. satu titik air keluar dari mata nya. kaki Yeonjun melemas, ia terduduk di atas kursi yang di siapakan di depan ruang ICU.
tatapan nya kosong. hati Yeonjun terasa hampa. orang yang paling di sayangi nya telah meninggalkan diri nya untuk selamanya.⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
FanfictionRenjun, seorang pemuda miskin yang terpaksa mencari sugar daddy akibat masalah keuangan nya. niat mencari satu sugar daddy tetapi ia malah mendapatkan tiga sekaligus. akan kah Renjun mampu melayani mereka bertiga? apakah Renjun akan betah bersama...