47

1.5K 140 13
                                    

matahari telah terbenam, digantikan oleh bulan yang mandakan malam telah tiba.
namun suara tawa dan bising percakapan terus terdengar di sebuah rumah yang tidak terlalu besar tersebut.

Renjun, Yeonjun, Haechan dan Nara terus bertukar cerita sedari mereka sampai di rumah Renjun hingga saat ini jam telah menunjukkan pukul delapan malam. mereka terlalu larut dalam obrolan yang mengasikan hingga suara dering ponsel milik Haechan terdengar.

" sebentar ya aku angkat telfon dulu " pamit Haechan lalu berjalan menjauh setelah mendapat izin dari mereka.

lima menit kemudian Haechan kembali bersama mereka.

" Njun ayo pulang, Ka Mark sudah menelfon ku " ajak Haechan

Yeonjun melihat ponsel nya dan mengalahkan nya, terdapat banyak pesan dan panggilan tidak terjawab dari Soobin.

" ah iya, aku juga, seperti nya Soobin akan marah pada ku " kata Yeonjun sambil membalas pesan dari Soobin lalu bergegas bangkit dari duduk nya.

" kita pulang dulu yaa Injun, aunty " pamit Haechan

" Iya, hati-hati ya. nanti datang lagi " ucap Nara dengan senyuman

" iya aunty pasti kami akan datang lagi " ucap Yeonjun dengan senyum manis nya.

" jangan beritahu Jaehyun, Jeno dan Jaemin aku di sini " Renjun mengingatkan

" oke " Yeonjun dan Haechan mengacungkan ibu jari mereka.

" kami pergi dulu dahh... "

mereka pun pergi meninggalkan pekarangan rumah Renjun.

" teman-teman kamu asik ya " ucap Nara setelah mobil milik Yeonjun tidak terlihat lagi.

Renjun terkekeh lalu menatap Nara.

" mereka yang mengajari ku menjadi sugar baby " ucapan Renjun sukses membuat kedua mata Nara melebar.

" benarkah? " Nara tampak tak percaya.

memang Renjun bercerita bahwa menjadi sugar baby adalah keinginan nya, namun ia di bantu oleh teman nya untuk mencari sugar daddy. namun Renjum tidak mengatakan siapa nama mereka.

Renjun mengangguk sebagai jawaban.

" tapi mereka lebih beruntung dari pada ku, sugar daddy mereka sekarang sudah jadi kekasih mereka, sementara aku... " Renjun mengantungkan kalimat nya lalu menunduk

" shhhh tidak apa, aunty yakin kamu bisa merawat bayi ini " kata Nara menenangkan.

ia memeluk keponakan nya tersebut.

" bayi siapa? "

Tiba-tiba terdengar suara berat dari belakang mereka yang tengah memunggungi pintu masuk. seketika Nara melepaskan pelukan nya pada Renjun.

" apa maksud kamu bayi hah? " tanya Junwook dengan tatapan tajam pada Renjun

Renjun menunduk. Nara diam, memikirkan kalimat yang pas agar sang suami tidak marah besar

" Injun hamil " kata Renjun dengan lirih
Nara yang hendak membuka mulut seketika terdiam saat mendengar pangkuan Renjun pada suami nya. sementara itu Junwook sudah mengepal kan tangan nya.

" DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG!! "

satu tamparan mendarat di pipi Renjun, menimbulkan suara kuliat yang saling beradu dengan keras.

satu tamparan mendarat di pipi Renjun, menimbulkan suara kuliat yang saling beradu dengan keras.

" RENJUN!! " Nara memekik

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang