42

1.6K 145 13
                                    

hoek... hoek... hoek...

keringat bercucuran di pelipis Renjun, sedari tadi ia berusaha mengeluarkan isi perut nya, namun tak ada apa-apa yang keluar sedari tadi.
Renjun lelah. ia sedari tadi bolak balik masuk ke kamar kecil hanya untuk mengeluarkan sesuatu yang seperti ingin keluar namun tidak keluar-keluar.

setelah berkumur-kumur Renjun menatap wajah nya dari cermin yang berada di atas wastafel, terlihat wajah Renjun sangat pucat, ia sangat kelelahan. setelah merasa mual nya tidak akan menyerang nya lagi, ia dengan perlahan berjalan menuju kamar nya lalu berbaring di atas ranjang kemudian memejamkan mata nya.

Renjun bangun dari tidur nya, perlahan ia bangkit lalu duduk di tepi ranjang, ia melihat jam yang berada di atas meja yang ada di kamar nya. jam menunjukkan pukul setengah sebelas, ia ternyata tertidur cukup lama, bahkan ia melewatkan sarapan nya. segera Renjun turun dari ranjang nya lalu pergi ke dapur untuk memasak makan siang, tadi ia tidak sempat memasak sarapan karena baru saja mengambil bahan makanan perutnya mulai terasa mual dan berakhir Renjun bolak balik masuk ke kamar kecil sampai ia lelah.

Renjun sebenarnya tidak mengerti mengapa ia beberapa hari ini setiap pagi selalu saja merasa mual dan saat ia akan memuntahkan sesuatu, namun sesuatu itu tidak keluar dan karena rasa mual nya setiap pagi Renjun jadi lebih sering melewatkan sarapan nya. entah karena ia merasa kembali mual karena bau atau pun melihat bentuk dari bahan makanan nya, terkadang Renjun juga malas melakukan sesuatu. Renjun bingung karena sebelumnya ia tidak seperti ini

setelah selesai memasak segera Renjun memakan makanan nya lalu membersihkan alat-alat bekas ia memasak dan makan tadi, setelah selesai semua, awal nya ia berniat untuk menonton tv namun tiba-tiba saja ia berkeinginan untuk memakan eskrim jadi lah sekarang Renjun bersiap-siap untuk pergi ke toko eskrim.

sebenarnya Renjun sangat males untuk keluar, namun karena rasa ingin mamakan eskrim nya semakin menggebu-gebu jadi lah ia pergi ke toko eskrim. toko eskrim yang ia ingin kan tidak jauh dari rumah kecil nya, sehingga ia akan berjalan saja, sekalian menghemat pengeluaran karena ia belum mendapatkan pekerjaan.

setelah sampai di toko eskrim segera ia memesan varian eskrim yang sangat ia ingin kan lalu mencari tempat duduk. setelah menunggu sekitar lima menit akhirnya eskrim Renjun pun tiba, segera ia mamakan eskrim tersebut setelah mengucapkan terimakasih pada pelayan tersebut.

Renjun sangat menikmati eskrim milik nya, tak pernah ia merasa sepuas ini setelah mendapatkan apa yang ia ingin kan. Renjun terlalu terhanyut dalam kenikmatan memakan eskrim nya sehinga ia tidak menyadari sedari tadi ada seorang pria yang terus memperhatikan nya sambari memakan eskrim juga.

tangan nya menggapai ponsel milik nya yang berada di samping eskrim milik nya. segera ia mencari nomor atasan nya lalu menelfon atasan nya.

" halo tuan, orang yang ada cari sedang berada di toko eskrim " lapor pria tersebut pada atasan nya. terdiam sejenak mendengarkan apa yang dikatakan oleh atasan nya.

" baik tuan" setelah nya panggilan pun terputus.

pria tersebut terus mempertahankan Renjun sambil tangan nya terus menyendokan eskrim ke mulut nya.

.
.
.
.
.

Jeno menatap kosong jalanan di depan nya. saat ini ia tengah berada di dalam mobil yang terpakir di parkiran rumah sakit.

iya menyesal. seharusnya ia tidak mengatakan hal menyakitkan itu. seandainya ia mengetahui lebih cepat jika sang kakak menyukai Renjun, ia tidak akan mengatakan itu di depan kakak nya sendiri. ia terlalu terbawa emosi pada saat itu, rasa lelah yang ia rasakan membuat emosi nya naik sehingga mengatakan perkataan yang tidak seharusnya ia katakan.

"Injun juga mencintai kita bertiga"

"Injun bilang sendiri pada kaka kalau ia tidak bisa memilih antara kita bertiga. kaka, kamu atau Jeno, ia mencintai kita."

Jeno mendengar percakapan kakak nya dan juga Jaemin saat ia akan melewati kamar Renjun, ia mendengar semuanya.

air mata Jeno jatuh.

" maaf kan aku Injun " gumam Jeno.

ia tahu mengapa Renjun pergi dari rumah, pergi dari mereka. karena Renjun mendengar perkataan nya.

sebenarnya sesaat setelah Jeno mengatakan hal yang menyakitkan itu, mata nya tidak sengaja melihat Renjun sekilas sebelum pukulan Jaehyun mengenai diri nya.

Jeno menyalahkan mesin mobil nya lalu pergi dari lingkungan rumah sakit itu. Jeno baru saja selesai memeriksakan diri nya karena semakin hari ia merasa sangat lemas dan kepala nya juga hampir setiap hari selalu terasa pusing, tak jarang ia sampai mimisan. kata dokter ia hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat yang banyak. namun untuk saat ini Jeno tidak dapat melakukan apa yang di katakan oleh dokter.

ia harus mengurus tiga perusahaan sekaligus karena Jaehyun dan Jaemin sedang sibuk mencari Renjun. walaupun Jeno terlihat hanya mengurus perusahaan mereka saja, namun ia juga membantu dengan mengerahkan begitu banyak anak buah nya agar lebih mudah mengetahui di mana keberadaan Renjun.

tiba-tiba saja ponsel Jeno berdering. Jeno menepikan mobil nya lalu segera mengangkat panggilan tersebut.

" halo tuan, orang yang ada cari sedang berada di toko eskrim"

" ikuti kemana pun dia pergi, namun tetap jaga jarak aman, laporkan apapun yang ia lakukan " perintah Jeno.

setelah nya ia langsung memutuskan panggilan. hati Jeno terasa lebih tenang saat mengetahui salah satu anak buah nya sudah mengetahui di mana keberadaan Renjun. Jeno tersenyum senang.

dan saat itu juga Jeno baru menyadari bahwa ia juga mencintai Renjun.

.
.
.
.
.
.

Renjun keluar dari toko eskrim lalu berjalan menuju apotik yang berada tidak jauh dari toko eskrim tersebut. saat sampai di apotik Renjun di sambut baik oleh pegawai apotik tersebut, segera ia nyebut kan obat yang ia butuh kan saat pegawai tersebut bertanya. sambil menunggu pegawai tersebut mengabil obat yang dia butuhkan, mata Renjun tidak sengaja melihat testpack yang berada di salah satu lemari kaca.

seketika Renjun berfikir, apakah ia hamil? karena setiap sugar daddy nya bermain selalu melepaskan di dalam nya. mungkin kah..

Renjun menggelengkan kepala nya berusaha mengusir pikiran tersebut. setelah menerima dan membayar obat tersebut Renjun pergi dari apotik tersebut.

namun baru beberapa menit ia pergi dari apotik tersebut. ia kembali lagi dan membeli testpack dengan beberapa merek, sebenarnya ia agak malu namun rasa penasaran nya mengalahkan rasa malu nya.

Renjun berjalan perlahan. mata nya tidak sengaja melihat seorang wanita berpakaian lusuh dan kotor sedang duduk di pinggir jalan. rambut nya acak-acakan dan menunduk. Renjun mengambil selembar uang berwarna biru dari dompet nya lalu berjalan cepat menuju wanita tersebut. Renjun meletakkan uang tersebut di pangkuan wanita tersebut, seketika wanita itu mendongak.

" terima ka- Renjun? " wanita itu menatap Renjun dengan terkejut.

begitu pun dengan Renjun.

" aunty? "



⋇⋆✦⋆⋇ 

anyeong kawan

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang