52

951 90 3
                                    

Tanpa sadar Renjun membuka lebih lebar pintu kamar yang hampir tertutup tersebut, kaki nya dengan perlahan masuk kedalam kamar rawat, sampai ia berhenti di samping ranjang tempat tidur orang tersebut.

air mata tiba-tiba turun begitu saja dari mata Renjun. Renjun terisak.

" maaf kan Injun... " Renjun menutup wajah nya dengan satu tangan nya yang bebas.

Renjun menarik kursi yang tepat berada di saping nya, duduk di atas nya lalu menggenggam tangan Jeno yang terbebas dari infus.

" maaf kan Injun, karena Injun Nono jadi seperti ini " tangisan Renjun semakin pecah. genggaman nya semakin erat.

" bukan salah mu Baby "

Renjun menoleh pada Jeno saat mendengar suara serak Jeno

" Nono... "

" it's ok Baby, bukan salah kamu, ini salah ku karena tidak berhati-hati "

Jeno balik menggenggam tangan Renjun lalu mengelus nya lembut.

" aku senang akhirnya kamu mau menemui ku baby " sangat senang. akhirnya kesayangan nya mau menemui nya dan menggenggam tangan nya. tangan lembut ini.. Jeno sangat merindukan nya.

" bagaimana anak kita? "

" lebih baik " Renjun menjawab dengan suara bergetar. Jeno tersenyum sampai mata nya pun ikut tersenyum.

" boleh aku pegang perut kamu? " tanya Jeno ragu

Renjun mengangguk dengan semangat, segera ia berdiri lalu mendekatkan diri nya pada Jeno.
perlahan tangan Jeno terangkat menyentuh perut Renjun.
walaupun perut Renjun belum membesar, namun ada rasa senang di hati Jeno saat menyentuh perut Renjun.

" maaf baby, maafin papa " lirih Jeno, namun bisa di dengar oleh Renjun.

Renjun terseyum, lalu mendudukan diri nya di samping Jeno.

" Nono belum makan? " tanya Renjun saat melihat semangkuk bubur masih terisi penuh di atas meja dekat ranjang Jeno. Jeno menggeleng.

" nanti saja saat ka Jae dan Jaemin datang "

Renjun mengambil mangkuk dan sendok lalu mengangkat mengangkat mangkuk tersebut kemudian menyiapkan nya pada Jeno. Jeno tertegun, namun sedetik kemudian senyum nya semakin melebar. Jeno membuka mulut nya lalu menerima suapan Renjun dengan senang hati. Jeno memakan bubur tersebut dengan lahab.

" Nono harus makan yang banyak agar cepat sembuhhhh~" Renjun berbicara dengan nada menggemaskan bagi Jeno. senyum Jeno tidak pernah luntur dari bibir nya.

" sedari tadi kamu manggil Nono Nono terus, kenapa tidak panggil daddy? "

pertanyaan Jeno membuat Renjun berhenti menyuapi nya.

" semejak hamil Injun merasa setiap memanggil Nana dan Nono pakai daddy, perut Injun terasa mual dan pusing, dan itu sangat tidak enak. jadi Injun hanya memanggil Daddy pada Daddy Jef saja, karena hanya pada Daddy Jef Injun merasa baik-baik saja memanggil nya seperti itu " Jelas Renjun.

Jeno menatap Renjun bingung. apa karena kehamilan? pikir Jeno.

Jeno menganguk paham, ia tidak mempermasalahkan panggilan Renjun pada nya. Renjun mau menemui dan menyuapi nya sudah membuat Jeno sangat senang.


.
.
.
.
.

beberapa bulan telah berlalu. Jeno dan Renjun sudah di perbolehkan untuk pulang.
semakin berjalan nya bulan, perut Renjun pun semakin besar. semenjak keluar dari rumah sakit Renjun sudah mulai menempati rumah tiga pengusaha sukses tersebut.

awal nya Renjun mengajak Nara untuk ikut tinggal bersama nya, namun Nara menolak karena ia merasa tidak enak pada ketiga Daddy Renjun, namun Renjun memaksa dengan alasan ikut menjaga diri nya selama hamil.
pada akhirnya Nara pun mau, dengan syarat saat Renjun telah melahirkan Nara akan kembali tinggal pada rumah lama Renjun, Renjun dengan terpaksa akhirnya setuju.

" Injun makan dulu "

" iyaaa aunty "

Renjun yang sedari tadi duduk disofa sambil menonton kartun kesukaan nya pun dengan perlahan bangkit dari sofa lalu dengan hati-hati berjalan menuju meja makan dengan bantuan Nara.
di meja makan sudah terdapat Jeno, Jaemin dan Jaehyun. mereka menanti kedatangan si manis mereka dengan sabar dan senyum yang selalu terukir di wajah mereka.

Renjun duduk di salah satu kursi yang kosong begitu pun dengan Nara yang duduk di kursi yang tersisa.
semenjak hamil Jaehyun tidak mmengizinkan Renjun untuk duduk di pangkuan mereka karena takut juga perut Renjun tertekan atau terbentur meja.

" mau makan apa? " Nara mengambil piring kosong Renjun, berniat untuk mengambilkan makanan yang tersaji untuk Renjun. Renjun memberitahu apa saja yang ingin ia makan. setelah terisi Renjunpun mulai memakan makanan nya dengan lahab.
mereka berlima menikmati makanan mereka dalam diam.

" Injun, kamu mau ya menikah dengan kami "

perkataan Jaehyun seketika membuat Renjun dan Nara menghentikan suapan mereka.












⋇⋆✦⋆⋇ 

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang