21

2.9K 187 5
                                    

Renjun perlahan menggeser pantat nya kepinggir kasur. menurunkan kaki nya hingga menyentuh lantai. seketika ia terdiam, bagaimana ia akan pergi ke kamar mandi?.

Renjun menghela nafas nya. pantat nya terasa sangat sakit, bahkan untuk duduk saja ia sangat kesulitan.
Kembali Renjun menghela nafas nya. badan nya terasa gerah, ia ingin segera menyegarkan diri.

Renjun mengambil ponsel nya, berniat menghubungi salah satu Daddy nya. namun baru saja ia menghidupkan ponsel nya tiba-tiba ia teringat. ketiga Daddy nya adalah orang sibuk. pasti mereka sedang bekerja saat ini.

akhirnya Renjun pun meletakkan kembali ponsel nya di atas nakas. saat meletakkan ponsel nya, tidak sengaja ia melihat telfon Rumah yang berada di samping lampu. ah Renjun lupa bahwa di rumah ini banyak maid yang mungkin bisa membantu nya.

Renjun mengambil telfon rumah tersebut lalu menekan salah satu nomor.

" iya tuan? butuh sesuatu? " tanya maid yang mengangkat telfon

" emm.. bisa tolong ke kamar ku? aku butuh bantuan untuk pergi kekamar mandi " ucap Renjun dengan ragu

" baik tuan muda, kami akan segera kesana " jawab maid itu

" iya, terimakasih "

" sama sma tuan muda "

setelah nya Renjun menutup panggil tersebut. rasa nya ia belum terbiasa dengan panggilan ' tuan muda '.
Renjun terdiam di posisi nya sampai tiga maid datang kekamar nya.

" sebentar tuan, saya akan menyiapkan air untuk tuan mandi terlebih dahulu " kata salah satu maid.
setelah mendapatkan anggukan dari Renjun maid itu pun pergi ke kamar mandi menyiapkan air untuk Renjun

" mari tuan muda " salah satu maid menyodorkan tangan nya pada Renjun agar Renjun dapat memegang nya dan bertumpu pada nya

" bisa kah kalian berhenti memanggil ku tuan muda? aku merasa tidak nyaman. bahkan kalian lebih tua dari ku. aku merasa tidak enak" Renjun akhirnya menyampaikan isi pikiran nya.
kedua maid yang tersisa pun saling pandang.

" maaf tuan muda, tapi tuan Jaehyun menyuruh kami memanggil ada seperti itu " jelas salah satu maid

" kalian panggil aku injun saja " ucap. Renjun

terlihat wajah para maid itu kebingungan.

" aku akan mengatakan pada Daddy kalau aku menyuruh kalian memanggil ku injun saja. lagi pula aku bukan tuan kalian. aku hanya... " Renjun tidak dapat melanjutkan kalimat nya, dada nya terasa sakit saat mengingat diri nya hanya pemuas nafsu ketiga J. dan mereka tinggal bersama pun hanya karena terikat kontrak.

" tapi tuan... siapa pun yang tinggal dan di perlakuan istimewa di rumah ini adalah majikan kami, jadi kami harus patuh " maid itu berusaha memberikan pengertian pada Renjun

" ihh pokoknya jangan panggil aku tuan! panggil aku injun saja! " Renjun menghentakan kaki nya, hal itu membuat Renjun meringis karena sakit di pantat nya. kedua maid yang melihat Renjun meringis pun khawatir.

" baiklah, kami tidak akan memanggil anda tuan lagi " jawab maid tersebut pada akhirnya.

Renjun tersenyum lalu menyodorkan tangan nya pada maid di hadapan nya. mereka saling menatap kebingungan.
dengan ragu salah satu maid itu menyalami Renjun.

" sekarang kita teman!" kata Renjun dengan semangat.

sangat menggemaskan, rasa nya kedua maid itu ingin mencubiti pipi Renjun, namun mereka masih mengingat posisi mereka di rumah ini. jadi mereka hanya terkekeh.

" permisi tuan muda, air nya sudah siap " kata maid yang tadi menyiapkan air untuk Renjun mandi.

Renjun yang mendengar panggil ' tuan muda ' langsung menoleh pada maid itu dengan wajah marah.
maid yang tidak tau apa-apa itu pun menjadi bingung sendiri. ia menatap teman-teman nya meminta penjelasan

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang