24

2.5K 150 3
                                    

cahaya matahari baru saja memasuki kamar melalui fentilasi, namun si pemilik kamar sudah sibuk kesana kemari mencari barang-barang yang akan ia bawa untuk berpergian.

" baju, celana, jaket.. apa lagi ya" Renjun memperhatikan isi koper nya, mengingat-ngingat apa lagi yang harus ia bawa.

" ah! sepatu! " Renjun segera pergi menuju rak sepatu lalu memilih beberapa sepatu yang akan ia gunakan.

Jaehyun masuk ke kamar Renjun, ia sedikit terkejut melihat kamar Renjun yang berantakan. terdapat banyak baju berserakan di atas lantai. Jaehyun berjalan mendekati Renjun yang tengah sibuk memilih sepatu.

" Injun " panggil Jaehyun pelan, namun berhasil membuat Renjun terkejut.

" astaga! ih Daddy bikin kaget " kesal Renjun lalu kembali fokus memilih sepatu.

" kenapa berantakan seperti ini kamar kamu? " tanya Jaehyun.

Renjun menoleh ke arah Jaehyun. lalu melihat ke sekeliling nya. wah kamar nya benar-benar seperti kapal pecah, tapi ia tidak menyadari nya karena terlalu sibuk memilih-milih.

" Injun tidak tau mau bawa baju apa. Injun tidak pernah keluar negri sebelum nya " kata Renjun sambil menunduk

" bawa baju sedikit saja, kalau baju kamu habis nanti tinggal beli di sana " kata Jaehyun.

" ih jangan! boros tau " ucap Renjun dengan tampang polos nya.

wah seperti nya Renjun lupa dengan siapa ia berbicara sekarang.

" membelikan mu baju tidak akan membuat uang daddy habis, sekarang ayo turun waktu nya sarapan" kata Jaehyun lalu menarik tangan Renjun, namun Renjun menahan nya.

" Injun mau rapihkan kamar dulu " ucap Renjun

" biar para maid yang merapihkannya, penerbangan kita dua jam lagi " setelah mengatakan itu Jaehyun kembali menarik tangan Renjun untuk pergi sarapan dan Renjun hanya menurut saja.

hari ini adalah hari di mana Renjun dan Jaehyun akan berangkat ke Korea selatan bersama dengan Soobin dan Yeonjun.
Jaehyun memilih penerbangan pagi karena saat sampai di Korea Selatan ia dan Soobin akan langsung bertemu dengan kolega mereka.

setelah sarapan Jaehyun dan Renjun segera bersiap untuk berangkat, mereka akan menjemput Soobin dan Yeonjun terlebih dahulu sebelum pergi ke bandara.

" Injun, ini benar kita tidak boleh ikut? " tanya Jaemin dengan wajah memelas nya.

" tidak. Daddy na dan daddy nono kan banyak kerjaan di sini. awas aja kalau nyusul. nanti Injun akan marah pada kalian!" kata Renjun pada Jaemin dan Jeno dengan wajah garang nya.

" kak kita mau ikut~" kata Jeno saat melihat Jaehyun yang berjalan mendekati mereka.

" tidak " jawab Jaehyun singkat.

rasa nya Jaehyun ingin tertawa dengan keras saat ini, karena biasanya walaupun Jaehyun berkata tidak mereka tetap akan ikut, namun saat Renjun yang mengatakan tidak mereka malah menurut.

" ayo baby " ucap Jaehyun sambil menggenggam tangan Renjun masuk ke dalam mobil.

" dadah~" kata Renjun sambil melambaikan tangan nya dari dalam mobil. Jeno dan Jaemin membalas lambaian itu dengan senyuman terpaksa. mereka terus menatap mobil yang di tumpangi oleh Jaehyun dan Renjun sampai mobil itu tidak terlihat lagi sebab pintu gerbang yang tertutup secara otomatis.
mereka lalu masuk kedalam rumah dengan muka yang lesu. sekarang Jeno dan Jaemin harus bersiap-siap untuk berangkat kekantor masing-masing.

.
.
.
.
.

mobil yang di tumpangi Jaehyun dan Renjun berhenti di sebuah apartemen. di samping mobil mereka sudah terdapat Soobin dan Yeonjun yang sudah menunggu mereka.

" NJUN!! " pekik Renjun saat Yeonjun telah masuk ke dalam mobil.

saat ini posisi duduk mereka adalah Jaehyun duduk di samping kursi kemudi, Renjun berada di belakang Jaehyun dan di samping Renjun adalah Yeonjun dan di samping Yeonjun adalah Soobin.

setelah semua barang-barang milik Yeonjun dan Soobin di masukan kedalam mobil. supir pun mulai menjalakan mobil tersebut menuju bandara.

tiga puluh menit perjalan, akhirnya mereka pun sampai di bandara.
setelah sampai di bandara mereka langsung masuk kedalam pesawat karena mereka menggunakan jet pribadi milik Jaehyun. dan semua barang-barang mereka sudah di urus oleh anak buah Jaehyun.

" Injun kenapa? " tanya Yeonjun yang sedari tadi memperhatikan Renjun tampak terlihat tidak tenang sedari ia duduk di dalam pesawat.

" Injun takut " cicit Renjun

" tidak apa-apa, Injun tidak usah takut, ada aku " kata Yeonjun sambil menggenggam tangan Renjun.

Renjun duduk bersama dengan Yeonjun. sebenarnya ia duduk bersama Jaehyun, namun Renjun meninta agar dia duduk bersama dengan Yeonjun saja, agar dia tidak bosan selama penerbangan. Jaehyun menyetujui nya dan ia pun pergi duduk bersama dengan Soobin.

sepuluh menit setelah take off Renjun hanya diam. tangan Renjun sedari tadi masih di ganggam oleh Yeonjun. ia tau bahawa sahabat nya ini tidak pernah menaiki pesawat. dulu saat ia pertama menaiki pesawat juga seperti ini. Soobin yang saat itu tengah bersama nya terus menggenggam tangan Yeonjun sampai pesawat yang mereka tumpangi mendarat.

" Injun lihat " Yeonjun menunjuk pada jendela di samping Renjun.

Renjun menoleh, ia dapat melihat awan-awan yang sangat indah cukup dekat. mata Renjun berbinar, perlahan genggaman tangan Yeonjun melemah dsn akhirnya Renjun melepaskan genggaman nya pada Yeonjun lalu mendekat pada jendela pesawat.
Yeonjun tersenyum, ia berhasil mengalihkan Renjun dari rasa takut nya.

" Njun lihat, rumah-rumah nya terlihat sangat kecil hihii " Renjun terkekeh melihat seberapa kecil nya bangunan-bagunan jika di lihat dari atas.

" iya kecil banget " Yeonjun menanggapi.

.
.
.
.
.

setelah melawati tujuh jam perjalanan akhirnya mereka berempat sampai di Korea Selatan. setelah memastikan semua nya telah turun Jaehyun langsung mengajak mereka bertiga untuk naik ke dalam mobil yang sudah di siapkan oleh Jaehyun.

terdapat dua mobil yang mereka tumpangi. Renjun menaiki mobil bersama Jaehyun, sementara itu Soobin dan Yeonjun berada di mobil yang satu lagi. semenjak turun dari pesawat, Jaehyun terus memperhatikan Renjun yang terlihat lemas dan menjadi pendiam.

"what's wrong baby? " tanya Jaehyun pada Renjun.

Renjun hanya menjawab dengan gelengan, ia terlalu lemas untuk berbicara. Jaehyun merapatkan duduk nya pada Renjun, lalu memeluk Renjun.

" seperti nya kamu jat lag ya " kata Jaehyun sambil mengelus kepala Renjun.

" tidur saja ya, nanti sampai di hotel daddy bangunkan"

Renjun mengangguk lalu mulai menyamakan diri nya pada pelukan Jaehyun, tidak butuh waktu lama mata Renjun pun akhirnya terpejam.

empat puluh lima menit perjalanan akhirnya mereka sampai di hotel. awal nya ia ingin membangun kan Renjun namun saat melihat betapa pulas nya ia tertidur Jaehyun mengurungkan niat nya lalu mengendong Renjun menuju kamar yang sudah di siapkan oleh petugas hotel.Jaehyun tidak perlu repot melakukan chekin dan sebagainya karena ini adalah hotel milik nya.

Jaehyun meletakkan tubuh mungil Renjun dengan perlahan di atas kasur lalu melepaskan sepatu yang di gunakan oleh Renjun dengan hati-hati agar Renjun tidak terbangun. setelah sepatu Renjun terlepas Jaehyun lalu menyelimuti Renjun kemudian mengecup kening Renjun sebentar, setelah nya ia pergi meninggalkan Renjun untuk memulai pekerjaan di sini.




⋇⋆✦⋆⋇ 



agak mengecewakan kan yah alur nya :")
berantakan jga, tpi ydh lah ya




Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang