46

1.2K 122 6
                                    

perlahan mata Renjun terbuka, ia meregangkan sedikit tubuh nya yang  terasa kaku setelah tidur cukup lama. Renjun bangkit dari tidur nya lalu melangkahkan kaki nya keluar kamar.

saat keluar kamar Renjun melihat sang aunty yang sedang duduk termenung. mata nya menatap lurus meja di depan nya yang terdapat...

Renjun melebarkan mata nya saat melihat apa yang berada di hadapan Nara. Nara mengangkat  pandangan nya saat merasa ada yang memperhatikan nya.

" ini milik mu Injun? " tanya Nara dengan datar

" i-itu.. dari mana aunty dapatkan itu? " tanya Renjun dengan bergetar. ia merasa ketakutan sekarang.

Nara berdiri sambil mengambil testpack yang tadi ia lihat di atas meja di kamar Renjun saat akan menaruh obat dan air di atas meja tersebut. awalnya ia tidak percaya namun melihat reaksi Renjun, sepertinya alat tes kehamilan itu benar milik nya. Nara berjalan mendekati Renjun lalu menarik tangan Renjun masuk ke dalam kamar milik Renjun. ketakutan Renjun makin besar saat Nara menarik nya masuk kedalam kamar.

Nara menyuruh Renjun untuk duduk di pinggir kasur nya lalu menatap Renjun dengan khawatir. rasa khawatir Nara dapat di rasakan Renjun membuat Renjun yang tadi nya sedikit bergetar ketakutan menjadi lebih tenang.

" siapa ayah nya Jun? " tanya Nara dengan lembut, berusaha untuk tidak menyakiti keponakan nya ini. Renjuan seketika menangis, ia mengelus perut nya sendiri. Nara memeluk Renjun lalu mengusap kepala hingga punggung Renjun, berusaha memberikan ketenangan pada pemuda manis yang ada di dalam dekapan nya itu.

" maafkan Injun... " kata Renjun dengan lirih

" ceritakan pada aunty sayang, apa saja yang telah kamu alami selam ini? " Nara menatap mata Renjun, mata nya bergetar saat melihat kesedihan yang terpancar di mata keponakan nya itu.

Renjun pun menceritakan segala nya, mulai dari bagaimana ia bisa menjadi sugar baby hingga saat ia mendengar bagaimana salah satu sugar daddy nya menghina diri nya di depan kakak kandung nya, hingga ia mulai merasa kan mual dan muntah-muntah di pagi hari. semuanya Renjun ceritakan tanpa terlewat satu pun.

Renjun menceritakan nya dengan air mata yang terus keluar dari mata indah nya. Nara yang mendengar nya pun ikut menangis. betapa susah hidup keponakan nya hingga ia harus menjadi sugar baby untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

Nara mengusap air mata nya.

" seharusnya aunty yang minta maaf. maafkan aunty, karena aunty dan uncle kamu harus mengalami ini semua " kata Nara dengan suara bergetar.

Nara mengelus perut Renjun.

" kau akan merawat nya sendiri?" tanya Nara. Renjun mengangguk

" aku takut kalau harus menemui mereka lagi untuk meminta pertanggungjawaban " lirih Renjun. Nara mengangguk paham.

Sore hari nya Nara dan Renjun bersiap untuk keluar rumah, sekedar berjalan-jalan menikmati suasana sore hari dan membeli beberapa setel baju untuk aunty dan uncle nya. berbicara tentang uncle nya, Renjun tidak melihat pria itu dari tadi, entah pergi kemana dia aunty nya pun tak mengetahui nya.

Nara dan Renjun sudah siap untuk pergi. Nara menggunakan baju Renjun untuk sementara, walaupun Renjun seorang laki-laki, namun tubuh nya telihat seperti seorang wanita, jadi baju milik nya pun pas jika di kenakan oleh sang bibi.

" Injun " panggil Nara sambil mengetuk pintu kamar Renjun
" masuk aunty " Nara pun masuk kedalam kamar Renjun setelah mendapat izin.

Nara memperhatikan Renjuj yang tengah bersiap-siap. terlihat Renjun tengah mengoleskan pelembab bibir yang memiliki warna pada bibir nya. membuat bibir mungil Renjun semakin cantik.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang