41

2.4K 154 10
                                    

pagi yang cerah, dengan matahari yang menyinari bumi dengan indah nya.
namun keadaan rumah besar dengan banyak maid dan pengawal itu sangat terlihat suram.
bagaimana tidak terlihat suram jika semua pemilik rumah tersebut terlihat seperti mayat hidup.

Jaehyun dengan kantung mata nya yang sangat terlihat jelas, rambut yang di sisir asal-asalan, tubuh nya terlihat lebih kurus.
Jaemin yang penampilan nya pun tidak jauh berbeda dengan Jaehyun.

dan yang lebih membuat suasana dalam rumah tersebut tegang adalah kedua saudara kandung, Jaehyun dan Jeno yang akhir-akhir ini selalu saja bertengkar, setiap mereka saling menatap, seperti ada leser yang keluar dari mata mereka untuk menyerang satu sama lain.
semenjak Renjun pergi dari rumah mereka, Jaehyun dan Jeno tidak pernah lagi saling berbincang dengan santai seperti dulu.
hanya ada keseriusan dan pertengkaran dalam pembicaraan mereka.

di saat Jaehyun dan Jaemin sibuk mencari Renjun, bahkan mereka berdua sampai meninggalkan pekerjaan mereka demi mencari Renjun selama dua bulan terakhir.

terhitung sudah dua bulan Renjun pergi dan selama itu pula Jaehyun dan Jaemin merasa sangat hancur. Jaehyun sangat kehilangan orang yang iya cintai dan bertekad untuk menemukan nya bagaimana pun cara nya.
Jaemin pun sama seperti Jaehyun, walaupun sebenarnya ia tidak paham mengapa ia merasa sangat kehilangan Renjun karena sejujurnya ia merasa apa yang Jeno katakan adalah benar.

Renjun hanya lah pemuas nafsu mereka. namun mengapa Jaemin merasa sakit dan marah saat Jeno mengatakan itu?
sebenarnya ia juga ingin memukul Jeno, tangan nya bahkan sudah mengepal, namun pukulan Jaehyun lebih dulu mendarat pada tubuh Jeno.

Jaemin masuk kedalam kamar Renjun, lalu duduk di atas kasur milik Renjun dan mengelus nya.
Jaemin merasa hati nya sakit, saat melihat tempat tidur yang biasanya mereka tiduri berempat kini kosong tertata dengan rapih, biasanya tempat tidur ini selalu berantakan karena ulah ia dan Jeno yang selalu mengganggu Renjun. namun sekarang tempat tidur itu bahkan terasa dingin.

aroma tubuh Renjun masih menguar dalam kamar tersebut, sehingga tanpa sadar Jaemin menitihkan air mata nya. ia merasakan perasaan yang sama semejak ia di tinggalkan kedua orang tua nya.

Rindu.

satu kata yang  saat ini ia rasakan.

" sedang apa Jaem? "

Jaemin menoleh kearah pintu, terlihat Jaehyun berada di sana. ia menghampiri Jaemin lalu duduk di samping Jaemin.

" hanya melihat-lihat " jawab Jaemin.

ia ingin mengatakan bahwa ia merindukan Renjun, namun ia ragu pada perasaan nya sendiri.
Jaehyun tersenyum.

" hanya melihat-lihat atau rindu pada Injun? "

Jaemin tak menjawab, ia malah menunduk mendengar perkataan Jaehyun

" aku juga tidak tahu kak, rasa nya.. aku merindukan nya, namun jika di fikiran lagi bagaimana bisa aku merindukan orang yang berada di dekat ku hanya karena kontrak? " Jaemin berucap sambil terus menunduk.

" kau mencintai nya Jaem "

perkataan Jaehyun berhasil membuat Jaemin mengangkat kepala nya menatap Jaehyun.

" bagaimana bisa?"

" apa kamu merasa nyaman saat berada di samping Injun?" tanya Jaehyun

hening.

" iya " jawab Jaemin kemudian

" kamu merasa sangat kehilangan Injun? " tanya Jaehyun lagi

" iya, rasa nya aku ingin segera menemukan Injun dan memeluk nya saat itu juga" jawab Jaemin dengan cepat

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang