45

2.1K 153 9
                                    

jam setengah enam pagi Renjun sudah sibuk di dapur, ia sedang memasak untuk sarapan. tangan nya dengan telaten memotong dan menaruh nya kedalam wajan lalu mengaduk nya.

Nara terbangun saat mendengar kesibukan di dapur, ia turun dari kasur lalu berjalan menuju dapur. ia berdiri di pintu yang menghubungkan antara ruang tengah dan dapur. ia melihat Renjun yang sedang sibuk di dapur. dengan sadar ia melangkah menghampiri Renjun lalu mulai memotong beberapa sayuran yang di tinggalkan oleh Renjun karena menganduk masakan di dalam panci.

Renjun terkejut saat melihat aunty nya memotong-motong sayuran.

" aunty, biar kan saja, nanti Injun yang potong " Renjun langsung menghampiri aunty nya lalu berusaha mengambil pisau dari tangan aunty nya.

" lanjut saja memasak itu, ini biar aunty yang lanjutkan " ucap Nara sambil tangan nya terus memotong sayuran.

Renjun terkejut, tidak biasanya aunty nya mau membantu nya. dulu ia selalu melakukan nya sendiri.

dengan ragu Renjun kembali mengaduk masakan nya. sesekali ia menoleh pada Nara yang tengah sibuk. hening di antara mereka. Renjun dan Nara sibuk dengan kegiatan nya masing-masing

" aunty minta maaf " ucap Nara tiba-tiba

Renjun hampir tersedak oleh kuah panas yang ia seruput untuk mengetahui rasanya sudah pas atau belum saat mendengar perkataan Nara. Renjun menoleh pada Nara.

" minta maaf kenapa?" jawab Renjun bingung.

Nara tersenyum, lalu melihat pada Renjun.

" aunty minta maaf karena tidak bisa menjadi bibi yang baik buat kamu, seharusnya Aunty merawat mu saat kecil. tapi aunty malah memperlakukan mu dengan buruk dan.. malah membuang mu.. " Nara menunduk ucapan nya terdengar lidih di akhir.

Renjun tersenyum, ia menghampiri Nara lalu memeluk nya. Renjun dapat merasakan keterkejutan Nara.

" Injun sudah memaafkan aunty dari sebelum aunty meminta maaf, karena Injun sudah memaafkan kalian maka dari itu Injun mau membawa kalian kerumah ku, kalian dapat tinggal di sini selama yang kalian ingin kan " Renjun berucap tulus, tangan nya mengelus punggung sang bibi dengan lembut

Renjun merasakan getaran pada tubuh Nara dan iya juga merasakan baju nya marah, ia tau Nara sedang menangis. Renjun semakin mengeratkan pelukan nya.

" maafkan aunty... maafkan aunty... " Nara terus memulai kata kata nya sambil menangis, sungguh ia sangat menyesal.

" drama yang indah di pagi hari " tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu membuat pelukan Nara dan Renjun terlepas.

Junwook berdiri di dekat pintu, ia melipat tangan nya di depan dada.

" kalian sangat berlebihan, cepat lah masak. aku susah lapar " setelah mengatakan itu Junwook pergi meninggalkan mereka.

Nara menghela nafas, ia menoleh pada Renjun.

" maafkan uncle mu ya " ucap Nara penuh sesal

Renjun tersenyum.

" tidak apa. ayo lanjut memasak" setelah nya mereka lanjut memasak dengan Nara yang mulai bertanya-tanya pada Renjun tentang kehidupan nya selama ia sendiri.

setelah selesai memasak Renjun dan Nara menata makanan di atas meja makan, setelah selesai Nara pergi memanggil suami nya.
tidak sampai lima menit Nara dan Junwook sudah kembali ke meja makan dan duduk dengan nyaman. melihat uncle dan aunty nya telah duduk di kursi Renjun pun pamit untuk kembali ke kamar nya. karena itu lah kebisaan nya dulu. setelah selesai mesak dan menyiapkan makanan ia akan kembali ke kamar nya dan menunggu uncle dan aunty nya selesai makan baru lau ia akan makan.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang