26. RELLZA'S MISSION 🦖

803 105 35
                                    

________________________________________________________________________________

[PART XXVI]

Rellza sangat bersungguh-sungguh akan ucapannya untuk menjaga keselamatan hati sang kakak. Rellza sangat tidak ingin hati kakaknya tersakiti hanya karena perihal wanita. Maka dari itu sepulang sekolah ini ia mengikuti kemana pun kakaknya pergi, takut-takut kakaknya terbuai akan rayuan manis dari perempuan yang Rellza khawatirkan.

"Kan bener, abang ketemuan sama si Ijo.." gumam Rellza yang sedang memantau Langit dari jarak yang cukup jauh, bahkan Rellza berada di belakang pohon guna menyembunyikan dirinya.

Posisinya mereka sedang berada di sebuah cafe outdoor yang dikelilingi taman. Jadi banyak pepohonan disekeliling meja-kursi untuk sekedar makan atau minum.

Perlahan Rellza mendekat ke arah pohon yang lebih dekat dengan posisi sang kakak agar bisa mendengar pembicaraan keduanya.

"Lo ngapain di sini?" Rellza hampir sport jantung saat merasakan ada yang berbisik di dekat telinganya.

"Asu tenan rek, lo ngagetin gue..!!" Seru Rellza yang masih berusaha menahan suaranya agar tidak berteriak kepada orang tadi.

"Gue cuma nanyain lo ngapain?" Tanya orang itu lagi.

"Misi penyelamatan abang gue, mending lo sini deh bantuin gue, Tamarin" yaps, orang itu adalah Tama, awalnya ia datang hanya untuk membeli titipan ibunya namun melihat siluet seseorang yang sangat ia kenali, Tama pun mendekati orang tersebut yaitu Rellza.

"Emangnya abang lo lagi ngapain?" Tanya Tama dengan berbisik-bisik.

"Nyedot tinja..!! Buta mata lo, gak liat noh si abang lagi pdkt sama si cewek aneh itu..!!" Jawab Rellza dengan nada kesal, Tama hanya bisa menghela nafas jika Rellza sudah seperti ini.

Biasa dengan sifat Senja yang manis dan lembut, tiba-tiba berganti dengan Rellza yang galak dan bar-bar membuat Tama benar-benar harus menata hatinya kembali agar tidak patah dengan mudah.

Akhirnya Tama hanya diam dan menyandarkan dagunya di bahu Rellza. Posisinya sekarang Tama berada di belakang Rellza, sedang Rellza berada di depan Tama nenempelkan tubuhnya sepenuhnya pada pohon.

Beralih kepada objek pengamatan Rellza yaitu Langit dan Biru. Terlihat mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius namun diselingi dengan nada bercanda.

"Lo beneran gak papa, masalah ayah lo?" Tanya Langit dengan hati-hati.

"Kan gue yang ngerencanain semua ini jelaslah gue gak papa. Terkesan durhaka sih karena gue sengaja ngebuat ayah dipenjara. Tapi gue juga gak mau ayah semakin jahat terutama sampe merugikan orang lain." Jawab Biru dengan senyum tulusnya.

"Gue harap ayah lo menyesal akan kesalahannya dan sadar dia punya anak yang baik banget kayak lo."

"Cieee lo ngakuin gue baik nih.." ledek Biru setelah mendengar ucapan Langit barusan.

"Dih.." Langit terkekeh kecil mendengar ucapan Biru.

Pemilik PT. Xabiru itu adalah ayah dari Biru sendiri. Dan tujuan Biru mendekati Langit tidak lain agar Biru bisa mendapatkan sampel ide produk dari perusahaan Langit. Sangat licik, dan Biru sadar akan tindakan buruknya berakhirlah ia merencanakan sesuatu agar menghentikan tindakan jahat sang ayah. Dan semua kejadian kemarin itu adalah ide dari Biru sendiri.

Sandhyā Kelam ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang