Chapter 21

751 100 91
                                    

🐹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐹








Prahara rumah tangga yang terjadi terakhir kali serta keterlibatan orang tua di antara mereka membuat hubungan Namjoon dan Yera mengalami kemajuan yang baik. Namjoon benar-benar berubah, kehilangan Yera selama seminggu memberikan dampak yang cukup serius baginya. Membuat pria itu berpikir lebih jauh soal anak mereka yang masih berada dalam kandungan. Sementara Yera seakan memiliki waktu yang tepat untuk menenangkan diri.

Wanita itu memutuskan untuk membuang Namjoon sebagai prioritas utama.

Menjauh sejenak dari suaminya membuat Yera sadar jika selama ini ia terlalu menekan segalanya. Namjoon adalah inti dari seluruh keresahan Yera. Namjoon seakan menjadi pelitanya yang mendadak padam tanpa sebab. Namun ketika Yera menjauh dari suaminya, ia justru merasa tenang. Pelita yang baru seakan hadir untuk menggantikan Namjoon dengan cahaya yang jauh lebih terang. Sosok bernyawa yang selama ini hidup dalam perutnya berhasil mengais kesadaran Yera untuk berpikir lebih realistis.

Maka saat ini, wanita itu sudah tidak peduli lagi. Selama Namjoon memiliki inisiatif yang baik untuk anak dalam kandungannya, Yera akan berusaha untuk bertahan. Karena sejauh ini Yera merasa jika Namjoon merasakan dampak yang sama. Mereka berdua berubah. Namjoon bersama kesadarannya sementara Yera dengan rasa apatis yang mulai timbul bersama habisnya batas kesabaran. Yera sudah tidak mengharapkan apa-apa dari rumah tangganya. Yera hanya ingin mensyukuri segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Termasuk anak yang ia kandung.

"Selamat pagi."

Namjoon berucap lirih setelah mencium perut Yera yang kian membuncit. Pria itu kebingungan melihat penampilan istrinya yang begitu rapi. Pagi ini Yera terlihat segar dengan dress dan kardigan berwarna pink pastel. Rambutnya tertata indah dengan model ponytail. Membuat Namjoon yang baru terbangun dari tidur cukup terpesona dengan nuansa damai yang dibawa Yera dari penampilannya.

"Kita akan pergi hari ini?" tanya Namjoon seraya mengelus puncak kepala istrinya yang tengah sibuk membuat roti panggang. "Atau kau akan melakukan me time?"

"Hari ini kita akan bertamu ke rumah seseorang."

"Siapa?"

Yera tersenyum tanpa menjawab. Setelah selesai membuat roti panggang, wanita itu berjalan menuju bak cuci untuk membasuh tangannya dengan air. Membuat Namjoon yang semakin bingung kini sibuk mengekor di belakangnya.

"Sarapan dulu selagi aku menyiapkan pakaianmu."

Mendengar itu, Namjoon menghela napas seraya memeluk istrinya dari belakang. Tangannya yang kekar melingkari bagian bawah perut Yera, membentuk dekapan intens namun tetap longgar. Membuat wanita itu masih bisa leluasa untuk bergerak.

"Sarapan bersama, oke?"

"Aku akan menyusul setelah menyiapkan pakaianmu."

"Sebenarnya kita mau ke mana?" Namjoon semakin penasaran. "Tidak biasanya kita pergi tanpa jadwal yang ditentukan seperti ini."

Daddy Issues [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang