Chapter 13

598 99 80
                                    

🐹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐹



Sejak pertengkaran hebat yang terjadi hingga mengorbankan sebotol parfum bermerek Dior, Namjoon dan Yera memutuskan untuk memperbaiki hubungan yang terkoyak di antara mereka. Yera berjuang mati-matian. Sementara Namjoon hanya berusaha mengendalikan sikapnya di depan sang istri. Sejak hari itu juga, Namjoon jadi sering meluangkan waktu untuk sarapan di rumah sebelum pergi ke kantor.

Seperti pagi ini.

Pria itu tengah menambahkan baked beans pada roti panggang yang dilengkapi telur, sosis dan bacon. Full english breakfast menjadi pilihan Yera untuk menu sarapan mereka hari ini. Karena Namjoon sangat tergila-gila pada kombinasi antara hidangan dari berbagai jenis tersebut. Percakapan ringan sesekali terdengar di antara keduanya. Membuat Yera tidak berhenti tersenyum karena merasa begitu bersyukur.

"Sepertinya masalah tidurmu sudah mulai menghilang." ujar Yera ketika menyadari raut wajah Namjoon yang jauh lebih segar dari sebelumnya. "Kau tidur nyenyak beberapa hari belakangan."

Namjoon tersenyum seraya mengedikkan bahu. "Aku lega karena hubungan kita semakin membaik."

Yera terkekeh, lantas menyantap makanannya dengan lahap. Makanan yang ia buat kali ini terasa jauh lebih enak dari biasanya. Iris matanya yang bersinar kecokelatan terus menatap Namjoon dengan penuh damba. Seakan waktu yang ia jalani kali ini adalah sesuatu yang benar-benar ia nantikan. Disisi lain, Namjoon terlihat begitu kaku. Entah Yera menyadarinya atau tidak. Namun pria itu lebih senang berkutat dengan makanannya daripada membalas tatapan Yera.

"Apakah kau akan pulang cepat hari ini?"

"Aku tidak bisa memastikannya, Sayang." jawab Namjoon cepat, terlalu cepat.

"Selain sarapan, apa kita tidak bisa makan malam bersama? Aku akan membuat dalgogi panggang kesukaanmu."

Namjoon menghela napas. Kedua matanya terpejam sejenak sebelum satu tangannya bergerak untuk menepuk puncak kepala Yera yang kini cemberut. "Akan kukabari nanti. Jangan memaksakan diri. Kau sedang mengandung."

Mendengar itu, Yera hanya bisa mengangguk lantas melanjutkan sarapannya. Namjoon pun turut melakukan hal yang sama. Keheningan meliputi mereka untuk sejenak. Hanya bunyi alat makan yang sesekali berdenting di antara keduanya. Sejurus kemudian, Yera melihat segelas air milik Namjoon yang nyaris habis. Wanita itu berinisiatif untuk mengisinya kembali. Satu tangannya bergerak untuk mengambil gelas tersebut yang terletak di sisi ponsel. Saat tangannya meraih gelas, Namjoon seakan terkejut dan refleks meraih ponselnya, memainkannya sebentar, sebelum buru-buru memasukkannya ke dalam saku jas.

Gestur yang terlalu canggung dan mencurigakan.

Yera sontak mengernyit dengan segelas air yang nyaris kosong di tangannya. Ada setitik rasa sesak yang membuatnya tenggelam dalam kecurigaan. Wanita itu menatap Namjoon dengan sorot yang berbeda. Sementara yang ditatap tampak berusaha untuk santai. Seakan sikapnya barusan bukanlah sesuatu yang fatal.

Daddy Issues [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang