Chapter 30

696 108 75
                                    

🐹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐹







Sebagai wanita dengan status sosial menengah ke bawah, Yunji tidak pernah berekspektasi akan kedatangan orang kaya ke tempat tinggalnya yang terbilang kecil. Nari adalah pemicu awal dari kerakusannya akan sebuah harta. Dulu gadis itu pernah mengencani bos perusahaan otomotif. Jadi satu-satunya orang kaya yang pernah mendatangi apartemen ini adalah Namjoon.

Namun sekarang, rasanya terlalu mengejutkan. Aura pria asing yang duduk di depan Yunji dengan gestur elegan terasa begitu mengintimidasi. Ahn Seokjin seperti seorang bangsawan yang datang untuk mengancamnya. Yunji merasa begitu kecil. Di sisi lain, wanita paruh baya itu juga terpesona melihat ketampanannya. Melihat penampilannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Seokjin begitu tampan, begitu harum, dengan rambut tertata rapi dan sepatu mengilap. Pria itu bahkan hendak membuka sepatunya bila Yunji tidak melarang. Rasanya aneh jika Seokjin menginjak lantai apartemennya yang tidak terlalu bagus, begitu pikir Yunji. Ini sudah lebih dari tiga menit sejak Seokjin diizinkan masuk. Yunji yang masih kebingungan akan kedatangan Seokjin sedang menunggu kesiapan pria itu untuk membuka pembicaraan.

"Terima kasih telah menyambutku dengan baik, Nyonya Ryu."

"Ah, ini bukan apa-apa," balas Yunji dengan senyum canggung. "Maaf aku hanya bisa menyuguhkan segelas teh."

"Tidak perlu repot-repot. Lagi pula aku tidak akan lama." Seokjin menyesap segelas teh yang disediakan Yunji. Lantas menghela napas sebelum kembali bicara, "Begini ...."

Seketika Yunji tertegun dengan perasaan gugup.

"Sebenarnya selama ini, putrimu yang bernama Nari bekerja sebagai pengasuh di kediamanku. Aku tidak tahu apa Nari sudah menceritakan semuanya padamu atau belum. Tapi ... intinya, aku membutuhkan jasanya lagi sebagai pengasuh. Anakku sudah sangat bergantung padanya."

Seketika Yunji terkejut. Terlebih kala melihat raut wajah frustrasi Seokjin yang tampak kalut. Selama ini Nari tidak pernah menceritakan pekerjaannya, atau membahas hal-hal lain yang berhubungan dengan Seokjin. Gadis itu benar-benar menutup diri soal itu. Membuat Yunji sempat berprasangka buruk dan menduga bahwa Nari bekerja di bidang yang tidak wajar.

Namun sekarang, Yunji merasa lega. Ahn Seokjin tidak menunjukkan sisi berbahaya, atau tipu muslihat seperti Namjoon yang menyimpan banyak maksud dari tindakannya—pada akhirnya Yunji sadar bahwa Namjoon hanya memanfaatkan perasaan putrinya. Rasanya menenangkan ketika tahu bahwa selama ini Nari tidak bertindak macam-macam. Ia bahkan bisa mengasuh seorang anak dengan baik. Meski Yunji juga tidak tahu kenapa Nari memutuskan untuk berhenti.

"Nyonya Ryu,"

Yunji tersentak dari lamunan.

"Apa ... apa Nari tidak mau menemuiku?"

Daddy Issues [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang