”Cinta merupakan sesuatu yang indah, ia laksana sebuah lukisan di awan, cerah membingkai ufuk senja.”
•••
11. bocor
"Mal, itu bocor!"
Suara itu berasal dari Devi ketika berada di belakang Mala. Rok abunya sudah dilumuri banyak darah sekarang. Mala berbalik reflek menutupi bagian belakangnya.
"Astaga." Gumam Mala, ia pun berlari sambil menutup belakanganya yang sudah tembus. Devi berteriak namun tidak mala gubris.
"MALAAAAA, astaga malah lari tu anak. mana toilet jauh banget dari sini." Gumamnya, ingin mengejar Mala namun sudah hilang dari pandangan Devi.
Saat ini sudah jam istirahat kedua. Siswa siswi di persilahkan untuk makan dan sholat bagi beragama islam. Banyak yang berlalu lalang di lorong. Sampai sampai mala menjadi pusat perhatian.
BRAK!
Namun tiba tiba larinya terhenti kala dirinya menubruk dada bidang seorang lelaki yang tingginya sangat jauh beda dengan Mala. Ia pun mendongak dan mendapati sahabatnya. ya, dia Rakha.
"Awas!" Gertak Mala berusaha melewati Rakha, namun apa daya Rakha terus menahannya.
Rakha menyerngit alisnya bingung, ketika Mala satu tangan memegang rok belakang dan tangan satu lagi memegang perutnya. "Lo kenapa?" Tanya Rakha, khawatir juga dirinya melihat Mala seperti ini.
"AWAS AH." Sentak Mala lalu berjalan meninggalkan rakha, namun sebelum menjauh Rakha melihat kearah rok belakang Mala yang sudah dipenuhi noda darah.
Rakha melotot kaget melihatnya, ia tidak tau itu apa. Rakha kira ada yang melukai Mala. Dengan cekatan ia berlari dan mencegah Mala.
"Apa lag—"
Belum sempat Mala meneruskan perkataannya tiba tiba rakha melilitkan jaket kebanggaannya nya di pinggang mala. Posisi ini terlalu dekat membuat Mala mati matian menahan nafasnya.
Banyak yang menjerit tertahan melihat adegan ini. Padahal mala ini sasaran bullying Rakha. namun kenapa menjadi perhatian seperti ini? Banyak yang mengabadikan momen langka ini lalu dikirim ke admin lambe turah agar menjadi trending topik bulan ini.
"Ada yang lukain lo? Kenapa bisa berdarah gitu? Siapa? Bilang sama gue!" Gertak Rakha menatap Mala polos, Mala menepuk dahinya heran. Apakah Rakha tidak tau menstruasi?
Tanpa menjawab pertanyaan Rakha, Mala terus berlari agar cepat sampai di toilet untuk membersihkan noda darah tersebut. Mala malu, banyak yang melihat mereka. Bahhkan bisikan bisikan buruk terdengar di telinga Mala. Namun tidak sedikitpun ia gubris. Toh tidak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen FictionEND! Seorang lelaki selalu setia menunggu sahabat perempuan nya itu kembali setelah belasan tahun di tinggal karna sebuah tragedi. Namun ternyata? The girl was already near him, but Rakha did not notice it Dapatkah mereka bersama dan hidup bahagia...