extra chapter

2.5K 182 8
                                    

"hai, ini cerita dimana kami masih bersama, menyusuri indahnya berjalan di dunia bersama."

enjoyed!

"Apa bedanya kamu sama mantan kamu?" Tanya Rakha, random

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa bedanya kamu sama mantan kamu?" Tanya Rakha, random.

Mala menggeleng tidak tau, entah kenapa sedari tadi Rakha terus membuntutinya kemanapun gadis ini pergi.

"Gatau"

"Kalo mantan kamu pergi ninggalin kamu, kalo aku selamanya terus sama kamu." Kata Rakha ga jelas. Mala gemas, dengan cepat ia mencubit pinggang Rakha kuat.

"AKH! SAKIT YANG IHH." Ringis Rakha mengusap pinggang nya. Mala tidak merasa bersalah sama sekali, ia hanya tertawa kecil.

"Kamu sih, ga jelas. Awas ah, jangan ngikutin aku teruss!" Emosi Mala, lalu berlari meninggalkan Rakha sendiri, hari ini mood Rakha sangat baik. Posisi mereka sedang berada di kantin sekolah.

"Do not leave me, SAYANGGGG." Teriak Rakha lalu mengejar Mala yang berlari,

Dan berakhirlah mereka saling mengejar satu sama lain, anak anak disana menatap iri keduanya. Sangat romantis dan, harmonis, semoga mereka terus bersama sampai akhir hayat mereka, akankah (?)

"WOII ANJIRR RAKHAAAA." Teriak Eby, seketika Rakha berhenti berlari lalu menoleh kearah orang yang memanggil dirinya.

"APAAN." Teriak balik Rakha.

Entahlah, mereka saling berteriak seolah sekolah mereka ini milik nenek moyangnya.

Eby pun berlari dengan tergesa gesa, saat sudah sampai di depan Rakha, eby langsung menarik tangan Rakha, "CK, APA APAANSIHHH." Kesal Rakha menepis tangan Eby.

"ITU, SI AFAN BERANTEM EGO!"

"HAH? SAMA SIAPA?"

Tanpa menjawab pertanyaan Rakha, buru buru Eby menarik kembali tangan Rakha, Rakha pun tidak menepisnya.

•••

"WOI, AFAN UDAH, GILA LO. BISA MATI NI ANAK." Teriak Rakha menarik tangan Afan, dahi Afan sudah bercucuran keringat. Sedangkan sang korban sudah tak berdaya di lantai.

"Kenapa? Masalah lo apa?" Tanya Rakha pelan pelan, sedangkan Afan terus menatap sengit lawannya.

"Lo tau? Ni bocah yang udah bikin Zaki cidera kaki, dia yang dorong Zaki sampe kaki Zaki kena." Jawab Afan dengan nafas penuh emosi. Seketika Rakha juga menjadi emosi ketika sudah mendengar jawaban dari Afan.

Rakha maju selangkah, jika sudah membawa anggotanya ia pasti gelap mata.

Saat itu, Zaki sedang menjalankan motornya sendirian di malam hari. Tapi tiba tiba ada orang asing yang tidak dikenal mendorong motornya hingga ia terjatuh dan kakinya tertimban body motornya sendiri.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang