"kita itu dua jiwa dalam satu raga."
•••31. again
"Kenapa pah? Kenapa harus kesana lagi? Kenapa mendadak banget? Mala udah nyaman disini."
Alex mengelus kepala anaknya dengan sayang, ia ingin mencoba agar Mala memahami situasi ini. "Kontrak kamu tinggal di indo udah habis sayang." Katanya lembut.
Mala diam. Wajahnya tertekuk. Audrey yang melihat itu menjadi kasian. Tapi apa boleh buat? Mereka harus kembali ke London. Karna semua urusan di Indonesia telah selesai.
Mala menatap wajah Alex dengan tatapan memohon. "Pah tolong jangan pindah ya? Kalian aja deh yang pindah, Mala disini aja." Katanya tetap bersikukuh.
Alex menggeleng tegas. "Engga sayang, kamu juga harus ikut. Kan itu udah jadi kesepakatan kita dari lama sebelum balik ke Indonesia." Kata Alex, Mala terdiam.
Betul. Saat itu, saat Mala ingin kembali ke Indonesia ia harus menyepakati hal tersebut. Mala, harus kembali ke London setelah urusannya selesai. Mala, harus mengambil pendidikan yang ada di London. Mala, harus menjadi lulusan London.
Saat dirinya pulang ke Indonesia, Mala cuti terlebih dahulu. Akhirnya Mala tidak bisa mengelak, ini sudah menjadi perjanjiannya.
Tapi,
"Gimana Mala bicara sama Rakha nya ma? Mama tau kan Rakha gimana orangnya? Dia suka berontak mah,"
"Kayanya sekarang dia ada masalah yang berat."
Audrey hanya diam, ia pun tak bisa melakukan apapun. Ini semua sudah menjadi perjanjian dan tidak bisa diingkari.
"Kita berangkat lusa."
Tanpa menjawab, Mala berdiri dari duduknya lalu pergi begitu saja dari sana. Ia menuju kamarnya. Alex dan Audrey hanya bisa melihat Mala. Tidak berani kembali menegurnya.
Mala membanting dirinya sendiri diatas ranjang. Ia membuka handphone nya, disana ada pesan dari Rakha yang belum ia balas. Jujur, semua terjadi begitu saja.
Dada Mala terasa sesak saat melihat room chat dari Rakha. Mereka akan LDR? Mereka akan berjauhan? Tidak bisa Mala bayangkan. Apalagi saat ini terlihat jelas sekali jika Rakha mempunyai masalah berat yang jelas Mala tidak tahu.
Dengan memberanikan diri Mala membuka room chat dari Rakha, dirinya tidak membalas chat dari Rakha, namun ia membuat topik pembicaraan lain.
Kuat ataupun tidak, siap ataupun tidak, Mala harus memberi tau Rakha. Agar Rakha tidak kecewa di kemudian hari.
Dengan tangan yang gemetar, hati yang tidak tenang, Mala pun memberi pesan kepada Rakha. Tidak lama Rakha langsung membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen FictionEND! Seorang lelaki selalu setia menunggu sahabat perempuan nya itu kembali setelah belasan tahun di tinggal karna sebuah tragedi. Namun ternyata? The girl was already near him, but Rakha did not notice it Dapatkah mereka bersama dan hidup bahagia...