12 - lo milik gue! (repost)

4.9K 464 28
                                    

"Cinta itu layaknya angin, tidak bisa dilihat tetapi bisa dirasakan."-rb

••

12. lo milik gue!

"Kiranti itu apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kiranti itu apa?"

Afan dibuat diam dengan perkataan Rakha, otaknya tiba tiba tidak konek. Sampai akhirnya Afan tertawa keras lantaran sudah mengerti dan konek apa yang dikatakan oleh Rakha.

"HAHAHAHAHAHAHAHA ANJIRR, SUMPAH LO GATAU?" Tawa Afan dan bertanya di sela sela ketawanya,

Rakha pun menggeleng polos menatap Afan, ketiga teman yang lainnya sibuk memilih milih jajanan, kan lumayan di traktir bisa beli se minimarket juga.

Rakha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, wajahnya penuh kebingungan. "Emang kiranti apa? Ayo cepet beli keburu Mala marah." Kata Rakha dibalas anggukan oleh Afan, mereka berdua pun mencari kiranti dan cemilan lainnya.

🌷🌷🌷

"Mala sayang"

Pasti tau lah itu mulut siapa yang bicara, Mala yang sedari tadi di kamar mandi sibuk memainkan hp nya pun keluar ketika melihat Rakha membawa satu keresek gede dengan isinya yang penuh.

"Nih," kata Rakha menyodorkan keresek putih tersebut. Ketika dibuka Mala melototkan matanya terkejut.

"Lo ga gila kan beli pembalut sebanyak ini?" Tanya Mala terkejut, Rakha menanggapi denga menggelengkan kepalanya.

"Soalnya gue gatau lo pake yang mana, makanya gue beliin semua. Terutama yang ada sayapnya." Ujar Rakha enteng, perkataan barusan membuat pipi Mala berubah menjadi merah, malu lah!

Dengan segera Mala memasuki toilet tersebut dengan Rakha yang setia menunggu di luar toilet. Sedangkan teman teman Rakha sudah kembali ke kantin.

Beberapa menit setelahnya Mala pun keluar, perutnya sakit lantaran ini haid hari pertama. Rakha yang melihat itu panik seketika. "Perut lo sakit? Ini minum ini." Kata rakha memberi satu botol kiranti, Mala menerimanya dengan senang hati lalu meminumnya.

"Lo tau dari minuman ini?" Tanya Mala, Mala tau jika Rakha tidak pernah dekat dengan perempuan siapapun kecuali mamanya.

"Dari afan, tadinya gue gatau." Jawab Rakha dan Mala hanya menggut manggut mengerti.

Mereka berjalan menelusuri setiap koridor, rencananya mereka akan ke rooftop untuk merilekskan tubuh dan pikiran. Percuma juga Mala ke kelas karna sekitar setengah jam lagi bel pulang.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang