"aku menyukai semua tentangmu, senyumanmu, tawamu, bahkan sipitnya matamu saat tersenyum."
•••
28. jalan anggrek no 12
"LIAT AJA LO, SUATU HARI NANTI GUE BAKAL BONGKAR SEMUA KEBUSUKAN LO, BAHKAN AKSI PEMBUNUHAN LO!"
CTAR
Sang raja yang ada disana mendesis marah, ia melemparkan belati namun melesat tepat di samping kepala lelaki yang sudah terkurai lemah disana. Lelaki tersebut diikat, dia diikat setelah dua tahun ia di kurung, namun hingga saat ini ia masih kuat. Lelaki itu selalu diberi makan walau hanya nasi saja, terpaksa lelaki itu memakannya. Ia akan membongkar dan kabur disaat waktu yang tepat. Dan, hari ini? Apalagi saat mendengar desas desus kabar ketua aphrodite sudah terbongkar.
"Sebenernya mau lo apa??!" Sentak lelaki yang sedang terduduk dengan tangan diikat tersebut.
Sang raja menyeringai bak setan, ia berdiri lalu mengambil belati yang menusuk dinding. "Gue cuman mau Rakha is tormented, and died." Jawabnya gila, ia bahkan mengelus belati kesayangannya.
"Sebelum lo lakuin itu semua, lo gue buat mati duluan."
🦅🦅🦅
"ALAA, MALAAAA" Teriak Rakha khawatir, ia mencari cari keberadaan Mala yang entah dimana dia sekarang. Ia sudah mencari Mala kemana kemana namun tidak ketemu.
"APASIH?" Teriak balik Mala dari arah taman belakang sekolah, wajahnya menyenyir lebar seolah tidak merasa bersalah kepada Rakha.
Rakha mengangkat jari tengahnya dengan wajah datar, ia mengkhawatirkan gadis itu.
Setelah jarak keduanya dekat, Mala menyengir tanpa dosa. Ia tau kesalahannya dimana. Tidak mengabari saat ingin pergi hinggak membuat orang lain khawatir.
"Lo tau? Gue cari cari lo kesana kemari, taunya lo ada di belakang sekolah. Ngapain? Mojok?" Sinis Rakha.
Rakha ini bucin, namun jika sudah posesif sifat toxic nya akan keluar. Bukan karna tidak sayang Mala, namun memang beginilah sifatnya.
Posesif but toxic."ARHGHHHH SAKITTT ANJING!" Umpat Rakha saat rambutnya dijambak oleh Mala,
Plak
Ditambah bibir sexy nya terkena gamparan tuan putri. "Bibir lo mau gue jadiin samsak?" Pekik Mala sembari melotot, Rakha ciut. Sifat toxic nya mendadak hilang.
Rakha mengangkat tangannya ke telinga, "maaf sayang." Cicit Rakha, Mala tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.
Rakha menyukai mata Mala saat tersenyum, "cantik!" Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen FictionEND! Seorang lelaki selalu setia menunggu sahabat perempuan nya itu kembali setelah belasan tahun di tinggal karna sebuah tragedi. Namun ternyata? The girl was already near him, but Rakha did not notice it Dapatkah mereka bersama dan hidup bahagia...