27 - only you

4.4K 456 51
                                    

"Bahkan jika aku punya sejuta pilihan dan penganggu tetapi i always choose you, only you."

•••

27. only you

"RAKHA, LO GAPAPA? MAAF BARU BISA NENGOK SOALNYA ADA URUSAN PENTING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RAKHA, LO GAPAPA? MAAF BARU BISA NENGOK SOALNYA ADA URUSAN PENTING."

Mala yang sedang menyuapi Rakha reflek menoleh kearah teriakan yang terasa berdengung di telinga. Mala berdecak kesal mendapati hama satu ini.

Haura mendekat kearah Rakha sembali membawa buah tangan yakitu buah buahan. Padahal hari ini pun Rakha akan pulang tapi gadis ini malah membawakannya buah buahan dan menengoknya saat akan pulang.

Haura meletakkan buah buahannya di atas nakas samping Mala duduk. Dengan sengaja Haura mendorong kursi Mala hingga membuat kursi dan Mala bergeser. "Kalo mau duduk minta yang baik baik ya, mba." Sindir Mala, Mala pun berdiri dari duduknya.

Haura tidak menjawab, ia malah melirik Rakha yang menatapnya datar. "Lo baik baik aja kan?" Tanya Haura, perhatian.

Rakha hanya mengangguk, ia berusaha duduk dari tidurnya untuk menggapai lengan Mala yang sedikit jauh dengan dirinya. Bukannya mendapatkan lengan Mala, Haura malah memegang Rakha.

"Lo nyari tangan gue?" Tanya nya dengan pede.

Rakha tetap menatap datar gadis rese ini. Ia menghempaskan tangan Haura yang berada di tangannya. "Gue mau sama pacar gue, Lo bisa keluar?" Halus namun menusuk. Haura mencak mencak sendiri disana.

Mala tersenyum miring saat melihat wajah kesal dari Haura. "Kenapa? Kalo lo mau ambil Rakha, silahkan. Kalo orangnya mau." Bisik Mala tepat di samping telinga Haura. Rakha pun tidak bisa mendengarnya.

"Gue bakal lakuin seribu cara buat dapetin hati Rakha, ingat itu." Bisik balik Haura.

Mala terkekeh, ia tidak takut sedikitpun. "Silahkan, kalo lo bisa." Bisik Mala, ia pun mendekat kearah brangkar Rakha.

"Permisi, saya mau lebih deket sama pacar." Kata Mala, reflek Haura menyingkir.

Haura menatap Mala dengan sinis. Aura permusuhan Haura perlihatkan pada Mala. Namun wajah Mala terlihat sangat santai.

"Lo berubah tau gak? Bilqis udah gak ada sekarang malah ada penganggu baru." Ceplos Haura terang terangan.

Orang lain akan menganggap biasa aja dengan ucapan Haura. Namun tidak bagi Rakha, ia menatap Haura penuh dengan intimidasi. "Bilqis udah ga ada sekarang malah ada penganggu baru?" Kata Rakha datar, reflek Haura menutup mulutnya.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang