Chapter 14

3.6K 292 9
                                    

Pagi ini Taehyung kalang kabut di dapur, dengan satu tangan di pinggang dan tangan lainnya memegangi sendok. Meniup ujung sendok berisi kuah panas buatannya, berniat mencicipi mengingat hari ini suaminya memilih pergi bekerja lebih lambat dari biasanya

"Bagaimana tuan muda?"

"Sempurna! ini enak! aku harus membangunkan suamiku"

"Baik hati hati dalam langkah mu tuan! kami akan menyiapkan ini"

Taehyung mendengarnya namun tak dia balas sebab cukup percaya diri mampu menaiki tangga tanpa sedikitpun kendala bersama perut besarnya. Kaki jenjang sang empu perlahan menapaki anak tangga disana, satu persatu hingga tiba di tangga ketiga dia sudah mengeluh lelah

"Sejak kapan tangga ini menjadi panjang sekali?"

"Tuan? bisa saya bantu?"

Taehyung mengelap keringat, melirik kearah pekerjanya yang berdiri tak jauh dari anak tangga yang dia pijaki. Sebentar Taehyung menarik napas panjang, mengangguk cepat dengan satu tangan memegangi pinggang sendiri

"Jika sir Jeon melihat anda berjalan seorang diri dengan kondisi saat ini mungkin nyawa saya akan tiada tuan"

Jaehyun bersungguh-sungguh dalam ucapannya. Baru saja dia lengah hanya untuk pergi keluar, namun majikannya ini sudah benar benar melakukan tindakan yang hampir mencelakai keduanya. Dia tidak bisa mengalihkan pandangan barang sebentar dari Taehyung, sebab orang hamil yang satu ini cukup aktif bergerak kesana kemari

"Terimakasih Jae"

Langkah majikannya itu terlihat tergesa masuk, lucu sekali pikirnya. Taehyung pastinya tak sabar untuk membangunkan suaminya yang masih tertidur. Hari ini merupakan jadwal yoga si kecil, Jeongguk setuju dan tidak menolak saat Taehyung memintanya menemani

Hal itu membuat harinya semakin membaik

"Tuanku.."

Taehyung memanggilnya begitu lembut, mengusap punggung telanjang suaminya dari arah belakang. Dia terduduk di tepi ranjang, menarik selimut mencapai pinggang kemudian mengusap lengan berotot itu dari dalam selimut. Yang diusap perlahan bergerak terusik, berbalik badan dengan kondisi mata setengah terbuka

"Aku sudah menyiapkan sarapan, mari makan bersama tuanku"

Taehyung kegelian, tertawa gemas saat suaminya tak henti memberikan ciuman di leher. Jeongguk mengusap perut besar pemuda tersebut, selagi bibirnya sibuk beradu bersama sang empu yang juga turut membalaskan ciuman

"Kita akan melakukan yoga ingat? jangan sampai terlambat mari bangun"

Kepala sang tuan mengangguk kecil sebelum bangkit dan berjalan tertatih menuju kamar mandi, tentunya setelah dirinya puas memberikan ciuman untuk Taehyung. Meski berat, namun pria—nya itu cukup menuruti permintaan Taehyung yang tak berhenti mengingatkan jika hari ini keduanya akan sama sama melakukan yoga kehamilan

Jeongguk akan selalu menuruti permintaannya, meskipun terdengar begitu mustahil atau bahkan cukup sulit untuk dilaksanakan. Suaminya itu selalu tau cara terbaik menghadapi permasalahan mood Taehyung dalam mode hamil, tak ada siapapun orang rumah yang akan memperlakukan dirinya sebaik tuan—nya. Sebab itu Taehyung juga akan tetap mengikuti ucapan suaminya meskipun itu harus mempertaruhkan nyawa

Sebab Taehyung mencintainya



"

Oh Haewon—ssi?"

Dari seberang pintu, Haewon melempar senyum lebar. Taehyung yang melihat turut membalas senyuman, dia membawa telapak kakinya melangkah mendekati pintu utama. Berniat menyambut kehadiran keluarga adik dari suaminya, namun setelah Taehyung dapati hanya ada Haewon seorang diri. Tanpa pria Jeon yang biasa menemani

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang