Chapter 41

3.4K 345 92
                                    

"Astaga ada apa ini?! zack sayang sssshh..." Taehyung menerima pelukan erat yang diberikan putranya. Anak itu menangis kencang di bahunya. begitu tersedu sedu hingga bahunya bergetar hebat "Tidak papa sayang, papa di sini.." kepala si kecil menggeleng terus tak bisa diam dalam pelukan papa—nya meminta untuk segera pergi 

"Apa yang terjadi? aku bertanya pada kalian" Taehyung memasang wajah paniknya, menatap sekumpulan pengasuh yang tadi sempat mengeroyok putranya hingga menjerit histeris seolah anak itu ketakutan "Tidak ada seorang pun yang mau menjawab ku? tidak perlu khawatir, aku tidak akan mengadukan ini pada papinya zack" ucap Taehyung meyakinkan

Mereka saling menyikut satu sama lain, terlihat dari raut wajah pekerjanya jika mereka cemas dan gelisah secara bersamaan "M—mohon maaf tuan muda, lutut tuan kecil terluka. Kami hanya ingin mencoba mengobatinya tapi tuan kecil menolak"

"Apa putraku menyakiti kalian?"

Lalu dua orang diantaranya melipat lengan baju hingga sikut, menampilkan goresan tangan panjang hingga membuat luka cakar yang cukup dalam. Pun yang satunya mengibas poni rambutnya, menunjukkan luka di kepala akibat lemparan mainan sang putra dari majikan mereka tepat di sana

Taehyung menghela napas "Maafkan aku" cicitnya merasa bersalah

Segera mereka menggeleng serentak "Tidak tuan, kami di sini yang meminta maaf dan tuan muda tidak sepatutnya khawatir, kami baik baik saja" Para pekerja tersebut mengangguk setuju dengan senyuman ramah. Mereka harus lebih berhati hati mulai dari sekarang, semenjak putra tuannya itu menjadi tantrum mereka sering kali mendapat permintaan maaf langsung dari tuan muda

Jika sang pemimpin rumah mengetahui ini, mereka bisa saja celaka

Taehyung harus mengurangi permintaan maaf atas apa yang tidak dirinya lakukan

"Boleh papa obat—"

"NO NO! hiks nda mwauuu ccakitt.."

"Hanya sed— aw"

"Tuan muda!"

Taehyung mencegah pekerjanya mendekat, zack menjambak rambutnya cukup kuat dan mengamuk di gendongannya "Tidak masalah, aku bisa menyelesaikannya. Sementara biar suamiku yang mengobati zack nanti" ucap Taehyung mencoba untuk tetap tenang, anak itu masih bersikukuh ingin pergi tak ingin berdiam di sana lebih lama lagi setelah seharian penuh zack habiskan waktunya untuk bermain bersama para pengasuhnya

"Jika Jaehyun ada, sampaikan padanya untuk mendatangi kamarku"

"Baik tuan muda"

Dia melangkah sedikit tertatih pada barisan anak tangga, belum lagi nyeri di kepala yang masih enggan zack lepaskan sebab takut kembali ditinggalkan. Taehyung tak merasa kesal, atau sedikitpun merasa marah saat tangan mungil itu meremat beberapa helai rambutnya kelewat kencang. Dia harus mengikuti kemauan putranya dulu sekarang— sebagai bayaran permintaan maafnya sebab telah membiarkan anak itu seharian tanpa perhatian darinya

"Baiklah, papa minta maaf sayang... zack mau memaafkan papa?" dia berucap tenang mengusap dada kecil sang anak yang masih sesenggukan dengan napas memendek. Putranya diam tak menjawab, sesekali akan melayangkan pukulan dan mencubit lengan Taehyung meluapkan kekesalan. Anak itu masih geram, lihat bagaimana kobaran api masih menyala nyala hingga aura panasnya dapat Taehyung rasakan

"Maafkan papa sayang.." lagi, Taehyung beralih menggenggam jemari mungil putranya dan anak itu tak bisa menjawab selain menangis lebih kencang seolah dirinya kini tengah mengeluarkan rasa jengkel yang tadi dia tahan sebegitu lama

Sang papa terlihat bersabar mendengarkan, mengusap wajah basah miliknya dan akan membersihkan sisa sisa ingus di hidung. Zack perlahan mereda pada tangisnya, kobaran api itu seolah mencair akan perlakuan lembut yang papanya berikan. Taehyung mencium kening sang putra sayang lalu memeluk nya selagi menunggu tangisan zack sepenuhnya mereda

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang