Chapter 1

11.4K 544 20
                                    

"Sah-!!"

Semua itu terjadi begitu cepat


-


"Tuan muda Taehyung"

"Ya?"

Senyum terbit di wajah Taehyung, berbalik semangat menampilkan lengkungan kurva di bibir indahnya begitu manis. Membuat orang yang memanggil nya tak memiliki alasan untuk tidak membalas kembali senyuman disertai anggukan ramah kepada sang tuan. Bersama apron yang terpasang di tubuhnya, pemuda itu terlihat masih bersinar seterang cahaya mentari yang mulai masuk melalui sudut jendela

"Sir Jeon?"

"Oh! astaga aku lupa!"

"Tolong pegangi ini Jae!"

Taehyung segera melepas apron serta memindahkan spatula di tangannya ke genggaman pekerjanya, seolah diingatkan oleh pria tadi untuk segera membangunkan sang suami yang belakangan ini selalu meminta kehadiran Taehyung kala mata itu terbangun dari tidurnya. Dia tidak mengingat kapan terakhir kali permintaan suaminya menjadi aneh-aneh namun ada banyak kebiasaan baru yang harus dia jalani setelah hubungan keduanya semakin berjalan baik

"Suamiku" panggilnya seraya membuka pintu

Taehyung tidak menemukan apapun, hanya ranjang besar yang berantakan tanpa perawakan sang suami yang terbaring di atasnya. Sepertinya Jeongguk sudah bangun, salahkan Taehyung yang lupa untuk membangunkan, terlalu asik berinteraksi dengan perabotan serta bumbu dapur di bawah sana

"Kau terlambat"

Hampir saja jantungnya berhenti berdetak, disaat suara berat Jeongguk mengintrupsi lamunannya dari belakang. Taehyung berbalik, menemukan sang tuan tengah bersandar di pintu kamar mandi bersama handuk kecil yang bertengger di bahu

"Maaf tuanku" cicit Taehyung menelan ludahnya gugup

Jeongguk menghela napas, berjalan melewati sang empu yang tetap berdiri sambil menunduk tanpa sekalipun menaikkan pandangan untuk menjalin kontak mata dengannya. Mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang, Jeongguk menarik lengan Taehyung kemudian menuntunnya kearah handuk di kepalanya

"Masih belum terlambat, aku baru saja selesai menyiapkan sarapan" ucap Taehyung bersemangat

Pijatan di kepala Jeongguk dapatkan, menikmati bagaimana jemari suami kecilnya itu lihai bergerak di kulit kepalanya. Alih alih menjawab, pria Jeon itu lebih memilih memejamkan mata kala dirasa pening di kepalanya perlahan mereda. Memegang pinggang sang empu erat yang sesekali akan dia remas untuk menyalurkan rasa nikmat

"Jangan diulangi Taehyung" ucapnya datar

Taehyung melipat bibirnya kemudian mengangguk, beralih menduduki sebelah paha si pemimpin lalu mendaratkan kecupan singkat di bibir sang empu. Taehyung menyukainya, selalu menyukai tekstur bibir sang tuan yang tak pernah membuatnya bosan untuk menciumnya. Pun Jeongguk begitu, tidak pernah merasa keberatan akan kebiasaan suami kecilnya yang selalu memberikan ciuman singkat di bibir secara tiba tiba

"Tampan"

"Saya tau"

Taehyung mendengus mendengar jawaban suaminya, selalu begitu atas kepercayaan diri yang sangat tinggi membuat pria itu tak pernah merasa malu sedikitpun kala dirinya melayangkan pujian. Jeongguk meremas paha Taehyung, baginya tubuh berisi Taehyung merupakan mainan penghilang stres untuknya, dia tidak merasa keberatan bahkan ketika dia menyadari berat badan sang empu yang terasa semakin bertambah

"Saya harus bekerja sayang, paling tidak biarkan saya mengenakan baju terlebih dahulu"

Mengerucutkan bibir, Taehyung merenggut kala suaminya menurunkan tubuhnya pada ranjang. Dia keberatan, sangat keberatan atas permintaan Jeongguk yang ingin segera berpakaian. Taehyung masih ingin dipangku, masih ingin menikmati wangi maskulin suaminya yang semerbak setelah mandi

"Tuanku pasti akan pulang larut hari ini?"

"Saya usahakan pulang tepat waktu"

Jeongguk menarik resleting celananya, menyambar dasi untuk dia kalungkan di leher sebelum berjalan keluar dari wardrobe menghampiri Taehyung yang dengan segera memasangkan dasi untuknya. Jeongguk menarik pinggang suami kecilnya lembut, memandangi wajah elok Taehyung dari dekat sekaligus memuji karya tuhan yang satu ini tak ada habisnya

"Kau perlu sesuatu?"

Kepala kucing itu menggeleng, kembali memeluk tubuh besar Jeongguk erat. Wajah yang semula berseri itu seketika melayu, tak rela setiap suaminya harus pergi bekerja dan meninggalkan dirinya di rumah seorang diri. Jeongguk membalas pelukan Taehyung tak kalah hangat, mengecup bahu sang empu sayang sebelum akhirnya dia melepaskan pelukan

"Aku akan merindukanmu suamiku.."

"C'mere gimme a morning kiss"

Jeongguk menuntun kedua tangan Taehyung agar melingkar di lehernya lalu tanpa menunggu waktu lama segera menyerang bibir ranum milik suaminya yang pagi ini belum dia lecehkan. Taehyung membalas ciuman, menekan tengkuk sang tuan untuk bisa dia gapai lebih intim lidah hangatnya. Saling memadu kasih melalui ikatan lidah yang dilakukan tanpa tergesa, tubuhnya melangkah mundur kala Jeongguk mendorongnya dan menghimpit tubuhnya pada dinding

"Hmmph—!"

Keduanya memejamkan mata, saling merasakan kehangatan yang terbagi antar mereka. Jeongguk selaku pemimpin ciuman, menghisap bibir bawah Taehyung sampai sesekali terdengar rintihan yang keluar dari mulut subsidi—nya. Sengaja, dia ingin membuatnya lebam agar masih tersisa bekasnya sampai dia pulang

Jeongguk menurunkan ciuman, kali ini beralih menggigit leher suaminya untuk dia buat merah dan meninggalkan jejak gigitan disana. Menggigit kulit leher Taehyung pelan sebelum menghisapnya kuat

"Ahh—sudah"

Taehyung menggigit bibir, menjauhkan wajah suaminya dari leher yang terasa berdenyut akibat gigitan yang baru saja pria itu lakukan. Dia menatap wajah tampan tuannya datar, memberikan senyuman manis kemudian mengecup bibirnya sekilas

"Sudah sebelum tuanku berakhir menelanjangi ku disini"



Halo selamat datang !
aduh agak ragu si ini tapi kalau ini ga seru aku bakalan unpublish dan memutuskan untuk tetap sampai Book 1 aja
aku bakalan kasih konflik ringan ya
semoga kalian sukaa
thanks for ur support dan makasi uda mampir kesini
doain biar rajin update ya

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang