Chapter 50

2.7K 282 34
                                    

Taehyung menuruni tangga dengan tertatih, merintih sesekali akan rasa nyeri yang kerap kali datang di area pinggang. Rasanya semakin hari beban di perutnya semakin bertambah, tentu saja ada satu nyawa yang berkembang di dalam sana. Tetapi ini menyulitkan dia terkadang, dia menjadi sulit untuk bergerak kesana kemari. Menjadi sedikit lambat untuk menjaga putra- nya jika ada sesuatu yang terjadi pada zack

Seperti sekarang, dia kecolongan. Kemana anak itu pergi? mengharuskan dia turun dari kamarnya hanya untuk memastikan zack baik baik saja. Jika biasanya ada Jaehyun yang membantunya turun, sekarang dia benar benar melakukannya sendiri. Taehyung harap suaminya tidak melihat dia nekat mendekati lantai utama hanya untuk mencari si kecil kemana

"Zack.. sayang.."

Keadaan rumah begitu sepi, tidak biasanya. Kemana semua orang? dan kenapa pintu dibiarkan terbuka lebar seperti ini? tidakkah ini melanggar aturan yang ada?

Taehyung rasa putra Jeon melarikan diri keluar, setelah hampir sekian lama keduanya dikurung di dalam rumah. Pun pintu tak pernah terbuka selain untuk menyambut kedatangan suaminya pulang

"Zack !"

Tak ada jawaban

Dia harus mencarinya keluar

Kepalanya bergerak kearah kamera pengawas yang terpasang tepat di batas pintu, dia menelan ludah. Berdoa dalam hati semoga saja suaminya tidak akan berteriak untuk memanggilnya masuk kedalam rumah

Semoga saja dia tetap memperhatikan atau setidaknya pria Jeon tengah lengah untuk sebentar agar Taehyung dapat membawa anaknya kembali masuk terlebih dahulu

Dia tidak mengerti, apa yang sedang terjadi. Namun yang jelas suaminya mengatakan jika keadaan sedang tidak baik baik saja. Jeongguk selalu pulang tepat waktu, atau lebih awal sebab khawatir meninggalkan kedua malaikatnya sendirian. Jaehyun tampak sibuk, semenjak dia dan putra-nya dikurung pekerjanya itu tak pernah terlihat ada di sekitarnya

Mengakibatkan keamanan lain lebih diketatkan dari luar rumah tanpa dirinya sendiri tau apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini

"Papaaaa~ !"

Syukurlah dia di sana

Kenapa dia sendirian?

Kemana semua pengasuh

"Zack sayang tidak mendekati gerbang! zack tunggu!"

Mata Taehyung membola, senyuman yang tadi sempat dia ukir dengan cepat luntur digantikan oleh raut wajah penuh kekhawatiran. Zack tampak berjalan mendekati gerbang yang terbuka, anak itu mengejar mobil remote miliknya. Jika zack mengejarnya lalu siapa yang mengendalikan mainan tersebut?

Tidak

Tidak mungkin pekerjanya berani untuk membawa putra-nya keluar dari sana. Tidak, itu tidak mungkin

Kemudian dia berteriak "Zack !" matanya menyorotkan kegelisahan, kakinya masih dia coba untuk berjalan lebih cepat agar bisa menggapai si kecil yang kini mulai tenggelam oleh tingginya tataan besi di depan sana

Sampai perawakan seseorang muncul dari balik pagar, napas Taehyung tercekat. Kakinya lemas dengan kinerja otak yang seolah dibuat tak bisa bekerja. Kepalanya menggeleng cepat, tangis dengan cepat pecah diikuti teriakan dan langkah mencoba untuk mundur

Taehyung menekan telinga nya berteriak sekuat yang dia bisa memanggil nama suaminya berharap siapapun yang mendengar akan segera datang untuk menyelamatkannya

-

"Jae, masuk"

"Saya dalam perjalanan sir, anda perlu sesuatu?"

Kening Jeongguk mengkerut samar, memindah slide demi slide pada ipad yang dipegangnya "Kau bisa mengecek keterangan kamera pengawas? gambar Taehyung tidak bergerak" mata elangnya terpasang pada satu tayangan cctv yang berputar di hadapannya, itu aneh. Suami kecilnya tampak diam dan tidak melakukan apa apa, dia seperti menjadi patung?

- tuan muda Taehyung masih berada di dalam kamar. Akan saya lampirkan untuk keterangan"

"Tidak, saya butuh melihatnya sekarang"

Dari seberang Jaehyun tampak tak menjawab, hening sesaat sebelum dia kembali berbicara "Koneksi milik kami terputus sir, anda masih bisa menjangkaunya? sementara saya akan sambungkan panggilan dengan para pekerja"

Jeongguk melempar ipad nya ke atas meja, mengumpat dalam hati sebelum mengalihkan perhatian pada laptop untuk cepat menerima sambungan kamera pengawas yang dikirim dari sang pekerja. Dia mencoba tetap tenang, berusaha menjalin panggilan dari sang suami yang masih belum terdengar kabar hingga saat ini

"Taehyung, jawab saya. Taehyung" ucapnya terus mengulang kalimatnya berkali kali

-sir haruskah saya kembali? jarak tempuh masih cukup dekat untuk saya mengecek keadaan rumah"

"Segera kembali Jae"

-putar balik" dari seberang Jaehyun berbicara. Napas Jeongguk menjadi tak teratur, dia mengepalkan tangan. Memukul meja saat sambungan kembali terputus dan gagal untuk dia terima "What the fuck is going on here!"

-sir panggilan rumah tidak dapat terhubung"

Tidak

Jangan katakan

Tidak

Dia terus meyakinkan, meramalkan kalimat dengan memanggil nama suaminya berkali kali lewat panggilan. Matanya memasang tepat di layar ipad yang kimi bergerak berantakan, seperti tayangan televisi dengan sinyal yang buruk. Jantungnya berdetak kencang, sampai dimana kamera itu kembali menyala disusul teriakkan memekakkan telinga Taehyung yang terdengar di inder pendengarannya saat itu juga





" I see u"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" I see u"














Thanks for ur support

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang